KUMPULAN MAKALAH : 05/08/18

Tuesday, May 8, 2018

MAKALAH ENERGI POTENSIAL PEGAS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di masa sekarang ini kita tidak bisa terlepas akan pentingnya energi. Energi bagi kehidupan adalah hal yang wajib bagi kelangsungan hidup manusia. Energi ini sangat bermanfaat bagi manuasia khususnya. Energi ini pertama kali dicetuskan oleh James Prescott Joule. Energi yaitu adalah sesuatu yang tidak bisa dimusnakan namun hanya dapat perpindah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Yang lebih dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi.
Energi di dunia ini sangatlah terbatas namun dari yang terbatas inilah manusia mencoba untuk menjadikan energi sebagai bahan percobaan untuk keperluan manusia. Dari tahun ke tahun perluasan energi  semakin gencarnya dilakukan oleh para peneliti. Perluasan energi  biasanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: radio, tv, internet, kipas angin, hp, dan lain sebagainya.  Namun semuanya itu tidak terlepas dari ilmu dasar mengenai energi itu sendiri.
Dan untuk mendapatkan energi tentu manusia tidak hanya duduk berdiam diri lalu enrgi akan datang, bukan begitu caranya,. Tentu Tuhan yang Maha Kuasa telah memberi kita manusia akal untuk berpikir. Dan jalan unutk mendapatkan energi adalah dengan Usaha. Usaha dalam pengertian sehari-hari adalah segala sesuatu yandilakukan manusiag untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan energi adalah hal yang diperlukan untuk melakukan usaha.
Nah usaha dan energi dalam bidang fisika, tentunya di sekolah menengah anda telah menetahui bahwa energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agr dapat melkukan usaha. Mobil yang kehabisan bensin (energi kimia) tidak dapat bergerak lagi (melakukan usaha). Energi mempunyai berbagai macam bentuk. Lima bentuk energi adalah: energi mekanik energi kalor, energi kimia, energi elektromagnetik(listrik, magnet, dan cahaya) dan energi nuklir.
Tentu di sekolah anda juga sudah mengetahui bahwa energi dapat berubah bentuk. Misalnya pada bola lampu listrik, energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan energi kalor. Peristiwa perubahan energi disebut konversi energi, dan alat konversi energi dinamakan konverter energi. Pada contoh diatas lampu adalah konverter energi.

Apakah perbedaan Usaha dalam Fisika dan dalam kehidupan sehari-hari?. Peberbedaannya, dalam keseharian , usaha diartikan sebagai segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia. Sebagai contoh, Hilda berusaha sekuat tenaga mendorong mobil temannya yang mogok tapi mobil itu tetap tidak bergerak. Dan usaha dalam Fisika merupakan suaru besaran fisika “usaha” yang memiliki pengertian yang khas.

Usaha dalam fisika hanya dilakukan oleh gaya yang bekerja pada benda, dan suatu gaya dikatakan melakukan usaha pada benda hanya jika gaya tersebut menyebabkan benda berpindah. Sebagai contoh, Hilda mengerahkan gata ototnya untuk mendorong mobil temannya tetapi mobil tidak bergerak. Disini gaya otot Hilda dikatakan tidak melakukan usaha pada mobil. Ini dikarenakan gaya otot Hilda tidak menyebabkan benda (mobil) berpindah.

1.2 Rumusan Masalah:
1.            Apa yang dimaksud dengan energi?
2.            Bagaimana bentuk-bentuk dari energi dan manfaat dalam kehidupan?
3.            Apa yang dimaksud dengan usaha?
4.            Apa hubungan antara usaha dan energi?
5.            Apa yang dimaksud dengan daya?

