KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bekasi,10 September 2018
Penyusun
BAB IPenyusun
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mekanika merupakan
bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya, materi, dan gerak.
Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang gerak, khususnya memandang
gerak tanpa melihat penyebabnya dalam mekanika dikelompokkan dalam kinematika.
Apabila penyebab gerak itu dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinamika.
Kinematika ini
diberikan sebagai dasar kita untuk mempelajari konsep fisika lebih lanjut
utamanya yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan penyebabnya.
Gerak lurus adalah
salah satu pembahasan yang sangat menarik. Gerak lurus juga merupakan hal yang
sangat penting dalam fisika. Konsep gerak lurus ini merupakan materi dasar
dalam fisika. Konsep ini juga menjadi materi yang fundamental. Selain itu,
materi ini juga memberikan pengaruh yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apakah yang dimaksud
dengan gerak lurus?
2)
Apakah yang dimaksud
dengan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan?
3)
Apa saja rumus-rumus
gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan?
4)
Bagaimana cara
menyelesaikan soal-soal dalam gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan?
1.3 Tujuan
1)
Untuk mengetahui
pengertian gerak lurus
2)
Untuk mengetahui
pengertian gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
3)
Untuk mengetahui
rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
4)
Untuk mengetahui cara
menyelesaikan soal-soal dalam gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gerak Lurus
Gerak lurus
merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus.
Pengertian gerak lurus tidak bisa dipisahkan dengan pengertian gerak. “Gerak
adalah perubahan kedudukan suatu benda atau partikel terhadap suatu acuan
tertentu” (Azizah,2005:26). Acuan tersebut dapat berupa acuan yang diam dan
acuan yang bergerak. Gerak dengan acuan diam biasa disebut dengan gerak nyata.
Contoh gerak nyata adalah seseorang yang diam di tepi jalan melihat sebuah
mobil yang bergerak di jalan raya. Maka dapat dikatakan mobil tersebut bergerak
terhadap acuan orang yang diam di tepi jalan. Sedangkan gerak dengan acuan yang
bergerak biasa disebut gerak semu (relatif). Contoh gerak semu (relatif) adalah
seseorang yang berada dalam mobil melihat sebuah motor menyalipnya, maka dapat
dikatakan bahwa motor tersebut bergerak terhadap acuan orang yang berada dalam
mobil tersebut.
2.2 Pembahasan Gerak Lurus
Pembahasan tentang
fenomena gerak lurus memang sangat luas. Gerak lurus ini dibahas melalui cabang
ilmu yang bernama kinematika. Azizah (2005:26) menyatakan bahwa “kinematika
adalah ilmu yang mempelajari benda tanpa mempedulikan penyebab timbulnya
gerak”. Kinematika membahas gerak dengan melihat kedudukan, jarak, kecepatan,
dan percepatan.
Salah satu aspek
pembahasan kinematika adalah kedudukan. Azizah (2005:27 ) menyatakan bahwa
“kedudukan adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap acuan
tertentu”. Kedudukan biasanya dinyatakan dalam arah dan nilai jarak terhadap
acuan tertentu.
Besaran lain yang
berhubungan dengan gerak lurus adalah jarak dan perpindahan. Kedua besaran ini
biasanya dianggap sama, tetapi keduanya memiliki banyak perbedaan yang
mencolok. Perbedaan itu terlihat melalui pengertian keduanya. Jarak merupakan
panjang lintasan yang telah ditempuh benda selama bergerak. Jarak juga
merupakan besaran skalar yang tidak memperhitungkan posisi benda. Sedangkan
perpindahan merupakan perubahan posisi awal (S0) dan posisi akhir (St) suatu
benda tanpa memperhitungkan bentuk dan panjang lintasannya. Perpindahan juga
merupakan besaran vector yang memiliki besar dan arah.
