KUMPULAN MAKALAH : JURNAL AKUNTANSI

Thursday, January 27, 2022

JURNAL AKUNTANSI

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN

 

 

 

 

ABSTRAK

Tujuan   penelitian   ini   adalah   untuk   menguji   pengaruh   komitmen   organisasi   dan ketidakpastian   lingkungan   sebagai   variable   moderating   terhadap   hubungan   antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey terhadap para manajer yang bekerja pada perusahaan manufaktur di kota Yogyakarta, kemudian dengan data yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif dan analisis regresi.  Penelitian ini membuktikan bahwa interaksi antara variabel komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran tidak menurunkan senjangan anggaran secara nyata, hal ini mungkin disebabkan ketika seorang individu dihadapkan pada pilihan untuk memenuhi kepuasan bagi organisasinya atau kepuasan pribadinya maka ia akan cenderung memilih memuaskan dirinya sendiri, sedangkan interaksi antara variabel ketidakpastian lingkungan dengan partisipasi anggaran menurunkan secara nyata kecenderungan manajer dalam menciptakan senjangan anggaran. Hal ini disebabkan ketika organisasi memiliki pengendalian dan informasi yang kuat dan akurat terhadap kegiatan operasionalnya maka hal ini mempersulit para manajer untuk melakukan senjangan anggaran.

 

Kata Kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan, Senjangan Anggaran.

 

A. Latar Belakang

Perencanaan  merupakan  fungsi  yang  sangat  penting  dalam  mengelola  organisasi. Salah satu unsur yang paling penting dalam perencanaan adalah anggaran yang merupakan rencana tentang kegiatan di masa datang yang mengidentifikasikan program-program untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Setiap organisasi selalu membutuhkan anggaran yang berfungsi menterjemahkan keseluruhan strategi perusahaan ke dalam rencana operasional dan tujuan jangka pendeknya. Anggaran yang efektif membutuhkan kemampuan dalam memprediksi masa depan. Anggaran harus disusun dengan baik   karena merupakan perencanaan keuangan yang menggambarkan seluruh aktivitas operasional perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, manajer puncak perlu untuk melibatkan bawahan agar anggaran yang disusun tersebut dapat mempresentasikan kebutuhan dan kepentingan seluruh karyawan.

Proses penyusunan anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran sehingga banyak masalah perilaku muncul dalam  proses  penyusunan  anggaran  tersebut.  Salah  satu  aspek  perilaku  ini  menyangkut


seberapa jauh kepuasan dan kinerja yang ingin dicapai bawahan. Dalam hal ini bawahan menginginkan  setiap  informasi  yang  diberikan  kepada  atasan  dapat  digunakan  untuk mencapai tingkat kepuasan dan kinerja yang lebih tinggi.

Komitmen  organisasi  menunjukkan  keyakinan  dan  dukungan  terhadap  nilai  dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Komitmen organisasi yang kuat menyebabkan individu  berusaha  mencapai  tujuan  organisasi  dan  mengutamakan  organisasi  (Angel  dan Perry, 1981). Komitmen yang tinggi menjadikan individu akan peduli dengan masa depan organisasi dan senantiasa berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Melalui komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Keadaan ini bertolak belakangkan dengan individu yang memiliki komitmen organisasi rendah.

Ketidakpastian   lingkungan   adalah   situasi   seseorang   yang   terkendala   untuk memprediksi situasi disekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan meningkatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Dalam kondisi ketidakpastian yang rendah, partisipasi anggaran memiliki hubungan yang  positif  dengan  senjangan  anggaran,  dan  sebaliknya  akan  berhubungan  negatif  bila kondisi ketidakpastian lingkungan tinggi, (Govindarajan, 1986). Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan rendah, partisipasi bawahan yang tinggi akan mampu menciptakan senjangan anggaran. Kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, partisipasi anggaran akan mengurangi senjangan anggaran. Pada kondisi ini bawahan sulit memprediksi masa depan sehingga  tidak  mampu  memperoleh  informasi  akurat  untuk  memprediksi  kejadian  masa depan, sehingga sulit pula baginya untuk menciptakan senjangan anggaran.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin mengetahui apakah komitmen organisasional dan ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran pada perusahaan manufaktur di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh komitmen organisasional terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dilakukaan oleh para manajer dan pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dilakukaan oleh para manajer pada perusahaan manafaktur di kota Yogyakarta.

