KUMPULAN MAKALAH : MAKALAH SEJARAH Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang

Sunday, January 30, 2022

MAKALAH SEJARAH Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah  swt., karena  atas  limpahan  rahmat  dan  karunia – Nya lah  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  Makalah Sejarah  ini  sesuai  waktunya.

Kami  mencoba  berusaha  menyusun  makalah  ini  sedemikian  rupa  dengan  harapan  dapat  membantu  pembaca  dalam  memahami  pelajaran  Sejarah yang  merupakan  judul  dari  Makalah  kami, yaitu " Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang". Disamping  itu, kami  berharap  bahwa   Makalah Sejarah  ini  dapat  dijadikan  bekal  pengetahuan  untuk  melangkah  ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih  tinggi  lagi.

Kami  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  Makalah Sejarah  ini  masih  ada  kekurangan  sehingga  kami  berharap  saran  dan  kritik  dari  pembaca  sekalian  khususnya  dari  guru  mata  pelajaran Sejarah P agar  dapat  meningkatkan  mutu  dalam  penyajian  berikutnya.

Akhir  kata  kami  ucapkan  terima  kasih.

 

 

 

 

 

 

Batola,      Februari 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Kata Pengantar...................................................................................................................................           i

Daftar Isi.................................................................................................................................................           ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang..........................................................................................................................           3

1.2  Tujuan pembelajaran............................................................................................................           3

1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................................           3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perlawanan rakyat Aceh......................................................................................................           5

2.2 Perlawanan rakyat Singaparna........................................................................................           5

2.3 Perlawanan rakyat Indramayu........................................................................................           6
2.4 Perlawanan rakyat Kalimantan.......................................................................................           6
2.5 Perlawanan Peta diBlitar.....................................................................................................           6
2.6 Perlawanan rakyat Papua...................................................................................................           7

BAB III PENUTUP

3.1  Kesimpulan.................................................................................................................................           8

3.2  Saran...............................................................................................................................................           8

DAFTARPUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

 

Jepang merupakan salah satu negara yang pernah menjajah bangsa Indonesia. adapun masa kependudukan Jepang di Indonesia ada antara tahun 1942 hingga tahun 1945. Kedatangan negara Jepang ke Indonesia bermula pada tanggal 1 Maret 1942. Pada waktu itu, negara Jepang telah sukses mendaratkan tentara- tentaranya di pulau jawa dengan tiga titik , yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan atau Jawa Barat dan Kranggan (Jawa Tengah). 

 

Kedatangan Jepang di Indonesia tersebut berakibat pada suhu politik yang ada pada saat itu. Bahkan pemerintahan Belanda yang pada waktu itu masih berkuasa di Indonesia segera meneyerah tanpa syarat kepada Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Serah terima kekuasaan Belanda kepada pemerintahan Jepang tersebut kemudian diadakan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati. 

 

Dengan berakhirnya serah terima tersebut, menandai berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia dan akan dimulainya kekuasaan baru yang dipimpin oleh pemerintahan Jepang. Ketika pertama kali Jepang berkuasa di Indonesia, kemudian ia membentuk Indonesia menjadi tiga wilayah komando. Adapun ketiga wilayah komando tersebut yaitu meliputi tentara ke – 16 di Pulau Jawa dan Madura yang berpusat di wilayah Batavia , Tentara ke – 25 di Sumatera yang berpusat di Bukit Tinggi dan yang terakhir yaitu armada selatan ke -2 terdapat di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara , dan Papua Barat yang berpusat di kota Makassar. 

 

1.2 Tujuan Pembelajaran

            Makalah ini disusun dengan tujuan:

1)     Memahami latar belakang dan bentuk bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Jepang

2)     Menumbuhkan sifat menghargai jasa para pahlawan serta menumbuhkan rasa nasionalisme dan rela berkorban

3)     Sebagai tugas individu yang wajib diselesaikan dalam pelajaran Sejarah Peminatan

1.3 Rumusan Masalah

1)     Mengapa bangsa Indonesia mengadakan perlawanan terhadap Jepang?

2)     Bagaimana bentuk-bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap jepang?

