KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bekasi,10 September 2018
Penyusun
BAB IPenyusun
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini
tidak bias terlepas dari yang namanya suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia
yang selalu menjidak kalor sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia dalm
menjalankan kehidupanya di muka bumio ini. Dialam modernisasi seperti ini
aplikasi kalor dibidang teknologi mungkin tidak sulit anda temukan bahkan juga
mungkin terdapat dirumah anda,yaitu lemari es, suatu mesin yang diantaranya
mengubah suatu air menjadi es.aplikasi perpindahan kalor dialamanda jumpai pada
sirkuilasi udara di pantai. Pada siang hari bertiup angin dari laut menuju
darat, disebut angin laut. Begitu pula sebaliknya pada malam hari bertiup angin
dari darat menuju laut..Bagaimana air biasa menjadi es?, mengapa air laut
bertiup Siang hari dan angin darat bertiup malam hari?.Hal-hal tersebut
merupakan bagian-bagian daripada suhu dan kalor.
1.2 Rumusan Masalah
-
Apa yang dimaksud dengan
suhu ?
-
Apa
yang dimkasud dengan skala termometer ?
-
Apa yang dimaksud dengan
kalor ?
-
Bagaimana
perubahan wujud kalor ?
-
Apa
yang dimaksud dengan pemuaian ?
1.3 Tujuan
-
Menambah wawasan dibidang
fisika khusus nya tentang Suhu dan Kalor
-
Mengerti pemaham atau
pengertian dari Suhu dan Kalor itu sendiri
-
Mengetahui perbedaan Suhu
dan Kalor
-
Memahami perubahan suhu
dan kalor pada pengaplikasian dalam kehiduipan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Suhu
Suhu
adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnyaenergi kinetik translasi
rata-rata molekul dalam sistem gas ; suhu diukurdengan menggunakan termometer
(kamus kimia : balai putaka : 2002).
Suhu
menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggisuhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkanenergiyang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom
dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentukperpindahan maupun gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginyaenergi
atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu
biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panasdinginnya suatu benda
atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu yangtinggi, sedangkan benda yang
dingin memiliki suhu yang rendah. Padahakikatnya, suhu adalah ukuran energi
kinetik rata-rata yang dimiliki olehmolekul-molekul sebuah benda.
Sebagai
contoh, ketika kita memanaskan sebuah besi ataualumanium maka akan terjadi
proses pemuaian pada besi tersebut. Ketikakita mendinginkan air sampai pada
suhu dibawah nol derajat maka airtersebut akan membeku. Sifat-sifat benda yang
bisa berubah akibatadanya perubahan suhu disebut sifat termometrik.
2.1.1 Suhu dan Termometer
Suhu
benda dapat diukur menggunakan termometer berbagai jenis Termometer dibuat
berdasarkan sifat termometrik zat sifat termometrik zat diantaranya pemuaian
zat padat pemuaian zat cair pemuaian gas, tekanan zat cair tekanan udara
tegangan zat padat sampaikan zat terhadap arus listrik dan identitas cahaya
radiasi benda beberapa macam termometer yang biasa digunakan sebagai berikut.
a.
Termometer
raksa dan termometer alcohol
Termometer raksa dan termometer
alkohol bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. raksa atau alkohol
dimasukkan ke dalam ruang muai
termometer untuk menunjukan skala perubahan suhu benda yang diukur.
Contoh
termometer jenis ini yaitu termometer badan dan termometer laboratorium.
b.
Termometer
bimetal
Termometer bimetal adalah
termometer yang dibuat dari bimetal bimetal adalah dua buah logam yang berbeda
dikeling menjadi satu. Alat ini
bekerja berdasarkan prinsip bahwa
bimetal jika dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muainya
lebih kecil.
c.
Termometer
hambatan
Termometer hambatan bekerja
berdasarkan prinsip bahwa apabila seutas kawat logam dipanaskan hambatan
listriknya akan bertambah
d.
Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang
biasa digunakan untuk mengukur suhu tinggi. Prinsip kerja termokopel adalah
mengubah perbedaan suhu dalam benda yang diukur menjadi perubahan tegangan
listrik.
e.
Termometer
gas
Termometer
gas adalah termometer yang memanfaatkan perubahan volume atau tekanan gas untuk
mengukur suhu suatu zat.
Apabila sejumlah
gas dipanaskan dan volumenya dijaga agar selalu tetap tekanannya akan bertambah.
f.