 

 

B. Studi Literatur dan Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, diperoleh beberapa hasil yang saling bertolak belakang. Ada hasil penelitian bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran secara nyata   dapat   menurunkan   senjangan   anggaran,   sebaliknya   ada   pula   penelitian   yang menemukan bahwa partisipasi dalam penyusunan aggaran secara nyata meningkatkan senjangan anggaran. Hasil penelitian tersebut perlu dikaji ulang dan dilakukan secara mendalam untuk mengetahui perbedaan tersebut.


Partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif terhadap motivasi manajerial. Argyris (1952) menemukan adanya partisipasi semu (pseudo participation) yaitu kelihatannya berpartisipasi, tetapi pada kenyataannya tidak berpartisipasi. Siegel dan Marconi (1989) mengemukakan bahwa dalam kondisi yang paling ideal sekalipun penganggaran partisipatif memiliki keterbatasan. Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran dapat mengakibatkan mereka menetapkan anggaran yang relatif longgar atau mudah untuk dicapai, sehingga akan menimbulkan slack yang memperkecil prestasi atau kinerja yang diharapkan (Chow, et al.,

1988). Tetapi walaupun partisipasi anggaran dapat menimbulkan slack, partisipasi anggaran dapat mengurangi slack (Onsi, 1973; Merchant, 1985; Dunk, 1993).

Manajer dari berbagai departemen mungkin cenderung melakukan slack dalam anggaran mereka. Oleh karena itu perlu adanya pengendalian terhadap slack anggaran yang dapat menurunkan kinerja perusahaan (Chow, 1993; Waller, et al, 1995). Strategi yang digunakan oleh para manajer menengah kebawah untuk melakukan slack anggaran adalah dengan memperkecil penerimaan dan memperbesar biaya. Organizational commitment merupakan proses yang terus berlanjut yang mana partisipan organisasi memberikan perhatiannya pada organisasi dan keberhasilan kesejahteraan yang berlanjut (Mowday, et al.,

1982). Bawahan yang memiliki tingkat organizational commitment yang tinggi berfikir secara positif mengenai perusahaan atau organisasi di mana ia berada dan karena tetap berusaha untuk mempertahankan keanggotannya dan memihak pada organisasi tersebut. Bawahan yang memiliki komitmen yang rendah, yang tidak percaya pada dan/atau menerima tujuan dan nialai organisasi, akan mempunyai tingkat kencenderungan yang lebih tinggi untuk menciptakan  slack  anggaran  karena  sebagai  individual  ekonomi  yang  rasional,  perilaku seperti itu untuk kepentingannya yang terbaik, karena bawahan lebih memperhatikan kepentingan  pribadinya  daripada  kepentingan  organisasi  (Lowe  dan  Shaw,  1986;  Nouri,

1994).

Menurut Duncan (1972) ketidakpastian lingkungan merupakan keterbatasan individu dalam menilai probabilitas gagal atau berhasil atas keputusan yang telah dibuat. Pada kondisi ketidakpastian tinggi. Individu sulit memprediksi kegagalan dan keberhasilan dari keputusan yang dibuatnya. Govindarajan (1986), berpendapat bahwa dalam kondisi ketidakpastian yang rendah, partisipasi bawahan yang tingggi mampu memprediksi prospek masa depan dan memperkirrakan langkah-langkah yang harus dilakukan. Dalam hal ini bawahan melaporkan informasi yang biasa untuk melakukan senjangan anggaran. Dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi, partisipasi anggaran yang tinggi dari manajer akan mengurangi senjangan anggaran. Pada kondisi ini bawahan sulit memprediksi masa depan karena tidak mampu memperoleh informasi yang akurat.

 

Komitmen organisasional bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta  tekad  dari  dalam diri  untuk  mengabdi  pada organisasi,  (Porter,  et  al.,  1974).  Bagi


individu dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting. Sebaliknya, bagi individu dengan komitmen organisasi rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pula pada pencapaian tujuan organisasi, dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi. Dari penelitian   Nouri dan Parker (1996) diketahui bahwa, tingkat komitmen organisasional seseorang dapat mempengaruhi keinginan mereka untuk menciptakan  senjangan  anggaran.  Komitmen  organisasi  yang  tinggi  akan  mengurangi individu untuk melakukan senjangan anggaran.