Besaran lain yang
sangat penting dalam gerak lurus adalah kecepatan. Kecepatan adalah perubahan
posisi benda tiap satuan waktu. Namun, biasanya terjadi kerancuan antara
kecepatan dan kelajuan. Keduanya sering dikatakan sama, tetapi keduanya
memiliki pengertian yang berbeda. Ludolph (1984:184) menyatakan bahwa
“kecepatan adalah besaran vektor yang dinyatakan dengan nilai dan arah,
sedangkan kelajuan adalah besaran skalar yang hanya mempunyai nilai saja tanpa
memperhitungkan arah”.
Besaran lain yang
juga sangat penting dalam gerak adalah percepatan. Percepatan biasanya
dilambangkan dengan a. Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Percepatan adalah
besaran vektor. Percepatan memiliki arah dan nilai. Percepatan bisa bernilai
positif (+) maupun negatif (-) karena tergantung besarnya kecepatan. Jika
bernilai positif disebut percepatan, sedangkan bernilai negatif jika
perlambatan.
Ditinjau dari
sudut pandang kinematika, gerak terdiri atas gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
2.3 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
“Gerak lurus
beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan tetap serta
menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu yang sama” (Azizah,2005:28)
Pada gerak lurus
beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ).
2.3.1 Grafik Gerak Lurus Beraturan ( GLB)
Jika kecepatan v
yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu t sekon, diilustrasikan
dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis lurus, tampak seperti di
bawah ini :
Grafik hubungan
v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung
pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu
t (waktu). Berdasarkan gambar diatas, jarak tempuh merupakan luasan yang
dibatasi oleh grafik dengan sumbu t dalam selang waktu tertentu.
Sementara itu,
hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t, diilustrasikan dalam sebuah
grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis diagonal ke atas, tampak seperti
pada gambar di bawah ini :
Dari grafik
hubungan s-t dapat dikatakan jarak yang ditempuh s benda berbanding lurus
dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh.
Berdasarkan gambar tersebut, grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t
secara matematis merupakan harga tan α , di mana α adalah sudut antara garis
grafik dengan sumbu t (waktu).
2.4 Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan benda berubah secara beraturan dan mengalami percepatan tetap setiap
waktu” (Azizah,2005:30).
Pada gerak lurus
berubah beraturan percepatan yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan
kecepatannya berubah beraturan.
Gerak lurus
berubah beraturan ada dua macam yaitu :
1. GLBB dipercepat
2. GLBB diperlambat
Suatu benda
dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila
kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan
melakukan gerak lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin
lama berkurang sehingga pada suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti
bergerak).
2.4.1
Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
A. Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan
Dipercepat
Grafik hubungan
kelajuan v dengan waktu t, seperti dibawah ini :
Dari grafik di
atas kita mempunyai persamaan :
Jika pada saat t1
= 0 benda telah memiliki kecepatan v0 dan pada saat t2 = t benda memiliki
kecepatan vt, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan : v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan
akhir (m/s)
a = percepatan
(m/s2)
t = waktu (s)
Selanjutnya grafik
antara jarak s dan waktu t seperti
gambar di bawah ini:
Benda yang
bergerak dengan percepatan tetap menunjukkan kecepatan benda tersebut bertambah
secara beraturan. Oleh karena itu, jika diketahui kecepatan awal dan kecepatan
akhir, maka kecepatan rata-rata benda sama dengan separuh dari jumlah kecepatan
awal dan kecepatan akhir.
Apabila s
merupakan perpindahan yang ditempuh benda dalam interval waktu (t), maka
persamaan menjadi sebagai berikut.
Selanjutnya, untuk
dapat menentukan kecepatan akhir sebuah benda yang mengalami percepatan tetap
pada jarak tertentu dari kedudukan awal tanpa mempersoalkan selang
waktunya,Anda dapat menghilangkan peubah t dengan mensubstitusikan
persamaan (diperoleh
dari persamaan
) ke dalam persamaan
B. Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan
Diperlambat
<0
<0;x= v0t-2
v0≠0
vt= v0-
2.5 Aplikasi GLB dan GLBB
·
Gerak Vertikal ke Bawah.
Merupakan GLBB dipercepat dengan
kecepatan awal vo.
