PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN
ABSTRAK
Tujuan
penelitian ini adalah
untuk menguji pengaruh komitmen organisasi
dan ketidakpastian lingkungan sebagai
variable moderating terhadap
hubungan antara partisipasi
anggaran dan senjangan anggaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
survey terhadap para manajer yang bekerja pada perusahaan manufaktur di kota
Yogyakarta, kemudian dengan data yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif dan analisis regresi. Penelitian
ini membuktikan bahwa interaksi antara variabel komitmen organisasi
dengan partisipasi anggaran tidak menurunkan senjangan anggaran secara nyata, hal ini mungkin disebabkan ketika seorang
individu dihadapkan pada pilihan
untuk memenuhi kepuasan bagi organisasinya atau kepuasan
pribadinya maka ia akan
cenderung memilih memuaskan dirinya
sendiri, sedangkan interaksi antara variabel ketidakpastian
lingkungan dengan partisipasi anggaran menurunkan secara nyata
kecenderungan manajer dalam
menciptakan senjangan anggaran. Hal ini disebabkan ketika organisasi memiliki pengendalian dan informasi yang
kuat dan akurat terhadap kegiatan
operasionalnya maka hal ini mempersulit
para manajer untuk melakukan
senjangan anggaran.
Kata Kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan,
Senjangan Anggaran.
A. Latar
Belakang
Perencanaan merupakan fungsi
yang sangat penting dalam mengelola
organisasi. Salah satu unsur yang paling penting dalam perencanaan adalah anggaran yang merupakan
rencana tentang kegiatan di masa datang yang mengidentifikasikan program-program untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Setiap organisasi selalu membutuhkan
anggaran yang berfungsi menterjemahkan keseluruhan strategi
perusahaan ke dalam rencana operasional dan tujuan
jangka pendeknya. Anggaran yang efektif membutuhkan kemampuan dalam memprediksi
masa depan. Anggaran harus disusun
dengan baik karena merupakan perencanaan keuangan yang menggambarkan seluruh aktivitas operasional perusahaan.
Dalam proses penyusunan anggaran, manajer puncak perlu untuk melibatkan bawahan agar anggaran yang disusun tersebut dapat mempresentasikan kebutuhan dan kepentingan seluruh
karyawan.
Proses
penyusunan anggaran mempunyai
dampak
langsung terhadap perilaku manusia
yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran sehingga
banyak masalah perilaku muncul dalam proses penyusunan
anggaran
tersebut.
Salah
satu
aspek
perilaku
ini
menyangkut
seberapa jauh kepuasan dan kinerja yang ingin dicapai bawahan. Dalam
hal ini bawahan menginginkan setiap
informasi yang diberikan
kepada atasan dapat
digunakan untuk mencapai tingkat kepuasan dan kinerja yang lebih tinggi.
Komitmen organisasi
menunjukkan keyakinan dan
dukungan terhadap nilai
dan sasaran yang ingin dicapai oleh
organisasi. Komitmen organisasi
yang kuat menyebabkan individu berusaha
mencapai tujuan
organisasi dan mengutamakan organisasi
(Angel dan Perry, 1981). Komitmen yang tinggi menjadikan
individu akan peduli dengan masa depan organisasi dan senantiasa berusaha
menjadikan organisasi ke arah yang
lebih baik. Melalui komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Keadaan ini bertolak belakangkan dengan individu yang memiliki komitmen organisasi rendah.
Ketidakpastian lingkungan
adalah situasi
seseorang yang terkendala
untuk memprediksi situasi disekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian tersebut. Hal ini mengindikasikan
bahwa ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan meningkatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran. Dalam kondisi ketidakpastian yang rendah, partisipasi anggaran memiliki hubungan
yang positif dengan
senjangan anggaran, dan
sebaliknya akan berhubungan
negatif bila kondisi
ketidakpastian lingkungan tinggi, (Govindarajan, 1986). Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan rendah,
partisipasi bawahan yang tinggi akan mampu menciptakan
senjangan anggaran. Kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi,
partisipasi anggaran akan mengurangi
senjangan anggaran. Pada kondisi ini bawahan sulit memprediksi masa depan
sehingga tidak mampu
memperoleh informasi akurat untuk memprediksi kejadian masa depan, sehingga sulit pula baginya untuk menciptakan
senjangan anggaran.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin mengetahui apakah komitmen organisasional dan ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh
yang signifikan dalam mempengaruhi
hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran pada
perusahaan manufaktur di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi
pengaruh komitmen organisasional terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dilakukaan oleh para manajer dan pengaruh ketidakpastian
lingkungan terhadap hubungan
antara partisipasi anggaran
dengan senjangan anggaran yang dilakukaan oleh para manajer pada perusahaan manafaktur di kota Yogyakarta.
B. Studi Literatur
dan Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan
beberapa penelitian terdahulu,
diperoleh beberapa hasil yang saling bertolak
belakang. Ada hasil penelitian bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran secara
nyata dapat
menurunkan senjangan anggaran, sebaliknya
ada
pula
penelitian yang menemukan bahwa partisipasi dalam penyusunan aggaran secara nyata meningkatkan
senjangan anggaran. Hasil penelitian tersebut perlu dikaji ulang dan
dilakukan secara mendalam untuk
mengetahui perbedaan tersebut.
Partisipasi anggaran
memiliki pengaruh positif terhadap motivasi manajerial. Argyris (1952) menemukan adanya
partisipasi semu (pseudo participation) yaitu kelihatannya
berpartisipasi, tetapi pada kenyataannya tidak berpartisipasi. Siegel dan Marconi (1989) mengemukakan bahwa dalam kondisi yang paling ideal sekalipun penganggaran partisipatif memiliki keterbatasan. Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran dapat mengakibatkan
mereka menetapkan anggaran
yang relatif longgar atau mudah untuk dicapai,
sehingga akan menimbulkan slack yang memperkecil prestasi atau kinerja yang diharapkan (Chow, et al.,
1988). Tetapi walaupun partisipasi anggaran dapat menimbulkan slack, partisipasi anggaran dapat mengurangi
slack (Onsi, 1973; Merchant, 1985; Dunk,
1993).
Manajer
dari berbagai departemen mungkin cenderung
melakukan slack
dalam anggaran mereka.
Oleh karena itu perlu adanya
pengendalian terhadap slack anggaran yang dapat menurunkan kinerja
perusahaan (Chow, 1993; Waller, et al, 1995). Strategi yang digunakan oleh para manajer menengah kebawah
untuk melakukan slack anggaran adalah dengan memperkecil
penerimaan dan memperbesar biaya. Organizational commitment
merupakan proses yang terus
berlanjut yang mana partisipan
organisasi memberikan perhatiannya pada organisasi dan keberhasilan kesejahteraan yang berlanjut (Mowday, et al.,
1982). Bawahan
yang memiliki tingkat
organizational commitment yang tinggi berfikir secara
positif mengenai perusahaan atau organisasi di mana ia berada dan karena tetap berusaha untuk mempertahankan
keanggotannya dan memihak pada organisasi tersebut. Bawahan
yang memiliki komitmen yang rendah,
yang tidak percaya
pada dan/atau menerima tujuan dan nialai organisasi, akan mempunyai
tingkat kencenderungan yang lebih tinggi untuk menciptakan slack
anggaran karena
sebagai individual ekonomi
yang
rasional,
perilaku
seperti itu untuk kepentingannya
yang terbaik, karena bawahan lebih memperhatikan kepentingan pribadinya
daripada
kepentingan organisasi (Lowe dan Shaw,
1986;
Nouri,
1994).