 

Govindarajan (1986), dalam penelitiannnya menyimpulkan bahwa pada kondisi ketidakpastian lingkungan yang rendah akan mempengaruhi bawahan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran untuk melakukan senjangan anggaran. Bawahan meyadari bahwa dia lebih memahami informasi di bidang teknisnya dibandingkan atasannya sehingga memperbesar kemungkinan dia untuk melakukan senjangan anggaran. Sebaliknya, dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, partisipasi dari manajer dalam penyusunan anggaran akan mengurangi senjangan anggaran. Pada kondisi ini bawahan sulit memprediksi kejadian masa depan kerena tidak mampu memperoleh informasi akurat untuk memperdiksi kejadian masa depan, sehingga sulit pula baginya untuk menciptakan senjangan anggaran.

 

Peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1= Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara nyata dalam meningkatkan senjangan anggaran

H2= Komitmen organisasi berpengaruh secara nyata dalam menurunkan senjangan anggaran. H3= Ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara nyata dalam meningkatkan senjangan

anggaran.

H3= Interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi   berpengaruh secara nyata dalam menurunkan senjangan anggaran.

H4=  Interaksi  antara  partisipasi  anggaran  dengan  ketidakpastian  lingkungan  berpengaruh secara nyata dalam meningkatkan senjangan anggaran

 

 

C. Metoda Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap para manajer yang bekerja pada perusahaan manufaktur di kota Yogyakarta. Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas yaitu partisipasi anggaran, variabel terikat yaitu senjangan anggaran, dan variabel moderating yang terdiri dari komitmen organisasional dan ketidakpastian lingkungan.

Analisis Regresi

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh komitmen organisasional dan ketidakpastian lingkungan dalam memoderasi pengaruh partisipasi annggaran dengan senjangan anggaran maka  digunakan  analisis  regresi.  Model  analisis  regresi  yang  digunakan  adalah  analisis regresi dengan variabel moderating (analisis regresi dengan interaksi). Rumus analisis regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2002)


Y = a + β1 X 1 + β 2 X 2  + β 3 X 3  + β 4 ( X 1 * X 2 ) + β 5 ( X 1 * X 3 ) + e

 

Y

=

Senjangan anggaran

A

=

Konstanta

E

=

Standar eror

b1-5

=

Koefisien regresi

X1

=

Partisipasi anggaran

X2

=

Komitmen organisasi

X3

=

Ketidakpastian lingkungan

X4

=

Interaksi antara Partisipasi anggaran dengan Komitmen organisasi

X5

=

Interaksi antara Partisipasi anggaran dengan Ketidakpastian lingkungan

α

=

0,05

Analisis regresi yang baik mensyaratkan beberapa uji asumsi yang harus dipenuhi. Uji asumsi

tersebut pada dasarnya terdapat tiga jenis yaitu uji multicolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autocorelation. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam uji yaitu uji asumsi multicolinieritas dan uji asumsi heteroskedastisitas. Uji asumsi autocorelation tidak digunakan karena jenis data dalam penelitian ini bukan merupakan data time series.

 

 

D. Analisis Data dan Pembahasan

Data dalam penelitian ini data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada para manajer beberapa perusahaan manufaktur di kota Yogyakarta. Dari 120 kuesioner yang disebarkan kepada 30 perusahaan manufaktur, kuesioner yang kembali sebanyak 102 dan yang terisi dengan benar sebanyak 89 kuesioner. Berdasarkan hal tersebut maka response rate responden pada penelitian ini sebesar 74,17%.

 

Untuk  membuktikan  apakah  ketidakpastian  lingkungan  dan  komitmen  organisasi secara signifikan memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran maka digunakan analisis regresi. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan variabel moderating.

Tabel 1

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Komitmen Organisasi Dalam Memoderasi

 

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran

 

                            Faktor                             

Koef. reg (b)        

thitung              

Prob (p)   

Konstanta

2,029

1,587

0,116

Partisipasi

1,343

3,078

0,003

Ketidakpasrtian lingkungan

1,236

2,243

0,028

Komitmen organisasi

-0,340

-0,466

0,642

Partisipasi*Ketidakpastian lingkungan

-0,324

-2,116

0,037

Partisipasi*Komitmen organisasi

-0,151

-0,707

0,482

Multiple R:

0,862

 

 

Adjusted R Square:

0,728

 

 

F hitung:

48,172

 

 

Probabilitas:

0,000

 

 

Sumber: Pengolahan Data


Analisis data menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan ketidakpastian lingkungan   memiliki   kecenderungan   meningkatkan   senjangan   anggaran.   Sedangkan komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan,  serta  interaksi  antara  partisipasi  penyusunan  anggaran  dengan  komitmen anggaran  memiliki  nilai  koefisien  beta  (b)  negatif.  Keadaan  ini  menunjukkan  bahwa komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan,  serta  interaksi  antara  partisipasi  penyusunan  anggaran  dengan  komitmen anggaran memiliki kecenderungan menurunkan senjangan anggaran.