1.3 Tujuan Penulisan:
1.            Untuk mengetahui pengertian energi
2.            Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari energi dan manfaatnya dalam kehidupan.
3.            Untuk mengetahui pengertian dari usaha.
4.            Untuk mengetahui hubungan antara usaha dan energi.
5.            Untuk menegtahui pengertian dari daya.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Energi Potensial
Energi potensialadalah energi yang ditimbulkan oleh posisi relatif atau konfigurasi objek pada suatu sistem fisik. Bentuk energi ini memiliki potensi untuk mengubah keadaan objek-objek lain di sekitarnya, contohnya, konfigurasi atau gerakannya. Contoh sederhana energi ini adalah jika seseorang membawa suatu batu ke atas bukit dan meletakkannya di sana, batu tersebut akan mendapat energi potensial gravitasi. Jika kita meregangkan suatu karet gelang, kita dapat mengatakan bahwa karet gelang tersebu mendapatkan energi potensial elastik.
Banyak sekali contoh energi potensial dalam kehidupan kita. Karet ketapel yang kita regangkan memiliki energi potensial. Karet ketapel dapat melontarkan batu karena adanya energi potensial pada karet yang diregangkan.

2.1.1 ENERGI POTENSIAL GRAVITASI
Contoh yang paling umum dari energi potensial adalah energi potensial gravitasi. Buah mangga yang lezat dan ranum memiliki energi potensial gravitasi ketika sedang menggelayut pada tangkainya. Demikian juga ketika anda berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah (misalnya di atap rumah atau di dalam pesawat).

Energi potensial gravitasi dimiliki benda karena posisi relatifnya terhadap bumi. Setiap benda yang memiliki energi potensial gravitasi dapat melakukan kerja apabila benda tersebut bergerak menuju permukaan bumi (misalnya buah mangga jatuh dari pohon). Untuk memudahkan pemahamanmu, lakukan percobaan sederhana berikut ini. Pancangkan sebuah paku di tanah. Angkatlah sebuah batu yang ukurannya agak besar dan jatuhkan batu tegak lurus pada paku tersebut. Amati bahwa paku tersebut terpancang semakin dalam akibat usaha alias kerja yang dilakukan oleh batu yang anda jatuhkan.

Sebuah benda yang berada pada ketinggian tertentu terhadap suatu bidang acuan tertentu memiliki energi potensial. Energi ini, sesuai dengan penyebanya, disebut energi potensial gravitasi. Artinya, energi ini potensial untuk melakukan usaha dengan cara mengubah ketinggiannya. Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin besar energi potensial gravitsi yang dimilikinya. Atau bisa dikatakan energi potensial grafitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu  benda karena pengaruh tempatnya (kedudukannya).
Energi potensial ini juga disebut energi diam, karena benda yang diam-pun dapat memiliki tenaga potensial.

Sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini :

·         m
·         g
·         h

Jika tiba-tiba tali penggantungnya putus, benda akan jatuh.
Maka benda melakukan usaha, karena adanya gaya berat (w) yang menempuh jarak h.
Besarnya Energi potensial benda sama dengan usaha yang sanggup dilakukan gaya beratnya selama jatuh menempuh jarak h.

                                Ep = w . h  =  m . g . h

Ep = Energi potensial   ,  w = berat benda   , m = massa benda   ; g = percepatan grafitasi  ; h = tinggi benda


SATUAN
BESARAN
SATUAN MKS
SATUAN CGS
Energi Potensial (Ep)
Joule
Erg
Berat benda (w)
Newton
Dyne
Massa benda (m)
Kg
Gr
Percepatan grafitasi (g)
m/det2
cm/det2
Tinggi benda (h)
M
Cm

Energi potensial grafitasi tergantung dari :
·         percepatan grafitasi bumi
·         kedudukan benda
·         massa benda


2.1.2 ENERGI POTENSIAL PEGAS
Ketika kita merentangkan sebuah pegas, misanya yang digunakan untuk melatih ototlengan, kita harus melakukan suatu kerja dengan mengerahkan suatu usaha. Pada bagianterdahulu kita pelajari bahwa usaha sama dengan luas daerah dibawah grafik gaya (F) versusperpindahan (x). Kita akan menghitung besar usaha yang dilakukan pada pegas denganmenghitung luas daerah yang diarsir, yaitu
W = x tinggi x alas
= F x
Dengan demikian, besarnya usaha yang dilakukan untuk menarik pegas sejauh x dengan gayasebesar F adalah
W = F x

Sesuai dengan hukum Hooke, F = k x, persamaan untuk menghitung usaha diatas daapatdilakukan sebagai
W = k x2