Pirometer
Pirometermerupakan
alat pengukur suhu benda yang memiliki suhu sangat tinggi (500°C sampai 3000°C).
Untuk mengukur suhu benda
instrumen pirometer tidak perlu menyentuh benda tersebut sehingga suhu yang
sangat tinggi akan merusak atau membakar pirometer. Keunggulan pirometer sebagai
berikut.
1) Dapat
mengukur suhu tanpa menyentuhnya
2) Aman
dari pengaruh suhu benda yang diukur
Kalau
makan pirometer sebagai berikut
1) Harganya
mahal
2) Tidak
setiap benda dapat diukur suhunya dengan pirometer
2.1.2 Skala Termometer
Skala termometer adalah garis-garis atau titik-titik berderet-deret yang
jaraknya sama dan digunakan sebagai acuan hasil pengukuran skala suhu pada
termometer dapat dibuat dengan cara menetapkan dua suhu tertentu adalah
suhu tersebut harus memenuhi dua syarat yaitu tidak berubah-rubah nilainya
serta mudah diadakan setiap saat kedua suhu tersebut dinamakan titik tetap atas
dan titik tetap bawah.
·
Skala Celcius
·
Skala Kelvin
·
Skala farenheit
·
Skala Reamur
2.1.3 Zat pengisi thermometer
Nilai
suhu benda yang diukur menggunakan termometer ditunjukkan oleh Termometer yang
biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu Termometer yang berisi
alkohol dan termometer berisi raksa.
Kelebihan
·
Cepat
mengambil kalor dari benda yang diukur.
·
Memiliki
jangkauan pengukuran yang besar.
·
Tidak
membasahi dinding tabung
·
Pemuaian
raksa teratur (linear) terhadap kenaikan suhu.
·
Mengilap
sehingga mudha dilihat.
Kelebihan alkohol
·
Mengambil
kalor dari benda yang diukur walaupun
tidak secepat raksa.
·
Jangkauan
pengukuran suhu yang besar.
·
Pemuaian
alkohol bersifat teratur.
Kelemahan alkohol
·
Titik
didih alkohol rendah yaitu 78°C
·
Alkohol
membasahi dinding tabung
·
Alkohol
tidak berwarna
2.2 Kalor
Kalor
adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke bendalain secara
konduksi,perolakan dan penyinaran. (kamus kimia ; 2002).
Sampai
pada pertengahan abad 18, orang masih menyamakanpengertian suhu dan kalor. Baru
pada tahun 1760, joseph blackmembedakan kedua pengertian ini. Suhu adalah
sesuatu yang diukur padatermometer, dan kalor adalah sesuatu yang mengalir dari
benda yangpanas ke benda yang dingin untuk mencapai keadaan termal.
Pada
tahun 1798, seorang ilmuwan amerika, benjamin thompson menyasingkan definisi
kalor sebagai fluida kalorik. Ia yang merupakanseorang anggota militer
mengamati bahwa ketika meriam menembakkan peluru, ada kalor yang dihasilkan
pada meriam. Berdasarkan pengamatannya, thompson menyimpulkan bahwa kalor
bukanlah fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja
mekanismisalkan gesekan. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor
yangdiperlukan untuk menaikkan suhu air sebesar 1°C.
2.2.1 Asas black
Jika dua zat yang suhunya
berbeda dicampurkan akan terjadi perpindahan kalor dari zat bersuhu tinggi ke
zat bersuhu rendah.
Dalam peristiwa ini pada zat
yang melepas dan menyerap kalor.
Besar kalor yang dilepas sama
dengan kalor yang diserap.
Konsep nilai
kalor yang dilepas dan diserap ini tertuang dalam asas black berikut ini.
Asas
black digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter
apabila kalor jenis suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan
zat tersebut dapat dihitung.
2.2.2 Kalor jenis dan kapasitas
kalor
Kapasitas kalor benda adalah
banyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhu sebesar 1°C atau 1 K. Selain itu, kapasitas kalor juga
didefinisikan sebagai Kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepas kalor
sehingga dapat menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 1°C atau 1 K.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan suatu reaksi
kimia. Alat ini bisa digunakan
untuk menentukan kalor jenis suatu zat.
2.2.3 Perubahan wujud zat
Perubahan
suhu yang terjadi pada suatu zat dapat mengakibatkan terjadinya perubahan wujud
zat.
Perubahan
wujud gas menjadi cair disebut mengembun contoh peristiwa mengembun adalah
tetesan air pada tutup gelas.