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Latar Belakang Masuknya Jepang Ke Indonesia

 

Pada tanggal 14 Februari 1942, Jepang menyerang Indonesia dan segera menguasai Sumatra Selatan. Tanggal 1 Maret dini hari, mereka mendarat di Jawa dan dalam waktu delapan hari, Letnan Jendral Ter Poorten, Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL), Menyerah atas nama seluruh angkatan perang Sekutu di Jawa. Pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai negara imperialis, tidak jauh berbeda dengan negara-negara imperialisme lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempat pemasaran untuk hasil-hasil industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang.

 

Tujuan Jepang Menjajah Indonesia

  • Menjadikan Indonesia sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker bagi kepentingan industri Jepang.
  • Menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia dijadikan tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.
  • Menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah yang relatif murah.

Dengan tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus tujuan yang jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia dengan berbagai propaganda agar diterima oleh bangsa Indonesia. Propaganda Jepang yang cukup menarik simpati rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :

  • Jepang adalah “saudara tua” bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia dari penindasan bangsa Barat.
  • Jepang memperkenalkan semboyan “Gerakan Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
  • Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia, seperti janji menunaikan ibadah haji, menjual barang dengan harga murah.
  • Jepang memperkenankan pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.
  • Rakyat Indonesia boleh menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
  • Pada zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga pemerintahan militer. Struktur pemerintahan militer Jepang itu adalah sebagai berikut.
  • Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima) untuk Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.
  • Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya di Jakarta.
  • Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.\

Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Jepang

2.1 Aceh 10 November 1942 Peristiwa Cot Plieng

Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang salat.


2.2 Peristiwa Singaparna

Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Beliau menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa.


Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang akhirnya mundur ke Tasikmalaya.


Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit antara rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya kemudian dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.


2.3 Peristiwa Indramayu, April 1944

Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan.

2.4 Perlawanan rakyat Kalimantan

Di Kalimantan, rakyat melawan karena penindasan yang dirasakan sangat berat. Baca juga: Sistem Pendidikan di Era Pendudukan Jepang Salah satu perlawanan di Kalimantan dipimpin oleh Pang Suma, pemimpin Suku Dayak. Pemimpin Suku Dayak punya pengaruh luas di kalangan sukunya dari daerat Tayan, Meliau, dan sekitarnya. Pang Suma melancarkan perlawanan dengan taktik perang gerilya. Meski jumlah pasukan sedikit, rakyat ikut berjuang. Mereka memanfaatkan alam Kalimantan yang berupa rimba belantara, sungai, rawa, dan daerah yang sulit ditempuh. Sayangnya, tak semua rakyat mau melakukan perlawanan. Ada yang malah menjadi mata-mata Jepang. Baca juga: Organisasi Semimiliter di Era Pendudukan Jepang Keberadaan mata-mata yang tak segan menganiaya dan membunuh saudaranya sendiri inilah yang kemudian mengagalkan perlawanan. Perlawanan rakyat Irian Barat Irian Barat juga mendapat perlakuan kejam dari Jepang. Mereka sering dipukuli dan dianiaya di luar batas kemanusiaan. Tindakan semena-mena ini memicu perlawanan. "Gerakan Koreri" adalah perlawanan yang cukup terkenal di Biak. Pemimpinnya L Rumkorem. Biak menjadi basis perlawanan. Mereka melawan dengan gerilya. Jepang pun kewalahan menghadapinya hingga akhirnya pergi meninggalkan Biak. Biak menjadi daerah bebas dan merdeka pertama di Indonesia.

 

2.5 Perlawanan PETA di Blitar(29 Februari 1945)

Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil meloloskan diri.

 

 

 

2.6 Perlawanan rakyat di  Papua

 

·         Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943

Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Akhirnya Jepang meninggalkan Pulau Biak.


·         Perlawanan di Pulau Yapen Selatan

Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S. Papare.


·         Perlawanan di Tanah Besar Papua

Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

 

Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad.Namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara yang menjajah akan semakin makmur.

 

B.     Saran

 

Dalam makalah ini, saya berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang  mana dahulu bangsa Jepang  memonopolinya.

Demikian makalah yang dapat saya buat, semoga bermanfaat dan dapat mendapatkan nilai yang memuaskan. Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan . Kami ucapkan Terima Kasih.

 

 

No comments:

Post a Comment