Seluruh usaha yang dilakukan oleh beban (atau oleh tangan kita) ini akhirnya
disimpan menjadi energi potensial elastik pegas, karena dalam peristiwa ini tidak terjadi perubahan energi kinetika pegas. Dengan demikian, sebuah pegas yang memiliki konstanta gaya k dan terentang sejauh x dari keadaan setimbanganya memiliki energi potensial elastik sebesar EP.
EP = k x2




BAB III
CONTOH SOAL
Untuk lebih jelas dan paham mengenai energi potensial pegas, kali ini akan memberikan contoh soal tentang energi potensial pegas. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ulasannya.
Soal 1. Sebuah bola yang memiliki massa 2 kg, terletak di atas almari dengan ketinggian 3 m. Berapakah energi potensial bola? (percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2)
Jawab :
m = 2 kg,  h = 3 m,   g = 10 m/s2
Ep = m g h
Ep = 2 kg x 10 m/s2 x 3 m
Ep = 60 joule.
Energi potensial bola adalah 60 joule.

Soal 2. Buah kelapa yang masih menggantung dipohon kira-kira massanya 1,5 kg. Jika ketinggian pohon kelapa tersebut 10 meter. Berapa energi potensial buah kelapa tersebut? (g = 10 m/s2)
Jawab :
m = 1,5 kg,  h = 10 m,   g = 10 m/s2
Ep = m g h
Ep = 1,5 kg x 10 m/s2 x 10 m
Ep = 150 joule.
Energi potensial pada kelapa adalah 150 meter.

Soal 3. Sebuah benda memiliki energi potensial 1000 joule. Benda tersebut terletak di atas gedung dengan ketinggian 100 meter dari tanah. Berapakah massa benda dan berat benda tersebut? (g = 10 m/s2)
Jawab :
Ep = 1000 J,  h = 100 m,  g = 10 m/s2
Ditanya massa benda dan berat benda?
Ep = m g h
Rumus mencari massa benda :
m = Ep : (g x h)
m = 1000 J : (10 m/s2 x h = 100 m)
m = 1 kg.
Mencari berat benda :
W = m g
W = 1 kg x 10 m/s2
W = 10 newton
Jadi massa bendanya 1 kg dan berat bendanya 10 newton.

Soal 4. Suatu boneka memiliki massa 3 kg. Jika boneka tersebut memiliki energi potensial 120 joule di atas lemari. Berapakah ketinggian lemari tersebut? (g = 10 m/s2)
Jawab :
Ep = 120 J,   g = 10 m/s2,  m = 3 kg
Ditanya ketinggian benda?
Ep = m g h
h = Ep : (m x g)
h = 120 : (3 kg x 10 m/s2)
h = 120 : 30
h = 4 meter
ketinggian lemari tersebut adalah 4 meter.
Perbedaan energi potensial dengan energi kinetik adalah energi potensial terjadi pada benda yang bergerak, sedangkan energi potensial terjadi pada benda yang memiliki posisi atau ketinggian. Pada kasus buah mangga jatuh dari pohonnya terdapat dua energi yakni energi potensial dengan energi kinetik. Energi potensial tersebut ada pada saat buah mangga masih berada di pohonnya, sedangkan energi kinetik terjadi pada saat buah mangga sampai jatuh ke tanah. Baca selengkapnya tentang energi kinetik

Soal 5. Pemain loncat indah memiliki massa 50 kg dan berdiri pada menara loncat. Jika ia mau melompat ke dalam kolam renang yang ketinggia menara loncat ke kolam renang 10 meter. Berapakah berat dan energi potensial orang tersebut? (g = 10 m/s2)
Jawab :
m = 50 kg,  h = 10 m,   g = 10 m/s2,
ditanya berat benda dan energi potensial?
Mencari berat benda menggunakan rumus  W = m g
W = 50 kg x 10 m/s2
W = 500 N
Mencari energi potensial Ep = m g h
Ep = 50 kg x 10 m/s2 x 10 m
Ep = 5000 J
Jadi berat orang itu adalah 500 newton dan energi potensialya 5000 joule.

