Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2.3. Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Keperawatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, karena itu
tujuan pelayanan perawatan merupakan salah satu bagian dari tujuan utama rumah
sakit. Sesuai dengan UU No 44 tahun 2009 bahwa rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Karena itu, perawat sebagai ujung tombak pemberi pelayanan di rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, aman dan
professional sesuai dengan perkembangan IPTEK kesehatan serta kebutuhan dan
tuntutan masyarakat Mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas
pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan
kesehatan dimata masyarakat.
Menurut
Al assaf (2009) mutu dapat dicapai jika layanan yang terjangkau dapat diberikan
dengan cara yang pantas dan hemat biaya. Layanan yang bermutu adalah layanan
yag berorientasi pada pelanggan, tersedia terjangkau dan mudah didapat. Untuk
mencapai mutu pelayanan yang baik bagi pasien diperlukan motivasi kerja yang
tinggi dari seorang perawat. Motivasi adalah sesuatu di dalam diri manusia yang
memberi energi, aktifitas, dan gerakan yang mengarahkan perilaku, untuk
mencapai usaha 1 View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
brought to you by CORE provided by Document Repository tersebut sangat
bergantung pada kemampuan seseorang untuk memuaskan berbagai kebutuhannya.
Usaha merupakan ukuran intensitas kemauan seseorang. Apabila seseorang
termotivasi yang bersangkutan akan berusaha keras meningkatkan penampilan
kerja(Bernard, Berebson,& A. Stieiner, Illyas, 2001).
Motivasi
seseorang akan timbul apabila diberi kesempatan untuk berusaha untuk mencapai
hasil kerja yang baik dan mendapat umpan balik dari prestasi kerja yang telah
dilakukan.
· Apa Itu Perawat/Keperawatan?
· Bagaimanakah Sejarah Keperawatan?
· Bagaimanakah Perkembangan Sejarah Keperawatan Di
Indonesia?
· Agar Mengetahui Pengertian Perawat/Keperawatan
· Agar Mengetahui Pengertian Sejarah Keperawatan
· Agar Mengetahui Perkembangan Sejarah Keperawatan Di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat orang lain
yang mengalami masalah kesehatan. Namun pada perkembangannya, pengertian
perawat semakin meluas. Pada saat ini, pengertian perawat merujuk pada
posisinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional (Nisya, 2013). UU RI No. 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui
pendidikan keperawatan.
Menurut ICN (International Council of Nursing) tahun 1965,
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang
memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit. Dari beberapa definisi di
atas maka dapat disimpulkan bahwa perawat adalah tenaga profesional yang
mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan dalam melaksanakan dan
memberikan perawatan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan.
2.2. Sejarah
keperawatan
Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala
(Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor
keperawatan yang berasal dari Inggris. Perkembangan keperwatan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.
Perkembangan keperawatan
diawali pada:
1.
Zaman Purbakala
(Primitive Culture)
Manusia
diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang
ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki
naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke
zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama
Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan
alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung
tinggi.
Kemudian
dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka
menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil
didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di
kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya
Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang
membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu
keperawatan.
2.
Zaman Keagamaan
Perkembangan
keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat
disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah
tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai
tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya
membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3.
Zaman Masehi
Keperawatan
dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak
terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada
zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes
yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada
zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.
4.
Pertengahan abad
VI Masehi
Pada
abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring
dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan
keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama
Islam.
Abad
VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu
Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul
prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri,
kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab
adalah Rufaidah.
5.
Permulaan abad XVI
Pada
masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan
tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama
untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya
bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya
perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat.
Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban
perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari
orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara
(pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
2.3. Sejarah dan
Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Sejarah dan perkembangan
keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda sampai pada masa
kemerdekaan.
1.
Masa Penjajahan
Belanda
Perkembangam
keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada
saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan
kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger
dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Pada
1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan
staf dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini
adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels
mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti
perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan
tentara Belanda.
2.
Masa Penjajahan
Inggris (1812 – 1816)
Gurbernur
Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik
manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan
penduduk pribumi antara lain, pencacaran umum, cara perawatan pasien dengan
gangguan jiwa, kesehatan para tahanan.
Setelah
pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju.
Pada 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada 1919 dipindahkan
ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pada 1816 – 1942 berdiri rumah
sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST
Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang.
Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
3.
Zaman Penjajahan
Jepang (1942 – 1945)
Pada
masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan
di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh
orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang,
akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.
4.
Zaman Kemerdekaan
Pada
1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan. Pada 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat
setimgkat SMP. Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan 1962 yaitu
Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat
profesional pemula. Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai
bermunculan, pada 1985 didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan ) yang
merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia. Pada 1995 PSIK FK UI
berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip,
UGM, UNHAS dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sejarah adalah setiap peristiwa atau kejadian di masa
lampau yang menyenangkan maupun memilukan. Keperawatan merupakan suatu bentuk
layanan kesehatan professional, yang merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sudh
ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang
dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya
berlangsung di tatanan praktik, hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di
dunia pendidikan keperawatan. Pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang
besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan
yang berkelanjutan.
3.2. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau
calon perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya
melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak
mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional
:D
Jangan Lupa Donasinya Kaka
No comments:
Post a Comment