Untuk menguji apakah partisipasi  penyusunan anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan,  serta  interaksi  antara  partisipasi  penyusunan  anggaran  dengan  komitmen anggaran secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap senjangan anggaran maka digunakan uji F. Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar 48,172, dengan probabilitas (p) 0,000. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan  bahwa  terdapat  satu  atau  lebih  dari  faktor-faktor  partisipasi    penyusunan anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen anggaran, secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan anggaran.

Besar   pengaruh   partisipasi   penyusunan   anggaran,   ketidakpastian   lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan,  serta  interaksi  antara  partisipasi  penyusunan  anggaran  dengan  komitmen anggaran, secara simultan terhadap senjangan anggaran ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,728. Hal ini mengindikasikan bahwa partisipasi   penyusunan anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen anggaran, memiliki pengaruh sebesar 72,8% terhadap senjangan anggaran yang dilakukan oleh para manajer perusahaan manafaktur di kota Yogyakarta.

Untuk menguji apakah secara parsial partisipasi  penyusunan anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen anggaran, memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap senjangan anggaran maka digunakan uji t.

 

 

Hasil analisis regresi secara parsial adalah sebagai berikut:

a.   Partisipasi Anggaran

Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar 3,078, probabilitas (p) 0,003. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan


anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi para manajer diikutsertakan/berpartisipasi  dalam proses penyusunan anggaran akan ai akan cenderung melakukan atau meningkatkan senjangan anggaran menjadi lebih besar.

b.  Ketidakpastian Lingkungan

Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar 2,243, probabilitas (p) 0,028. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan anggaran. Hal  ini  menunjukkan  bahwa  semakin  tinggi  keterbatasan  individu  (manajer)  dalam menilai probabilitas kegagalan atau keberhasilan keputusan yang dibuatnya maka ai akan cenderung melakukan atau meningkatkan senjangan anggaran menjadi lebih besar.

c.   Komitmen Organisasi

Hasil   analisis   regresi   secara   parsial   diperoleh   nilai   thitung    sebesar   -0,466, probabilitas (p) 0,642. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang dimiliki para manajmer pada organisasi tidak berdampak pada kecenderungan mereka dalam menurunkan senjangan anggaran.

d.  Interaksi Antara Partisipasi Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan

Hasil   analisis   regresi   secara   parsial   diperoleh   nilai   thitung    sebesar   -2,116, probabilitas (p) 0,037. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa interaksi antara partisipasi aggaran dengan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dari para manajer serta kemampuan mereka dalam mengetahui segala informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran memiliki kontribusi yang nyata dalam menurunkan senjangan anggaran.

e.   Interaksi Antara Partisipasi Anggaran Dengan Komitmen Organisasi

Hasil   analisis   regresi   secara   parsial   diperoleh   nilai   thitung    sebesar   -0,707, probabilitas (p) 0,482. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa interaksi antara partisipasi aggaran dengan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang   mereka   miliki   (manajer)   tidak   memberikan   kontribusi   yang   positif   dalam menurunkan senjangan anggaran saat para manajer tersebut dilibatkan dalam proses penyusuan anggaran. Kondisi ini menunjukkan bahwa para manajer tetap melakukan senjangan anggaran.

 

 

Hasil Multicolinieritas dapat diketahui bahwa semua variabel independen (partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungan, dan komitmen organisasi) memiliki nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen tidak saling memiliki hubungan yang kuat (bebas gangguan Multicolinieritas).


Hasil Heteroskedastisitas dapat diketahui bahwa semua variabel independen (partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungan, dan komitmen organisasi) memiliki nilai probabilitas (p) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen memiliki variansi data yang relatif sama (bebas gangguan Heteroskedastisitas).

 

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.     Hasil  analisis  regresi  secara  simultan  dapat  disimpulkan  bahwa:  partisipasi  anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi, secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap senjangan anggaran. Besar pengaruh partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi, secara terhadap senjangan anggaran sebesar 72,8%.

b.    Hasil analisis regresi secara parsial dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Partisipasi  anggaran  secara  parsial  memiliki  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H1) diterima.

2) Komitmen  organisasi  secara  parsial  memiliki  pengaruh  yang  negatif  terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H2) ditolak.