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Usaha merupakan hasil kali antara gaya yang bekerja dengan perpindahan yang dialami oleh benda. Satuan usaha dalam SI adalah joule (J).
Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan usaha.Energi yang dimiliki oleh benda-benda yang bergerak disebut energi kinetik,sedangkan energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya disebut energi potensial.

4.2 SARAN
Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam rangka peningkatan pemahaman tentang usaha dan energi. Dan bagi penulis-penulis lain diharapkan agar karya tulis ini dapat dikembangan lebih lanjut guna menyempurnakan makalah yang telah dibuat sebelumnya.






Semoga Bermanfaat :)



MAKALAH ANIMALIA



BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Dunia hewan (Animalia) adalah suatu kingdom yang anggotanya beragam dimuka bumi. Baik dari bentuk tubuh, tempat hidup, makanan, perkembangbiakkan, dan lain lain. Dimuka bumi ini terdapat hewan yang merugikan dan juga menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari. Hewan banyak mengandung protein yang berperan penting untuk tubuh. Hewan juga sangat berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa adanya hewan dimuka bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem.

1.2    Rumusan Masalah
1)       Apa ciri-ciri umum Animalia?
2)       Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
3)       Apa peranan Animalia dalam kehidupan?

1.3    Tujuan
1)       Untuk memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2)       Mempermudah dalam membedakan hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam kingdom Animalia.

1.4    Manfaat
1)       Dapat mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2)       Mengetahui ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam kehidupan.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Umum Animalia
            Animalia atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima yang berarti jiwa. Hewan merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh jariangan saraf dan jaringan otot, sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilisasi eksternal atau internal, serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
            Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusunan tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi simetri radial dan simetri bilateral sebagai berikut :
1)      Simetri radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar. Hewan dengan simetri radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan bentuk tubuh radial sering disebut hewan radiata.  Hewan radiata meliputi Porifera, Coelenterata, dan Enchiodermata.
2)      Simetri Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun bersebelahan dengan bagian yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi dorsal, ventral, sisianterior, dan posterior.
     
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastic sebagai berikut :
1)      Hewan diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk displobatik meliputi hewan kelompok coelenterata.
2)      Hewan triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a.       Triploblastik Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak memiliki rongga di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).
b.       Triploblastik Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing gilik).
c.       Triploblastik Selomata,  merupakan hewan triplolastik yang memiliki rongga tubuh (selom) sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm. Contohnya Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.

2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata
            Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa dan vertebraeyang berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke dalam beberapa filum sebagai berikut  :

A. Filum Porifera (Hewan Spons)
            Porifera berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa). Porifera adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga disebut sebagai hewan spons. Porifera merupakan anggota Animalia yang paling primitif. Sebagian besar porifera hidup di laut dan sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara heterotrof, serta tersusun dari pinakosit dan koanosit.
Porifera memiliki saluran air yang unik. Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh porifera dapat di bedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
1)       Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana dimana lubang-lubang langsung di hubungkan dengan saluran lurus menuju spongosol. ContohnyaLeucosolenia sp.
2)       Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon ciliatum.
3)       Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi menjadi tiga kelas yaitu :
1)       Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan tubuh berbulu, serta rangka tubuh bersifat kalkareus. Spikula berbentuk monaxon dan triaxon. Calcarea banyak tersebar di laut dangkal seluruh dunia. Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp.,Leucon sp., Chathrina sp.
2)       Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula mengandung banyak benang silikat dan berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan bentuk hewan menyerupai gelas, silinder, atau corong. Contohnya Euplectella aspergilium,PheronemaHyalonema sp.
3)       Demospongiae
Demospongiae bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang memiliki rangka, rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat silikat dan spikula berbentuk monaxon atau tetraxon. Contohnya Euspongia sp.,Callyspongia sp., Clionia sp.

B. Filum Coelenterata/Cnidaria
            Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau tersusun dari dua lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
            Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa spesies yang hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan berkoloni, serta heterotrof sebagai karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
1)       Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup berkoloni dan ada pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan medusa, contohnya Obelia. Sedangkan hydrozoa yang hidup solider hanya mempunyai bentuk tubuh polip, contohnya Hydra.



2)       Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk, transparan, dan melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.

