KATA PENGANTAR
Puji
syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi
kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Bekasi, 16 januari 2022
Penulis,
2.4
Jenis Kabel Listrik dan Fungsinya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lampu
pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus
listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca
yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan
dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu
pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan
(voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi
listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih
besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan
diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar
mulai dibatasi.
Di
samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar
lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang
ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
Seiring
dengan berkembangnya teknologi, banyak penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang tinggi dan
tentunya dengan konsumsi daya yang relative rendah. light emitting diode atau
sering kita kenal dengan nama LED adalah salah satu lampu penerangan yang mampu
memenuhi kebutuhan akan cahaya. Secara sederhana, LED didefinisikan sebagai
salah satu semikonduktor yang mengubah energi listrik menjadi cahaya. Sebuah
LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal,
LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop,
dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n
junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia
jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk
photon.
Tak
seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED
mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan
arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan
mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya.
Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati
chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya. Chip
LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila diberikan
tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED
akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya. LED merupakan
perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga unggul dalam hal
ketahanan (durability). LED banyak digunakan dalam perangkat elektronik karena
ukurannya yang mini dan praktis, serta konsumsi dayanya yang relatif rendah.
Usia yang sangat panjang, lebih dari 30 ribu jam, menambah keunggulannya.
Sayangnya, suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan
elektrik pada LED itu sendiri. Selain itu, harga per lumen (satuan cahaya) yang
lebih tinggi membuat masyarakat memilih cara penerangan biasa dengan lampu
pijar maupun neon.
Kini telah
banyak jenis-jenis lampu penerangan LED yang dijual dipasaran dengan berbagai
merk dan juga spesifikasi yang berbeda-beda. Kebanyakan dari merk-merk tersebut
memberikan spesifikasi daya tahan melebihi 30.000 jam dan juga konsumsi daya
yang relative rendah, sehingga apabila dipakai dalam jangka waktu yang lama
harga harga per lumen (satuan cahaya) yang lebih tinggi mampu tertutupi dengan
berbagai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan. Berpijak pada hal inilah penulis
tertarik melakukan studi mengenai LED. Dari hasil studi ini kemudian dituangkan
kedalam bentuk laporan yang didalamnya berisi pengetahuan menyangkut masalah
LED tersebut, dengan harapan laporan ini dapat digunakan sebagai sumber
informasi dan sekaligus sebagai referensi khususnya bagi mahasiswa dan umumnya
bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui lebih jauh tentang LED sebagai lampu
penerangan.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu
pada latar belakang diatas, maka perlu adanya suatu tindakan yaitu studi
mengenai riset penelitian dan analisis lebih mendalam mengenai: Seberapa
benarkah spesifikasi yang diberikan oleh berbagai merk yang kini marak
diberbagai toko elektronik ditinjau dari segi ekonomi maupun dari segi
kualitas, untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari.
1.3 Manfaat
Berikut adalah manfaat yang diperoleh dari
studi ini:
1.
Memberikan
pengetahuan dan ragam khasanah berupa informasi yang berisi tentang lampu LED
kepada mahasiswa dan juga kepada masyarakat umum dalam rangka pemanfaatan dan
penggunaan energi non migas.
2.
Bagi
penulis sendiri, sebagai bentuk terapan ilmu-ilmu yang dipelajari pada
perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan teknologi LED sebagai lampu penerangan
dan juga tentang pemanfaatan LED itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
LED
merupakan kependekan dari Light Emitting Diode, yakni salah satu dari banyak
jenis perangkat semikonduktor yang mengeluarkan cahaya ketika arus listrik
melewatinya. Selain pencahayaan, LED juga merupakan bagian dari 7 segmen dalam
jam dan pengatur waktu digital dan digunakan di remote control. Banyak orang
tidak menyadari bahwa teknologi pencahayaan revolusioner yang mengambil alih
dunia saat ini, ditemukan lebih dari 50 tahun yang lalu.
Dikembangkan
pertama kali pada tahun 1962, pencahayaan LED komersial telah ada sejak tahun
1980 ketika mulai diproduksi, namun hanya dioda electroluminescent inframerah
yang tersedia pada saat itu. Warna lain muncul pada 1990-an ketika sendawa biru
dikembangkan di Jepang. Ledakan bola lampu putih, yang paling banyak digunakan
dan dicari, muncul ketika sendawa biru dikombinasikan dengan luminofor kuning
untuk menghasilkan panjang gelombang yang panjang. Hasil dari kombinasi ini
adalah cahaya yang dianggap putih oleh mata manusia.
2.2. Fungsi Lampu TL/TL LED
Lampu TL
(Flourescent) atau lebih dikenal dengan lampu neon merupakan jenis lampu yang
bentuknya beragam, ada yang panjang vertikal dan horizontal. Lampu ini disusun
oleh elektroda (kedua ujungnya), fosor, dan merkuri pada tabungnya.