Rumus GLBB : vt =
vo + gt
y = vot + gt2
vt2= vo2 + 2gy
·
Gerak Vertikal ke Atas.
Merupakan GLBB
diperlambat dengan kecepatan awal vo.
Rumus GLBB : vt =
vo - gt
y = vot - gt2
vt2 = vo2 –2 gy
y = jarak yang
ditempuh setelah t detik.
tnaik = = tturun =
hmaks =
Syarat - syarat
gerak vertikal ke atas yaitu :
a. Benda mencapai
ketinggian maksimum jika vt = 0
b. Benda sampai di
tanah jika y = 0
·
Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebas
ini merupakan gerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal
Percepatan yang digunakan untuk benda
jatuh bebas adalah
percepatan gravitasi (biasanya g =
9,8 m/det2) ( vo ), dimana percepatannya disebabkan karena gaya tarik bumi dan
disebut percepatan grafitasi bumi ( g ).
Misal : Suatu benda
dijatuhkan dari suatu ketinggian tertentu, maka :
Rumus GLBB :
·
vt = vo + g.t
karena
vo = nol, maka vt = g.t
·
h = vo.t
+ ½ g.t²
karena
vo = nol,
maka
h = ½ g.t²
·
h = ½
vt.t
·
vt² = vo² + 2g.h,
karena vo = nol, maka vt= 2g.h
2.6 Contoh GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari - hari
2.6.1 Contoh
Gerak Lurus Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari
·
Mobil melaju lurus dengan
speedometer menunjuk angka yang tetap
·
Pada ketinggian tertentu,
gaya-gaya yang bekerja pada pesawat berada dalam keseimbangan. Pada saat itu
pesawat bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan kita di dalam pesawat merasa
seolah-olah pesawat diam.
·
Gerak jatuh penerjun.
Penerjun terjun bebas tanpa membuka parasutnya. Secara pendekatan kita dapat
mengabaikan hambatan angin yang bekerja pada penerjun, dan penerjun mengalami
gerak lurus beraturan dipercepat. Saat penerjun membuka payungnya, pada ketinggian
tertentu diatas tanah, gaya-gaya yang bekerja pada penerjun dan parasutnya
mencapai keseimbangan, dan penerjun jatuh dengan kelajuan tetap.
2.6.2 Contoh
Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari
o Mobil
dipercepat dengan menekan pedal gas. Jarak antara dua kedudukan mobil dalam selang waktu yang sama berkurang secara
tetap.
o Mobil
yang diperlambat dengan menekan pedal rem. Jarak antara dua kedudukan mobil
dalam selang waktu yang sama berkurang secara tetap.
o Gerak
buah kelapa yang jatuh bebas dari tangkainya. Ini mirip dengan dengan gerak
bola biliar yang dijatuhkan. Jarak antara dua kedudukan bola biliar yang
berdekatan bertambah secara tetap.
o Gerak
anak kecil meluncur dari puncak seluncuran, yang mirip dengan gerak bola yang
meluncur dari puncak bidang miring.
o Gerak
batu yang dilempar vertical keatas. Pada saat batu naik kecepatan batu
berkurang secara tetap (gerak lurus diperlambat beraturan), dan pada saat turun
batu bergerak jatuh bebas (gerak lurus dipercepat beraturan)
o Gerak
atlet terjun payung yang baru saja keluar dari pesawat terbang, mirip dengan
gerak bola yang dijatuhkan lurus ke bawah.
2.7 Contoh- Contoh Soal GLB dan GLBB Beserta
Penyelesaiannya
2.7.1 Contoh Soal GLB
1)
Seseorang mengendarai
mobil dengan kecepatan tetap 15 m/s. Tentukan :
a) Jarak
yg ditempuh setelah 4 s,5 s.
b) Waktu
yang diperlukan untuk menempuh jarak 3 km
Penyelesaian :
Diketahui :
v= 15 m/s
Jawab :
a.
t = 4s
s
= v . t
s
= 15 . 4
s
= 60 m
t = 5 s
s = v . t
s = 15 . 5
s = 75 m
b. s
= 3 km = 3000 m
t =
t = t = 200 s
·
2. Mobil melaju lurus
dengan speedometer menunjuk angka yang tetap
·
Pada ketinggian tertentu,
gaya-gaya yang bekerja pada pesawat berada dalam keseimbangan. Pada saat itu
pesawat bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan kita di dalam pesawat merasa
seolah-olah pesawat diam.