3)       Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga. Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Contohnya Metridium senile dan Giant green anemone.

C. Filum Platyhelminthes
            Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthesberarti cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup bebas di perairan. Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1)       Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2)       Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di dalam hati, paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica.
3)       Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang menyerupai pita, serta merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata dan bersifat hermafrodit.  Contohnya Taenia solium.

D. Filum Nemathelminthes
             Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh silindris, permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik pseudoselomata dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoidesWuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.
E. Filum Annelida
            Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil dan eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan selomata. Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan rambut annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1)       Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-batu di daerah pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi kutikula dan bergerak dengan parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele(cacing palolo),  Neris virens (kelabang laut).
2)       Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air tawar, namun ada pula di air laut, air payau, dan  darat (tanah yang lembab). Contohnya Lumbricus terrestrisPheretima musicaPheretima posturna.
3)       Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan tubuh inang, bentuk tubuh agak pipih, memiliki segmentasi di luar tubuh, serta tidak mempunyai rambut, parapodia, dan setae. Contohnya Hirudo medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.

F. Filum Mollusca
            Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada yang bercangkang serta tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1)       Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral, kaki vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang dan hidup di laut yang umumnya melekat di dasar perairan. Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton sp.
2)       Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan otot perutnya, memiliki cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkangnya. Contohnya Achatina fulica dan Vivara savanica. Namun terdapat juga vaginula (siput telanjang), contohnya Deroceras reticulatum dan Milax gagtes.
3)       Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang terbuka di kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
4)       Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetris bilateral, sebagian besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh dapat berubah warna, serta terdapat kantong tinta untuk perlindungan diri. Contohnya Loligo pealiiOctopus sp.Sepia officinalis  dan Nautilus pompilius.
5)       Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, sepasang cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang berlapis-lapis. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic dan nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.

G. Filum Enchinodermata
            Merupakan kelompok hewan berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat kapur, bergerak dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak, bernafas, dan untuk membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari madreporit, madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula. Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1)       Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh permukaan tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup di daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam. Contohnya Astropecten duplicatusCrossaster papposus danOreaster occidentalis.
2)       Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh tubuh berkulit duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan, serta hidup di derah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur, atau muara sungai. Contohnya Echinos esculenta,Diadema saxtileStrongylocentrotus sp.
3)       Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.
4)       Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral. Umumya hidup di laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan koral, atau membentuk tanaman laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
5)       Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang atau mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.

H. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik selomata, serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks dan abdomen. Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1)       Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan  ukuran  tubuhnya  Crustacea  dapat  dikelompokkan  menjadi  dua  subkelas yaitu :
a.        Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, Cirripedia.
-          Ordo Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan sebagai zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
-          Ordo Ostracoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton. Contohnya Cypris candida.
-          Ordo Copepoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton atau parasit. Contohnya Lernea cyprinaceae.
-          Ordo Cirripedia hidup di laut melekat pada batu atau benda lain yang mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.
b.         Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
-            Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
-            Ordo Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang sembah. Contohnya Squilla empusa.
-            Ordo Decapoda hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut serta mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak. Contohnya Portunus sexdentatus.
2)       Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
a.        Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.
b.        Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai jenis laba-laba. ContohnyaHeteropoda venatoria.
c.        Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. ContohnyaScoarptes scabei.
3)       Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah banyak. Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a.        Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya berbentuk pipih dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap ruas. Contohnya Scolopendra marsitans.
b.        Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki seribu. Tubuhnya silindris panjang dan memiliki dua pasang kaki tiap ruas. Contohnya Trigoniulus corallines.
4)       Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki dan tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang mempunyai satu atau dua sayap dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
a.        Subkelas Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b.        Subkelas Pterigota (Insekta bersayap).