Menurut
Duncan (1972) ketidakpastian lingkungan merupakan keterbatasan individu dalam menilai probabilitas gagal atau berhasil atas keputusan yang telah dibuat. Pada kondisi
ketidakpastian tinggi. Individu
sulit memprediksi kegagalan
dan keberhasilan dari keputusan
yang dibuatnya. Govindarajan (1986), berpendapat bahwa dalam
kondisi ketidakpastian yang rendah, partisipasi bawahan yang
tingggi mampu memprediksi prospek
masa depan dan memperkirrakan langkah-langkah yang harus dilakukan. Dalam hal ini bawahan melaporkan
informasi yang biasa untuk melakukan
senjangan anggaran. Dalam
ketidakpastian lingkungan yang tinggi, partisipasi anggaran yang tinggi dari manajer akan mengurangi senjangan anggaran. Pada
kondisi ini bawahan sulit memprediksi
masa depan karena tidak mampu memperoleh informasi yang akurat.
Komitmen
organisasional bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki
ikatan emosional terhadap organisasi
yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad
dari dalam diri untuk mengabdi pada organisasi, (Porter,
et al., 1974).
Bagi
individu dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting. Sebaliknya, bagi individu
dengan komitmen organisasi rendah
akan mempunyai perhatian yang rendah pula pada pencapaian tujuan organisasi,
dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi. Dari penelitian Nouri dan Parker (1996) diketahui
bahwa, tingkat komitmen
organisasional seseorang dapat mempengaruhi keinginan mereka untuk menciptakan senjangan anggaran.
Komitmen organisasi yang
tinggi akan mengurangi individu untuk melakukan senjangan anggaran.
Govindarajan (1986), dalam
penelitiannnya menyimpulkan bahwa pada kondisi ketidakpastian lingkungan yang
rendah akan mempengaruhi bawahan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran untuk melakukan senjangan
anggaran. Bawahan meyadari bahwa dia
lebih memahami informasi di bidang
teknisnya dibandingkan atasannya
sehingga memperbesar
kemungkinan dia untuk melakukan
senjangan anggaran. Sebaliknya, dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, partisipasi dari manajer dalam
penyusunan anggaran akan mengurangi
senjangan anggaran. Pada kondisi ini
bawahan sulit memprediksi
kejadian masa depan kerena tidak
mampu memperoleh
informasi akurat untuk memperdiksi kejadian masa depan, sehingga
sulit pula baginya untuk menciptakan
senjangan anggaran.
Peneliti mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H1= Partisipasi dalam penyusunan anggaran
berpengaruh secara
nyata dalam meningkatkan
senjangan anggaran
H2= Komitmen
organisasi berpengaruh secara nyata
dalam menurunkan senjangan anggaran.
H3= Ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara nyata dalam
meningkatkan senjangan
anggaran.
H3= Interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi berpengaruh secara nyata dalam menurunkan
senjangan anggaran.
H4= Interaksi
antara
partisipasi
anggaran dengan ketidakpastian lingkungan
berpengaruh
secara nyata dalam meningkatkan senjangan anggaran
C. Metoda
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan terhadap para manajer yang bekerja pada perusahaan manufaktur di kota Yogyakarta. Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel
bebas yaitu partisipasi anggaran, variabel terikat yaitu senjangan anggaran,
dan variabel moderating yang terdiri dari komitmen
organisasional dan ketidakpastian lingkungan.
Analisis Regresi
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh komitmen
organisasional dan ketidakpastian lingkungan
dalam memoderasi pengaruh partisipasi annggaran
dengan senjangan anggaran maka
digunakan
analisis
regresi.
Model
analisis regresi yang digunakan
adalah analisis regresi dengan variabel moderating (analisis regresi dengan interaksi). Rumus analisis regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2002)
Y = a +
β1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 ( X 1 * X 2 ) + β 5 ( X 1 * X 3 ) + e
Y |
= |
Senjangan anggaran |
A |
= |
Konstanta |
E |
= |
Standar eror |
b1-5 |
= |
Koefisien regresi |
X1 |
= |
Partisipasi anggaran |
X2 |
= |
Komitmen organisasi |
X3 |
= |
Ketidakpastian lingkungan |
X4 |
= |
Interaksi antara
Partisipasi anggaran
dengan Komitmen organisasi |
X5 |
= |
Interaksi antara
Partisipasi anggaran
dengan Ketidakpastian lingkungan |
α |
= |
0,05 |
Analisis regresi
yang baik mensyaratkan beberapa uji asumsi yang harus dipenuhi. Uji asumsi
tersebut pada dasarnya terdapat tiga jenis yaitu uji multicolinieritas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autocorelation. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam
uji yaitu uji asumsi multicolinieritas dan uji asumsi heteroskedastisitas. Uji asumsi autocorelation tidak digunakan
karena jenis data dalam penelitian ini bukan merupakan data time series.
