PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mandi merupakan sebuah aktivitas yang sudah menjadi hal
rutin yang harus dilakukan oleh semua orang agar tubuh selalu bersih, wangi dan
juga sehat. Untuk aktivitas mandi ini, dianjurkan melakukannya dua kali sehari agar
tubuh tetap sehat dan tentunya terhindar dari kuman dan juga kotoran.
Berbicara tentang mandi, pastinya tidak akan bisa
terlepas dengan apa yang kita gunakan ketika mandi, yakni sabun. Semua orang di
seluruh dunia pastinya menggunakan sabun saat mandi. Karena sabun bisa membuat
tubuh kembali bersih dan wangi setelah berkeringat karena beraktifitas
sepanjang hari.
Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik
pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan
trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi
atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam lemak akan
terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah. Sabun tersebut
kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke
kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman,
di buatlah sabun colek, sabun sintetis atau deterjen.
Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi
sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam
bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun
padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan
dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda
kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH)
sebagai alkali.
Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi
wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun terdapat zat aktif yang di sebut
surfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung
berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini
berfungsi menurunkantegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran
yang menempel pada permukaan bahan.
1.2
Rumusan Masalah
·
Apa
itu Sabun
·
Apa
bagaimana membuat kerjainan dari bahan sabun
1.3
Tujuan
Untuk Mengasah kreatifitas dan mambangun kelompok sosial
yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah
Tak ada catatan pasti, kapan nenek moyang kita mulai
menggunakan sabun. Konon, tahun 600 SM masyarakat Funisia di mulut Sungai Rhone
sudah membuat sabun dari lemak kambing dan abu kayu khusus. Mereka juga
membarterkannya dalam berdagang dengan bangsa Kelt, yang sudah bisa membuat
sendiri sabun dari bahan serupa. Pliny menyebut sabun dalam Historia Naturalis,
sebagai bahan cat rambut dan salep dari lemak dan abu pohon beech yang dipakai
masyarakat di Gaul, Prancis. Tahun 100 masyarakat Gaul sudah memakai sabun
keras. Ia juga menyebut ada terdapat pabrik sabun di Pompei yang berusia 2000
tahun, yang belum tergali.
Di masa itu sabun lebih digunakan sebagai obat. Baru
belakangan ia dipakai sebagai pembersih, seperti kata Galen, ilmuwan Yunani, di
abad II. Tahun 700-an di Italia membuat sabun mulai dianggap sebagai seni.
Seabad kemudian muncul bangsa Spanyol sebagai pembuat sabun terkemuka di Eropa.
Sedangkan Inggris baru memproduksi tahun 1200-an. Secara berbarengan Marseille,
Genoa, Venice, dan Savona menjadi pusat perdagangan karena berlimpahnya minyak
zaitun setempat serta deposit soda mentah. Akhir tahun 1700-an Nicolas Leblanc,
kimiawan Prancis, menemukan, larutan alkali dapat dibuat dari garam meja biasa.
Sabun pun makin mudah dibuat, alhasil ia terjangkau bagi
semua orang. Di Amerika Utara industri sabun lahir tahun 1800-an.
“Pengusaha-“nya mengumpulkan sisa-sisa lemak yang lalu dimasak dalam panci besi
besar. Selanjutnya, adonan dituang dalam cetakan kayu. Setelah mengeras, sabun
dipotong-potong, dan dijual dari rumah ke rumah. Begitupun, baru abad XIX sabun
menjadi barang biasa, bukan lagi barang mewah.
Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan sabun yang
digunakan untuk aktifitas mandi pun berkembang di daerah Mediterania dan Arab.
Setelah abad kedelapan, banyak negara di Eropa yang menjadi produsen sabun,
termasuk, Italia, Spanyol, Perancis, dan Inggris. Sebagian produsen menggunakan
minyak zaitun ynag telah terkenal khasiatnya sebagai bahan dasar pembuatan
sabun. Bagi produsen yang tidak dapat memperoleh minyak zaitun seperti Inggris
dan Perancis, mereka hanya menggunakan lemak hewan dan minyak yang kurang
berkualitas sehingga kualitas sabun yang dihasilkan pun kurang bersaing.
Pada jaman modern ini, sabun mandi yang digunakan telah
berevolusi. Sabun tidak lagi menggunakan lemak hewan dan minyak tumbuhan alami.
Dengan menggunakan teknologi tinggi dan material yang terdapat di alam serta
diambil ekstrak terbaiknya, didapatlah sabun yang ternyata memiliki sedikit
kesamaan dengan sabun untuk mandi di jaman kuno. Jadi, sekarang kita semua
sudah tahu ternyata sabun untuk mandi telah muncul dan berkembang sejak ribuan
tahun yang lalu.
2.2
Cara Membuat Kerajinan dari bahan sabun
Bahan-bahan yang di butuhkan :
·
Sabun
mandi
·
Pensil
·
Alat
ukir tajam atau ujung paser
·
Pisau
·
Kuas
halus
Langkah langkahnya sebagai berikut :
1.
Pertama
siapkan bahan-bahan yang sudah di sebutkan tadi
2.
Kedua
buat sketsa pada kertas sesuai dengan perencanaan kerajinan sabun yang akan
dibuat
3.
Buat
sketsa yang sudah direncanakan pada sabun dengan menggunakan paser
4.
Ukir
bagian luar seketsa dengan pisau, sehingga nampak pola dari sketsa yang di
rencanakan.
5.
Setelah
selesai di ukir bersihkan sisa-sisa parutan sabun yang masih menempel pada
bagian yang diukir dengan kuas sehingga ukiran terlihat jelas.
6.
Jika
ingin memperoleh hasil yang rapi gunakan amplas paling halus untuk merapikan
dan gososkan dengan pelan-pelan karena sabun mudah rusak.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Mengukir sabun adalah bentuk kreasi yang sangat mudah
dilakukan dan tidak perlu keahlian khusus. Cara untuk membuat ukiran sabun
sangatlah mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Selain bisa untuk hiasan
rumah, sebagai hadiah, kreasi ini juga dapat mendatangkan keuntungan. Bisnis
souvenir dari sabu akan memberikan nilai eksklusif dalam sebuah usaha
sampingan. Selain itu sabun juga bisa untuk pengharum ruangan.
3.2
Hambatan
1.
Ketika
tidak hati-hati tangan terkena oleh cutter.
2.
Untuk
pemula, terasa sedikit sulit untuk membuat sabun ukir.
3.
Memerlukan
kehati-hatian dan ketelitian.
3.3
Kritik dan Saran
1.
Pilihlah
sabun sesuai warna yang akan kita bentuk.
2.
Hati-hati
ketika mengukir sabun, karena jika salah sulit untuk diperbaiki.
3.
Gunakan
masker agar tidak menghirup serbuk dari sabun.
4.
Gunakan
alas agar sabun mudah dibersihkan.
5.
Hati-hati
dalam menggunakan cutter karena tajam, jangan sampai terkena tangan.
No comments:
Post a Comment