Bedasarkan asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua superordo yaitu :
a.       Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di dalam kepompong dan termasuk holometabola.
b.       Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar dinding tubuh dan termasuk hemimetabola.
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Ciri-ciri serangga hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a.        Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut pengunyah atau penggigit, mata majemuk, nimfa hidup di air dan termasuk hewan karnivora. ContohnyaCalopteryx maculata.
b.        Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang berukuran sama dan akan terlepas setelah kawin, tipe mulut menggigit, mata majemuk, membentuk koloni besar, dan pemakan kayu. Contoh Reticulitermis flavipes.
c.        Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal, sempit, dan kuat dari sayap belakang, serta memiliki tipe mulut penggigit dan kaki belakang panjang dan kuat. Contohnya Oxya sp.
d.        Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan menebal dan menanduk sedangkan sayap belakang tipis, serta tipe mulut menusuk dan mengisap. Contohnya Leptocorisa acuta.
e.        Ordo Homoptera
Mempunyai dua pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan yang mana hewan betina umumnya tidak memiliki sayap, serta memiliki tipe mulut menusuk dan mengisap. Contohnya Nilaparvata lugens.
Homometabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Homometabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a.        Ordo Siphonoptera
Apterigota, tipe mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak mempunyai mata facet. Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b.        Ordo Coleoptera
Mempunyai satu pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap keras, tipe mulut penggigit dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.
c.        Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan tipe mulut penggigit. Contohnya Myrmeleon sp.
d.        Ordo Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut pengisap yang dilengkapi alat pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e.        Ordo Diptera
Memiliki sepasang sayap depan dan belakang yang berubah menjadi halter, tipe mulut penusuk dan pengisap atau penjilat dan pengisap. Contohnya Culex nafigans.

2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata
            Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata yang mempunyai ciri khusus yaitu memiliki korda dorsalis (notochord) pada tahap perkembangan. Berdasarkan kompleksitas organnya, vertebrata dapat dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut :

A.  Kelas Pisces (Ikan)
Hewan tergolong Pisces hidup di air, bernafas dengan insang, berdarah dingin, memiliki sirip dan ekor, memiliki gelembung renang, memiliki gurat sisi, dan berkembang biak dengan bertelur.
Pisces dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
1)      Subkelas Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang rawan dan tidak memiliki penutup insang, berkembangbiak secara ovipar dan mengalami fertilisasi internal, serta hidup di luat dan sedikit di air tawar. Contohnya ikan hiu, ikan cucut, dan ikan pari.
2)      Subkelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
Memiliki rangka yang tersusun dari tulang sejati dan penutup insang, berkembangbiak secara bertelur dan mengalami fertilisasi eksternal, serta berhabitat di air tawar dan laut. Contohnya ikan barakuda, ikan tongkol, ikan mas, ikan lele dan ikan salem.



B.  Kelas Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di darat, bernafas menggunakan insang saat fase larva dan paru-paru saat fase dewasa, berdarah dingin, terdapat membrananictitans pada mata, berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina, mengalami metamorphosis sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak hijau.

C.  Kelas Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan paru-paru, berdarah dingin, berkembang biak secara ovipar dan ada yang ovovivipar, pembuahan didalam tubuh betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang tidak, serta bergerak secara melata.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo sebagai berikut :
1)      Ordo Squamata
Terbagi menjadi dua subordo sebagai berikut :
a.       Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya kadal, bunglon dan komodo.
b.       Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan bawah tidak mempunyai sendi. Contohnya piton, kobra dan ular sanca hijau.
2)      Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian bawah, tidak mempunyai gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar dan penyu hijau.
3)      Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai kulit tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang hidung dan telingga. Contohnya buaya muara.
4)      Rynchocephalia
Merupakan ordo yang paling primitif. Contohnya tuatara.

D.  Kelas Aves
Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga, berdarah panas, berkembangbiak secara bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina, serta umumnya dapat terbang tetapi ada juga yang tidak dapat terbang.

Aves dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut :
1)      Archaeornithes
Memiliki gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran panjang, dan telah punah. Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
2)      Neornithes
Yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a.       Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang. Kelompok ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
-          Ordo Spheniscifiormes, contohnya penguin.
-          Ordo Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
-          Ordo Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
b.       Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Kelompok ini di bagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
-          Ordo Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari. Contohnya ayam.
-          Ordo Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu. Contohnya burung kutilang dan burung cendrawasih.
-          Ordo Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang, kakinya pendek dan terdapat selabut di antara jari-jari kaki. Contohnya itik.
-          Ordo Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar, tungkai pendek, serta pemakan ikan, katak, dan lebah. Contohnya rangkong badak.
-          Ordo Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek, tembolok besar, dan sel epitelnya mudah mengelupas. Contohnya burung merpati dan burung perkutut.