Prinsip
kerja lampu TL / Neon adalah ketika dialiri arus listrik maka elektroda akan
memanas dan membuat elektron-elektron berpindah dari satu ujung ke ujung yang
lain. Selain itu, energi listrik juga mengubah merkuri yang sebelumnya cairan
menjadi gas.
Ketika
elektron berpindah maka akan bertabrakan dengan atom merkuri dan membuat energi
elektron meningkat ke level tinggi. Ketika energi elektron-elektron tersebut
kembali ke normal maka ia akan melepaskan cahaya.
Kelebihan TL (Flourescent) / Lampu Neon
a. Cahaya
lebih terang dibandingkan lampu bohlam
b. Umur
panjang
c. Penggunaan
daya listrik lebih hemat
d. Memiliki
variasi bentuk dan ukuran
Kekurangan TL (Flourescent) / Lampu Neon
a. Harga
mahal
b. Instalasinya
lebih rumit yang memerlukan fitting khusus
c. Mengandung
bahan merkuri yang beracun
Sekarang
ini, banyak orang yang menggunakan lampu TL LED sebagai alat bantu penerangan. Lampu
TL LED merupakan lampu berbentuk tabung yang menggunakan teknologi LED (Light
Emitting Diodes). Pada awalnya lampu TL atau yang biasanya disebut dengan lampu
neon ini menggunakan teknologi fluorescent yang merupakan penemuan dari seorang
ilmuwan perancis yang bernama Georges Claude.
Namun
dibantu dengan perkembangan teknologi maka muncullah lampu TL LED yang lebih
banyak digunakan saat ini. Selain daripada penggunaan energi atau daya yang lebih
sedikit, lampu TL LED ini juga memancarkan cahaya yang lebih terang serta lebih
tahan lama.
Saat ini
lampu TL LED banyak digunakan untuk keperluan sehari-hari kita. Dapat dipakai
untuk penerangan dalam ruangan, bahkan lebih sering digunakan untuk keperluan
periklanan seperti penerangan reklame hotel, café, tempat wisata dan lain
sebagainya.
2.3 Fungsi LED
Fungsi
LED banyak digunakan untuk dua hal: iluminasi dan indikasi. Ini adalah
kata-kata teknis tetapi penting untuk dipahami karena jika Anda menginginkan
LED untuk satu hal tertentu dan membeli barang yang salah, maka akan sangat
mengecewakan.
Iluminasi
berarti "menyinari sesuatu", seperti senter atau lampu depan.
Misalnya, Anda ingin lampu depan Anda terang sekali. Lampu rem harus cukup
terang untuk dilihat, tetapi tidak perlu menerangi jalan.
Indikasi
berarti "menunjukkan sesuatu", seperti lampu sein atau lampu rem pada
mobil. LED dengan cahaya yang tersebar sangat bagus dalam penunjuk, mereka
terlihat lembut dan seragam dan Anda dapat melihatnya dengan baik dari sudut
manapun.
LED
bening sangat bagus untuk penerangan, cahayanya langsung dan kuat, tetapi Anda
tidak dapat melihatnya dengan baik dari suatu sudut karena cahayanya hanya
bergerak maju.
Fungsi
LED (Light Emitting Diodes) yang utama pada intinya adalah untuk menerangi objek
dan bahkan tempat. Aplikasinya ada di mana-mana karena ukurannya yang ringkas,
konsumsi energi yang rendah, masa pakai yang lama, dan fleksibilitas dalam hal
penggunaan dalam berbagai aplikasi. Berikut fungsi LED dan kegunaannya di
sekitar kita.
2.4
Jenis Kabel Listrik dan Fungsinya
Jenis kabel listrik NYA
adalah kabel listrik yang mudah ditemui karena digunakan untuk instalasi listrik di rumah.
Ukurannya yang cukup kecil
hanya sekitar 1,5 mm2 hingga 2,5 mm2 dapat digunakan untuk instalasi lampu dan
juga instalasi stop kontak.
Bentuknya sendiri memiliki
inti tunggal dan dilapisi isolasi PVC. Kabel NYA tersedia dalam warna merah,
kuning, biru, dan hitam. Sayangnya, isolasinya yang tipis membuat kabel ini
mudah cacat, tak tahan air, dan mudah digigit tikus.
Jenis kabel listrik NYM ini juga termasuk sering digunakan untuk instalasi listrik di rumah dan gedung. Biasanya, kabel NYM dipergunakan di lingkungan yang kering atau basah, tetapi tak boleh ditanam. Bagian inti kabel ini terdiri dari 1 hingga 4 bagian dan dilapisi dengan lapisan isolasi PVC. Dengan isolasi yang lebih tebal, kabel ini memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dari kabel NYA.