·
Perpindahan kalor
Perpindahan
kalor dari suatu benda ke benda lain dapat melalui tiga cara
·
Konduksi
Konduksi
merupakan perpindahan kalor yang tidak disertai dengan partikel penghantar nya
·
Konveksi
Konveksi
adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel-partikel zat
·
Radiasi
Radiasi
merupakan peristiwa memancarnya panas dari suatu benda dalam bentuk gelombang
elektromagnetik contoh peristiwa radiasi adalah pancaran panas api unggun
2.2.4 Kalor dan Perubahan Wujud
Kalor
adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Suhu adalah ukuran rata
-rata energi kinetik partikel dalam suatu benda. Kalor yang diberikan dalam
sebuah benda dapat digunakan untuk 2 cara, yaitu untuk merubah wujud benda atau
untuk menaikkan suhu benda itu. Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda
yang digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada :
·
Massa
benda
·
Kalor
jenis benda
·
Perbedaan
suhu kedua benda
Secara
matematis persamaan dapat ditulis dengan :Q = m.c.Δt Sedangkan bila kalor yang
diberikan digunakan untuk merubah wujud zat/benda, maka kalor yang diberikan
tergantung pada massa benda saja, sesuai dengan per samaan : Q = m. L.
Setiap
benda pada umumnya mempunyai 3 bentuk/fase, yaitu padat, cair dan gas.
Perubahan wujud yang terjadi pad ketiga bentuk benda itu adalah : membeku,
melebur, mencair, mengembun, menyublim, deposisi dan menguap seperti gambar di
bawa h ini. Sedangkan di bawah digambarkan diagram fase pada air.
Beberapa
zat tidak selalu memuai ketika dipanaskan, contohnya air pada suhu 0ºC - 4ºC.
Pada suhu tersebut air akan menyusut ketika dipanaskan dan men capai volume
minimum pada suhu 4ºC. Sehingga pada suhu tersebut es mencapai massa jenis
maksimum. Di atas 4ºC, air akan memuai lagi bila dipanaskan. Peristiwa sifat
pemauaian air yang tidak teratur ini disebut dengan peristiwa anomali air. Zat lain yang mempunyai sifat seperti ini
adalah parafin dan bismuth.
2.2.5 Pemuaian
Pemuaian merupakan contoh pengaruh suhu terhadap
benda apabila suatu benda menyerap kalor benda tersebut akan memulai besar
pemuaian tergantung dari jenis benda ukur semula dan perubahan suhunya
1) Pemuaian pada zat padat
a. Muai
Panjang
Pemuaian panjang didefinisikan
sebagai pertambahan panjang benda satu satuan panjang dengan kenaikan suhu
satuan suhu.
b.
Muai
Luas
Didefinisikan sebagai pertambahan
luas terhadap luas awal perkenalkan suhu.
c. Muai
volume
Koefisien volume adalah bilangan yang
menunjukkan bertambahnya volume benda setiap terjadi kenaikan suhu.
2) Pemuaian pada zat cair
Volume zat cair bertambah jika mengalami
kenaikan suhu dan akan menyusut jika mengalami penurunan suhu.
3) Pemuaian pada zat gas
Balon udara dapat terbang menggunakan
prinsip pemuaian pada zat gas. Pada saat udara dipanaskan, udara di dalam balon
memuai.
Hal
ini menyebabkan massa jenis udara yang berada di dalam balon berkurang sehingga
menjadi lebih ringan daripada udara di sekitarnya. Kondisi ini mengakibatkan
balon dapat mengudara dan mengangkat beban yang dibawanya.
Pemuaian
yang terjadi pada zat gas sama halnya dengan pemuaian yang terjadi pada zat
cair, yaitu hanya mengalami muai ruang saja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
materi diatas suhu atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan derajat
panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangakan benda
yang diinginkan memiliki suhu yang rendah.
Kalora
dalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah ketika dua benda bersentuhan. Besar kalor yang diberikan
pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu tergantung pada :
1) Massa
benda
2) Kalor
jenis benda
3) Perbedaan
suhu kedua benda
Perpindahan
kalor dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
Pemuaian
adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3
zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, pada zat gas.
3.2 Saran
Semoga
dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita
tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga materi tersebut bisa
bermanfaat di dunia ini.dan semoga kita lebih kritis lagi dalam membedakan suhu
dan kalor .
No comments:
Post a Comment