E.  Kelas Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah panas, berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat rambut, umumnya hidup di darat tetapi ada juga di air.
Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut :
1)       Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur. Contohnya Platypus.
2)       Ordo Insectivora
Merupakan mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan tupai cokelat kecil.
3)       Ordo Marsupialia
Merupakan mamalia berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
4)       Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus, marmot, landak dan bajing.
5)       Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya kelelawar.
6)       Ordo Pholidota
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus sisik dan rambut, serta memiliki lidah kecil dan panjang.  Contohnya trenggiling.
7)       Ordo Carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Contohnya anjing, kucing, harimau, singa, dan anjing laut.
8)       Ordo Cetacea
Merupakan mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di laut. Contohnya lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
9)       Ordo Proboscidea
Merupakan mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
10)   Ordo Sirenia
Merupakan mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip. Contohnya dugong.
11)   Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya domba, babi, rusa sambar dan jerapah.
b.      Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda, tapir, badak dan kuda nil.
12)   Ordo Primata
Merupakan mamalia makalia yang matanya menghadap ke depan. Contohnya beruk, orang utan, dan lutung jawa.

2.4 Peranan Animalia dalam Kehidupan
1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
            Porifera dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang berguna sebagai bahan baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga dimanfaatkan sebagai alat penggosok badan dan pembersih kaca. Lingkungan terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air lain terbentuk oleh anggota coelenterate. Jelly fish dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan karena mengandung protein tinggi dan sebagai bahan pembuatan kosmetik.
Cacing tanah yang merupakan anggota annelida bermanfaat sebagai penghancur sampah sebelum di uraikan  serta dapat membantu menggemburkan tanah. Beberapa jenis annelida dapat di konsumsi oleh manusia sebagai sumber protein seperti cacing palolo dan cacing wawo. Selain itu lintah juga banyak di manfaatkan dalam bidang pengobatan.
            Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi merupakan sumber protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain sebagai bahan makanan, Mollusca juga menghasilan bahan periasan yang bernilai ekonomi tinggi. Teripang banyak dimanfaatkan manusia sebagai sumber nutrisi yang menyehatkan.
Anggota crustaceae yang berupa zooplankton merupakan penyusun mata rantai di ekosistem laut serta merupakan sumber makanan yang mengandung protein tinggi. Serangga merupakan penyusun mata rantai yang turut membantuk terbentuknya keseimbangan ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu yang membantu penyerbukan bunga. Selain itu, serangga banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai makanan.
Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang dapat merugikan kehidupan manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti  yang menyebabkan penyakit kaki gajah. Selain itu anggota Mollusca seperti bekicot dan jenis Arthopoda isopoda dan acharina dapat merugikan manusia.

2.    Peran Vertebrata dalam Kehidupan
Anggota vertebrata seperti pisces, aves, dan mamalia dimanfaatkan manusia  sebagai sumber makanan karena mengandung protein tinggi. Selain sebagai makanan vertebrata juga di manfaatkan sebagai saranan hiburan dan periwisata seperti pisces, reptilia, dan mamalia.
Beberapa jenis vertebrata seperti tikus dan kalong dapat menimbulkan gangguan pada manusia seperti tikus yang menyerang tanaman padi dan kalong yang memakan buah-buahan hasil budidaya manusia.












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa, merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf dan jaringan oto, sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilasi eksternal atau internal,serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
            Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri radial dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan dibedakan menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
            Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrate di kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan Arthopoda. Sedangkan vertebrata dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves, Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
             Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok invertebrate maupun vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki kandungan protein tinggi. Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta dapat menghasilakan perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan kelompok vertebrata juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata.

3.2 Saran
            Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut. Animalia banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang  di muka bumi ini. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan Animalia sebaik mungkin, agar ekosistem di muka bumi ini seimbang.kita semua jturut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan arthropoda.
`




Semoga Bermanfaat :)