D. Analisis
Data dan Pembahasan
Data dalam penelitian ini data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada para
manajer beberapa perusahaan manufaktur di kota Yogyakarta. Dari 120
kuesioner yang disebarkan kepada
30 perusahaan manufaktur, kuesioner yang kembali sebanyak
102 dan yang terisi dengan benar sebanyak 89 kuesioner. Berdasarkan hal tersebut maka
response
rate responden pada penelitian ini sebesar 74,17%.
Untuk membuktikan
apakah ketidakpastian lingkungan
dan komitmen organisasi secara signifikan memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap
senjangan anggaran maka digunakan analisis regresi.
Analisis regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi dengan variabel moderating.
Tabel 1
Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Komitmen Organisasi Dalam Memoderasi
Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Senjangan Anggaran
Faktor
|
Koef. reg (b) |
thitung |
Prob (p) |
Konstanta |
2,029 |
1,587 |
0,116 |
Partisipasi |
1,343 |
3,078 |
0,003 |
Ketidakpasrtian lingkungan |
1,236 |
2,243 |
0,028 |
Komitmen organisasi |
-0,340 |
-0,466 |
0,642 |
Partisipasi*Ketidakpastian lingkungan |
-0,324 |
-2,116 |
0,037 |
Partisipasi*Komitmen
organisasi |
-0,151 |
-0,707 |
0,482 |
Multiple R: |
0,862 |
|
|
Adjusted R Square: |
0,728 |
|
|
F hitung: |
48,172 |
|
|
Probabilitas: |
0,000 |
|
|
Sumber: Pengolahan Data
Analisis
data menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan
ketidakpastian lingkungan memiliki
kecenderungan meningkatkan senjangan anggaran. Sedangkan
komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi
antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan
komitmen anggaran memiliki
nilai
koefisien beta (b) negatif. Keadaan ini menunjukkan
bahwa
komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi
antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan
komitmen anggaran memiliki kecenderungan menurunkan senjangan anggaran.
Untuk menguji apakah partisipasi
penyusunan anggaran,
ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi
antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan
komitmen anggaran secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan atau tidak
terhadap senjangan anggaran maka digunakan uji F. Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar 48,172, dengan probabilitas
(p) 0,000. Berdasarkan hasil analisis
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat
satu
atau
lebih dari faktor-faktor partisipasi penyusunan anggaran, ketidakpastian
lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen
anggaran, secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap senjangan anggaran.
Besar pengaruh
partisipasi penyusunan
anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian
lingkungan, serta interaksi
antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan
komitmen anggaran, secara simultan terhadap
senjangan anggaran ditunjukkan oleh nilai Adjusted R
Square sebesar 0,728. Hal ini mengindikasikan bahwa partisipasi penyusunan
anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen
organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan
ketidakpastian lingkungan, serta interaksi antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan komitmen anggaran, memiliki
pengaruh sebesar 72,8% terhadap
senjangan anggaran yang dilakukan oleh para manajer
perusahaan manafaktur di kota Yogyakarta.
Untuk
menguji apakah secara parsial
partisipasi penyusunan anggaran, ketidakpastian
lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran
dengan ketidakpastian lingkungan, serta interaksi
antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen anggaran,
memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap senjangan anggaran maka digunakan uji t.
Hasil
analisis regresi secara parsial adalah
sebagai berikut:
a.