·
Gerak jatuh penerjun.
Penerjun terjun bebas tanpa membuka parasutnya. Secara pendekatan kita dapat
mengabaikan hambatan angin yang bekerja pada penerjun, dan penerjun mengalami
gerak lurus beraturan dipercepat. Saat penerjun membuka payungnya, pada
ketinggian tertentu diatas tanah, gaya-gaya yang bekerja pada penerjun dan
parasutnya mencapai keseimbangan, dan penerjun jatuh dengan kelajuan tetap.
Contoh – Contoh
Soal GLBB
1) Setelah
dihidupkan, sebuah mobil bergerak dengan percepatan 2m/s2. Setelah berjalan
selama 20 s, mesin mobil mati dan berhenti 10 s kemudian. Berapa jarak yang
ditempuh oleh mobil tersebut ?
Penyelesaian :
Sebelum mesin
mobil mati
Vo = 0
a = 2 m/s2
t = 20 s
Vt = Vo + at
Vt = 0 + 2 . 20
Vt = 40 m/s2
·
Setelah mesin mobil mati
Vo = 40 m/s2
Vt = 0
t = 10s
Vt = Vo + at
Vt = 40 + a. 10
a = -4
S =Vo t + ½ a t2
S = 40. 10 + ½
(-4) .102
S = 200 m
Jadi, mobil tersebut
telah menempuh jarak sejauh 200m sejak mulai bergerak hingga berhenti menempuh
jarak 200 m.
Lawson mengendarai
sebuah mobil dengan kecepatan 15 m/s selama waktu 10 detik. Jika kecepatan
akhirnya adalah 35 m/s, tentukan percepatan mobil tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 15 m/s
t = 10 s
Vt = 35 m/s
Ditanya : a…. ?
Jawab :
Vt = V0 + a . t
35 = 15 + a .10
35 – 15 =
10 a
10 = 10 a
a = 1 m/s2
Sebuah mobil
mengurangi kelajuannya menjadi 25 m/s selama 1 menit. Jika perlambatan mobil
tersebut 2 m/s2, berapakah kelajuan mobil mula-mula?
Penyelsaian :
Diketahui : Vt = 25 m/s
t = 1 meneit = 60 s
a = 2 m/s2
Ditanya : V0
…. ?
Jawab :
Vt = V0 - a .
t ( diperlambat )
25 = V0
- 2 . 60
25 = V0 - 120
V0 = 145 m/s
2.7.3 Contoh Soal Gerak Vetikal ke Atas
Sebuah benda
dilemparkan ke atas dengan kecepatan 30 m/s. Hitunglah waktu dan ketinggian
bola tersebut ketika mencapai titik tertinggi, jika percepatan gravitasi benda
= 10 m/s2.
Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 30 m/s
g =10 m/s2
Ditanya : ttitik tertinggi … ?
hmaks … ?
jawab : ttitik
tertinggi =
ttitik tertinggi =
ttitik tertinggi = s
hmaks =
hmaks =
hmaks
hmaks = 45 m
2) Sebuah bola
dilempar ke atas dengan kecepatan awal 15 m/s .( g= 9,8m/s2)
Berapakah waktu
yang diperlukan untuk mencapai ke tinggian maksimum?
Penyelesaian :
Diketahui :V0 = 15
m/s
g = 9,8m/s2
Ditanya : t …?
Jawab : pada ketinggian maks Vt = 0
Vt = V0 – g . t
0= 15– 9,8 . t
9,8 . t = 15
t =
t = 1,53 s
3) Dari soal di
atas cari berapakah ketinggian maksimum dan kecepatan setelah 2 s?
Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 15 m/s
g = 9,8m/s2
Ditanya : hmaks … ?
V setelah 2s .. ?
Jawab : hmaks = V0 .t – ½ g t2
hmaks = 15 .1,53 – ½
9,8. (1,53)2
hmaks = 11,48 m
V Setelah 2s
Vt = V0 – g . t
Vt =15 – 9,8 . 2
Vt = 15 – 19,6
Vt = – 4,6 m/s ( tanda
negatif (-) arah ke bawah
2.7.2 Contoh Soal Gerak Vetikal ke Bawah
1) Doni melempar
sebuah bola dari puncak gedung apartemen setinggi 37,6m. Tepat pada saat yang
sama Yusuf yang tingginya 160 cm berjalan mendekati kaki gedung dengan
kecepatan tetap 1,4 m/s. Berapa jarak Yusuf dari kaki gedung tepat pada saat
bola jatuh, jika bola yang dijatuhkan tersebut tepat mengenai kepala Yusuf?
Penyelesaian:
Bola mengalami
gerak jatuh bebas
v0 = 0
a = -g = -9,8 m/s2
Jarak tempuh bola
= 37,6 m – 160 cm = 37,6 m – 1,6 m = 36 m. Jadi, y = -36.
Jika waktu tempuh
Yusuf sama dengan waktu jatuh bola, maka bola tersebut akan mengenai kepala
Yusuf. Yusuf mengalami gerak lurus beraturan dengan v = 1,4 m/s, maka jarak
Yusuf semula dari kaki gedung adalah:
2.7.4 Contoh Soal Gerak Jatuh Bebas
1) Buah mangga (m
= 0,3 kg) jatuh dari pohonnya dengan ketinggian 2 m. Sedangkan buah kelapa (m =
0,3 kg) jatuh dari atas pohonnya berketinggian 8 m. Tentukan:
a. perbandingan
waktu jatuh buah mangga dan buah kelapa,
b. perbandingan
kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa.
Penyelesaian
Diketahui :
h1 = 2 m (mangga)
h2 = 8 m (kelapa)
g = 10 m/s2
Ditanya : a.
.........?
b. .......?
Jawab :
a. waktu jatuh
Waktu jatuh buah
mangga memenuhi:
Dengan persamaan
yang sama dapat diperoleh waktu jatuh buah kelapa sebesar:
Perbandingannya :
b . Kecepatan
jatuh
Kecepatan jatuh buah mangga sebesar:
Dengan persamaan
yang sama diperoleh kecepatan jatuh buah kelapa sebesar:
Berarti
perbandingan kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa dapat diperoleh:
2) Seorang anak
sedang duduk pada cabang pohon tiba – tiba cabang pohon itu patah , anak
tersebut jatuh membentur tanah setelah 0,5 s.
Jika g = 9,8 m/s2
. tentukan tinggi cabang pohon dari permukaan tanah ?
Penyelesaian :
Diketahui : ∆t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : h... ?
Jawab : ht = ½ g
t2
h0,5 = ½ .9,8 . (0,5)2
h0,5 = 1,225 m
3) Dari soal nomor
2 , tentukan kelajuan anak pada saat membentur tanah ?
Pennyelesaian :
Diketahui : ∆t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : Vt... ?
Jawab : Vt = g t
Vt = 9,8 . 0,5 = 4,9 m/s
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari isi makalah
ini, kami dapat menyimpulkan bahwa:
o Gerak
lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis
lurus.
o Gerak
Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan
kelajuan tetap.
o Gerak
Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap.
3.2 Saran
Pepatah mengatakan
“ tiada gading yang tak retak” begitulah makalah yang kami susun diatas bila
terdapat berbagai kesalahan kami dari tim penyusun mohon maaf.
Untuk para pembaca
yang akan melakukan kegiatan sejenis untuk mengulangi pembuatan makalah ini agar data yang didapatkan menjadi lebih
akurat dan valid.
No comments:
Post a Comment