3) Ketidakpastian  lingkungan  secara  parsial  memiliki  pengaruh  yang  positif  dan signifikan terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H3) diterima.

4) Interaksi  antara  partisipasi  anggaran  dengan  komitmen  organisasi  secara  parsial memiliki pengaruh yang negatif terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H4) ditolak.

5) Interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan secara parsial memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H5) diterima.


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Angel,  H.  L.  Dan  J.L.  Perry.,  (1981)  “An  Empirical  Assesment  of  Organizational

Commitment and Organizational Effectiveness. Administrative Science Quarterly

26.

 

Anthony, R. N. Dan V., (1998), Govindarajan. Management Control Systems. Ninth Edition.

Boston: McGraw-Hill Co.

 

Argyris,  R.,  (1952),  Capital  Rationing  and  Organizational  Slack  in  Capital  Budgeting,

Management Science, (Februari).

 

Chow, F, Alan S, dan Renhall R., (1988), Effect of the Use of Control Systems, Accounting

Organizations and Socienty.

 

Duncan,  R.  B.,  (1972),  “Characteristic  of  Organizational  Environment  and  Perceived

Environmental Uncertainty.” Administrative Science Quarterly 17.

 

Dunk, A. S., (1993), The effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on the Relation Between Budgetary Participation and Slack. “ The Accounting Review 68 (April)

 

Govindarajan, V., (1986), “ Impact of Participation in the Budgetary Process on Managerial Attitudes and Performance: Universalistic and Contingency Perspective. “ Decesion Science 17.

 

Hair , Joseph F. Jr, Ralp E. Anderson, Ronald L. Tatham, and William C. Black.,       (1997), Manajemen  Pemasaran,  Alih  Bahasa    :  Acella  A.H.,  Jilid  1,  Penerbit  Salemba Empat, Jakarta.

 

Hanson, D.R dan Mowen, M.M., (1997), Management Accounting, 4th  ed., South Western

College Publishing.

 

Hirsch, M.K., (1981), Accounting Information and Evaluation of Subordinate Performance :

A Situational Approach. The Accounting Review. Vol. LVI No. 4 (Oktober)

 

Kennis, I., (1979), Effect of Goal Characteristic on Managerial Attitues and Performance.

The Accounting Review 54 (Oktober)

 

Lowe, E. A., dan R.W. Shaw., (1983), An Analysis of Managerial Biasing: Evidence from a

Companys Budgeting Process, The Jornal of Management Studies 5 (Oktober) Luthan, F., (1998), Organisational Behavior, 8th Ed. Boston : McGraw-Hill, Inc., 1998

Merchant,  Kenneth  A.,  (1985),  Budgeting  and  Propersity  to  Create  Budgetary  Slack

Accounting Organizations and Society 10:201-210.


 

Mowday,  R.,  R.  Steers,  dan  L.  Porter.,  (1979).,   The  Measurement  of  Organizational

Commitment. “ Journal of Vacational Behavior.

 

Nouri, h. Dan R.J. Parker., (1996), “ The Effect of Organizational Commitment on Relation Between Budgetary Participation and Budgetary Slack. “ Behavior Research in Accounting 8.

 

Onsi,  H.,  (1973),  Budgetary  Participation  and  Management  Performance:  The  Impact  of

Information and Enviromental Volatility, The Accounting Review.

 

Porter,  L.  W., R.  M. Steers,  R.  T.  Mowday,  dan  P.  V.  Boulian.,  (1974),“  Organization Commitment, job Satisfaction, and Turn Over Among Psyatric Thnicians.  Journal of Applied Psychology 59.

Santoso Singgih., (2002), Statistic Multivariate, Penerbit Elexmedia Computindo, Jakarta. Siegel,  G.  Dan  H.  R  Marconi.,  (1989),  Beavioral  Accounting.  Cincinnati,  Ohio:  South-

Western Publishing Co.

 

Singarimbun, Masri dan Effendi, 1998, Metode Penelitian Survey, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta.

Sugiono., (2000), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kedua, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Wilkinson,  W,  J  dan  J.  M.  Cerrulo.  (1997)  Accounting  Information  System  :  Essential

Concepts and Aplication. Thirth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc,.

 

Waller,  Y.,  (1995),  The  Effect  of  Organizational  Commitment  on  Realition  Between

Budgetary participation and Budgetary Slack, Behavior Research in Accounting.


No comments:

Post a Comment