Partisipasi Anggaran
Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar 3,078, probabilitas (p)
0,003. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor
partisipasi dalam penyusunan anggaran
berpengaruh secara signifikan terhadap
senjangan
anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi para manajer diikutsertakan/berpartisipasi dalam
proses penyusunan anggaran akan ai akan cenderung
melakukan atau meningkatkan senjangan anggaran menjadi
lebih besar.
b. Ketidakpastian
Lingkungan
Hasil analisis regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar 2,243, probabilitas (p)
0,028. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor
ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap
senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi
keterbatasan individu (manajer) dalam menilai probabilitas
kegagalan atau keberhasilan keputusan yang dibuatnya
maka ai akan cenderung melakukan atau meningkatkan senjangan
anggaran menjadi lebih besar.
c. Komitmen Organisasi
Hasil analisis regresi secara
parsial
diperoleh nilai
thitung sebesar -0,466, probabilitas (p) 0,642.
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa faktor komitmen organisasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap senjangan
anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen yang dimiliki para manajmer
pada organisasi tidak berdampak pada kecenderungan mereka dalam menurunkan senjangan
anggaran.
d. Interaksi
Antara Partisipasi Anggaran Dengan
Ketidakpastian Lingkungan
Hasil analisis regresi secara
parsial
diperoleh nilai
thitung sebesar -2,116, probabilitas (p) 0,037.
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa interaksi
antara partisipasi aggaran dengan
ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan senjangan
anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa
partisipasi anggaran dari para manajer serta kemampuan mereka dalam mengetahui segala informasi yang
dibutuhkan dalam penyusunan
anggaran memiliki kontribusi yang nyata dalam
menurunkan senjangan anggaran.
e. Interaksi Antara Partisipasi Anggaran Dengan Komitmen Organisasi
Hasil analisis regresi secara
parsial
diperoleh nilai
thitung sebesar -0,707, probabilitas (p) 0,482. Berdasarkan
hasil analisis tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa interaksi antara
partisipasi aggaran dengan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara
signifikan dalam menurunkan senjangan
anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen
yang mereka miliki (manajer) tidak
memberikan kontribusi
yang
positif dalam menurunkan senjangan
anggaran saat para manajer tersebut dilibatkan
dalam proses penyusuan anggaran. Kondisi ini menunjukkan bahwa para manajer tetap melakukan senjangan anggaran.
Hasil Multicolinieritas dapat diketahui
bahwa semua variabel independen (partisipasi anggaran, ketidakpastian
lingkungan, dan komitmen organisasi) memiliki
nilai VIF (Variance Inflation Factor)
kurang dari 5, maka dapat disimpulkan
bahwa masing-masing variabel independen tidak saling memiliki hubungan yang kuat (bebas
gangguan Multicolinieritas).
Hasil Heteroskedastisitas
dapat diketahui bahwa semua variabel independen (partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungan, dan komitmen organisasi) memiliki nilai
probabilitas (p) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen
memiliki variansi data yang relatif sama (bebas gangguan Heteroskedastisitas).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Hasil analisis regresi secara simultan
dapat disimpulkan bahwa: partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi
anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi,
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap senjangan anggaran.
Besar pengaruh partisipasi anggaran,
ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan, dan interaksi
antara partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi, secara terhadap senjangan anggaran sebesar
72,8%.
b. Hasil
analisis regresi secara parsial dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1) Partisipasi
anggaran secara parsial memiliki pengaruh
yang positif
dan signifikan terhadap senjangan
anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis
yang diajukan peneliti (H1) diterima.
2) Komitmen organisasi secara parsial memiliki
pengaruh
yang
negatif
terhadap
senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis
ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H2) ditolak.
3)
Ketidakpastian lingkungan
secara
parsial memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan
peneliti (H3) diterima.
4) Interaksi
antara partisipasi
anggaran dengan komitmen
organisasi secara
parsial memiliki pengaruh yang negatif terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan
hasil analisis ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H4) ditolak.
5) Interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan secara parsial memiliki
pengaruh yang negatif dan signifikan
terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil analisis
ini maka hipotesis yang diajukan peneliti (H5) diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Angel, H. L. Dan J.L. Perry., (1981) “An Empirical Assesment of Organizational
Commitment and Organizational
Effectiveness.” Administrative Science Quarterly
26.
Anthony, R. N. Dan V., (1998), Govindarajan. Management Control
Systems. Ninth Edition.
Boston:
McGraw-Hill Co.
Argyris, R., (1952), Capital Rationing and Organizational
Slack
in
Capital
Budgeting,
Management Science, (Februari).
Chow, F, Alan S, dan Renhall R., (1988), Effect of the Use of Control Systems, Accounting
Organizations and Socienty.
Duncan, R. B., (1972), “Characteristic of Organizational
Environment and Perceived
Environmental Uncertainty.” Administrative Science
Quarterly 17.
Dunk,
A. S., (1993), “ The effect of Budget
Emphasis and Information Asymmetry on the
Relation Between Budgetary Participation
and Slack. “ The Accounting Review 68 (April)
Govindarajan, V., (1986), “ Impact of Participation in the Budgetary
Process on Managerial Attitudes and Performance: Universalistic
and Contingency
Perspective. “ Decesion Science 17.
Hair , Joseph F. Jr, Ralp E. Anderson, Ronald L. Tatham, and William C.
Black., (1997),
Manajemen
Pemasaran, Alih Bahasa :
Acella A.H., Jilid
1, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Hanson, D.R dan Mowen, M.M., (1997), Management Accounting, 4th ed., South Western
College
Publishing.
Hirsch, M.K., (1981), Accounting Information and Evaluation of Subordinate Performance :
A Situational
Approach. The Accounting Review. Vol.
LVI No. 4 (Oktober)
Kennis, I., (1979), “ Effect of Goal Characteristic on Managerial
Attitues and Performance. “
The Accounting Review 54
(Oktober)
Lowe, E. A., dan R.W. Shaw., (1983), An Analysis of Managerial Biasing:
Evidence from a
Companys Budgeting Process, The
Jornal of Management Studies 5 (Oktober) Luthan, F., (1998), Organisational Behavior, 8th Ed. Boston : McGraw-Hill, Inc., 1998
Merchant, Kenneth A., (1985),
Budgeting
and
Propersity
to
Create
Budgetary
Slack
Accounting Organizations and Society 10:201-210.
Mowday,
R.,
R.
Steers,
dan
L.
Porter., (1979).,
“
The
Measurement of Organizational
Commitment. “ Journal
of Vacational Behavior.
Nouri, h. Dan
R.J. Parker., (1996), “ The Effect of Organizational Commitment on Relation Between Budgetary Participation and Budgetary Slack. “ Behavior Research in Accounting 8.
Onsi,
H.,
(1973),
Budgetary
Participation
and Management
Performance: The Impact of
Information and Enviromental Volatility, The Accounting Review.
Porter, L. W., R. M. Steers, R.
T. Mowday, dan P.
V. Boulian., (1974),“
Organization Commitment, job Satisfaction, and Turn Over
Among Psyatric Thnicians. “ Journal
of Applied Psychology 59.
Santoso Singgih., (2002), Statistic
Multivariate, Penerbit
Elexmedia Computindo, Jakarta.
Siegel, G. Dan H. R Marconi., (1989), Beavioral Accounting.
Cincinnati,
Ohio:
South-
Western Publishing Co.
Singarimbun, Masri dan Effendi, 1998, Metode Penelitian Survey,
Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta.
Sugiono., (2000), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kedua, Penerbit CV. Alfabeta,
Bandung. Wilkinson, W, J dan J. M. Cerrulo.
(1997)
Accounting
Information System : Essential
Concepts and Aplication. Thirth
Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc,.
Waller,
Y.,
(1995),
The Effect of Organizational Commitment on Realition Between
Budgetary
participation and Budgetary Slack, Behavior
Research in Accounting.
No comments:
Post a Comment