Kabel
listrik berjenis NYY ini dilapisi dengan lapisan isolasi berwarna hitam dan
memiliki 2 hingga 4 inti.
Biasanya, kabel NYY
digunakan untuk instalasi kabel tanam karena memiliki lapisan isolasi yang
lebih kuat. Lapisan isolasi yang ada pada kabel ini tak disukai tikus sehingga
cocok untuk instalasi tanam.
Kabel
listrik NYAF yang memiliki jenis yang fleksibel dan disertai penghantar tembaga
berisolasi PVC.
Keunggulan kabel listrik
rumah berjenis NYAF ini membuatnya cocok untuk instalasi panel-panel yang
memerlukan tingkat fleksibilitas tinggi. Pilihan warna isolasi yang tersedia
yaitu merah, biru, hitam, dan juga kuning.
Untuk kebutuhan kabel instalasi rumah di bawah tanah yang memerlukan perlindungan tinggi, maka kabel NYFGbY ini pilihannya. Kabel ini sangat cocok untuk ruangan bawah tanah atau di dalam saluran-saluran di tempat terbuka untuk menghindari gangguan mekanis. Selain itu, kabel ini juga dipakai untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
Jenis
kabel listrik NYYHY merupakan kabel listrik yang memiliki banyak fungsi. Kabel
NYYHY memiliki satu atau lebih tembaga utama dengan serabut yang dilapisi bahan
PVC. Bagian isolator yang berada di lapisan terluar pun biasanya dibuat dengan
bahan PVC.
Kabel ini memiliki banyak
fungsi dan sering digunakan karena memiliki kemudahan dalam proses
pemasangannya.
Dari
spesifikasinya, kabel ini memiliki model yang mirip dengan kabel NYYHY.
Lapisan intinya berupa
lebih dari satu inti tembaga berserabut yang dilindungi oleh lapisan berbahan
PVC. Bagian-bagiannya terdiri dari bagian konduktor, isolator, serta bagian
pelindung paling luar. Kamu pasti tak asing dengan kabel listrik yang satu ini.
Pasalnya, kabel listrik ini
sering digunakan terutama untuk mengalirkan arus listrik rumah tangga dengan daya
kurang dari 900 watt.
Jenis kabel listrik NYMHYO
biasanya berfungsi sebagai kabel audio untuk sound system, loudspeaker, hingga
virtual video. Ciri kabel ini yaitu memiliki serabut dengan lebih dari satu
inti tembaga dan di permukaan luarnya dilapisi oleh serat PVC. Kabel ini cukup
banyak digunakan sehingga bisa kamu temukan di pasaran dengan mudah dan harganya
sangat terjangkau.
Kabel
berikutnya adalah jenis kabel listrik yang sering digunakan sebagai penangkal
petir, yaitu kabel BC.
Ini adalah kabel model
pilin (stranded) yang menyatu dan memiliki ukuran 6-500 mm2
dengan tegangan 500 V.
Jenis
kabel listrik rumah yang terakhir adalah kabel ACSR yang berfungsi sebagai
kawat penghantar dan terdiri dari aluminium berinti kawat baja.
Kegunaannya cukup berbeda
dari kabel lainnya karena kabel ACSR biasa digunakan untuk saluran transmisi
bertegangan tinggi. Biasanya, saluran transmisi bertegangan tinggi dipasang di
tiang yang jaraknya saling berjauhan sehingga membutuhkan kabel yang tarikannya
kuat seperti kabel ACSR.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dari data-data
yang didapat, pengaruh lampu LED diperkirakan dapat
mengurangi konsumsi daya penerangannya hingga
16,27 kW, sehingga anggaran biaya pemakaian energi listriknya diprediksi akan
berkurang sebanyak Rp. 3.873.620 per bulan, dari anggaran sebelumnya sebesar
Rp. Rp.8.763.880 menjadi Rp. 4.890.260 per bulannya. Dapat disimpulkan bahwa
pengaruh lampu LED pada sistem penerangan gedung FPOK di JL. Dokter Setiabudhi
229, diperkirakan dapat menjadikan penggunaan konsumsi daya lampulampunya lebih
efisien, sehingga biaya pemakaian energi listriknya pun menjadi lebih hemat.
3.2 Saran
Saran-saran untuk pengembangan penggunaan lampu LED untuk sistem penerangan, diantaranya
:
1.
Diharapkan
pada masa yang akan datang, gedung-gedung atau rumah-rumah menggunakan lampu
LED sebagai sistem penerangannya agar lebih efisien konsumsi daya lampunya
sehingga lebih hemat dari sisi anggaran biaya pemakaian energi listriknya.
2.
Dengan
teknologi yang terus berkembang, diharapkan dibuat lagi lampu LED yang jauh
lebih baik dari lampu-lampu yang sudah ada saat ini, dari segi teknis, ramah
lingkungan, maupun kinerja yang dihasilkannya untuk sistem penerangan yang
lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment