BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
Dalam matematika, himpunan adalah (kumpulan objek yang memiliki
sifat yg dapat didefinisikan dengan jelas) segala koleksi benda-benda tertentu
yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang
sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan
mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur
kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.
1.2. Rumusan masalah
-
Apa
itu Himpunan Matematika?
-
Bagaimana
cara penyajian Himpunan?
-
Apa
itu Himpunan Universal dan Himpunan Kosong?
-
Apa
yang dimaksud Operasi Himpunan?
-
Apa saja
Kaidah-kaidah Matematika dalam Pengoperasian Himpunan?
1.3. Tujuan
-
Untuk
Mengatahui Himpunan Matematika.
-
Untuk
Mengatahui Bagaimana cara penyajian Himpunan.
-
Untuk
Mengatahui Himpunan Universal dan Himpunan Kosong.
-
Untuk
Mengatahui Apa yang dimaksud Operasi Himpunan.
-
Untuk
Mengatahui Apa saja Kaidah-kaidah Matematika dalam Pengoperasian Himpunan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19,
sekarang merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai
diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa
untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai
dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan sumber
dari mana semua matematika diturunkan.
Georg Cantor (1845 -1918) adalah ahli matematika Jerman, penemu
teori himpunan, penemu konsep bilangan lewat terhingga (transfinit), doktor,
guru besar, dan pengarang. Ia lahir di St Patersburg sekarang Leningrad Rusia,
pada tangal 3 Maret 1845 dan meninggal di Halle, Jerman, pada tanggal 6 Januari
1918 pada umur 73 tahun karena sakit jiwa, sebab teorinya ditentang para ahli
matematika sezamannya. Pada umur 22 tahun ia mendapat gelar doktor. Tesisnya
berjudul “Dalam matematika, bertanya lebih berharga dari memecahkan soal”.
Kemudian ia bekerja di Universitas Halle sampai akhir hidupnya. Mula-mula
iahanya digaji sebagai dosen tak tetap. Pada umur 27 tahun ia diangkat jadi
guru besar pembantu. Baru pada umur 34 tahun ia diangkat jadi guru besar tetap.
Cantor menikah pada umur 29 tahun di Interlaken, Swiss, dengan
Valley Guttman. Meskipun gajinya kecil, ia dapat membangun rumah untuk istri
karena mendapat warisan dari ayahnya.Pada tahun 1873 pada umur 28 tahun, Cantor
mengumumkan teorinya. Selama 10 tahun ia terus-menerus menyebarluaskan teorinya
dalam tulisan- tulisannya. Teori himpunan dan Konsep Bilangan Transfinit-nya
menggemparkan dunia matematika. Tapi penemuannya itu tidak menguntungkan
Cantor. Ia mendapat tantangan hebat dari ahli-ahli matematika pada waktu itu,
terutama dari gurunya, ialah Kronecker. Akan tetapi penemuan beliau sampai
sekarang hampir seluruh orang di dunia menerima Teori Himpunan.
2.2. Penyajian Himpunan
Ada banyak cara menyajikan himpunan. Disini akan dijelaskan 4 cara
penyajian, yaitu mengenumerasi elemen-eleelemen, menggunakan simbol-simbol
baku, menyatakan syarat keanggotaan dan menghunakan diagram ven.
1.
Enumeras
Jika sebuah himpunan terbatas dan
tidak terlalu besar kita bisa menyajikannya dengan cara enumerasi maksudnya
menulis semua elemen himpunan yang bersangkutan diantara dua buah kurung
kurawal {}.
contoh:
Himpunan k berisi lima bilangan genap positif
maka, k ={2, 4, 6, 8, 10}
2.
Simbol-simbol Baku
Beberapa himpunan dituliskan dengan simbol-simbol baku. simbol baku
ditulis dalam bentuk huruf tebal (boldface) . yanh sering digunakan untuk
mendefinisikan himpunan, antar lain sebagai berikut:
P adalah bilangan bulat positif
N adalah bilangan asli
Z adalah bilangan bulat
Q adalah bilangan rasional
R adalah bilangan rill
C adalah bilangan kompleks
U adalah bilangan universal atau
semesta
contoh:
U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah
himpunan bagian dari U, dengan A={1, 3, 5}
3.
Notasi pembentuk Himpunan
Cara penyajian ini dengan cara
himpunan dinyatakan dengan menulis syarat yang harus dipenuhi oleh anggotanya.
Notasi { x l syarat yang harus dipenuhi oleh x }
aturan yang digunakan dalam menulis syarat keanggotaan:
bagian dikiri tanda | melambangkan elemem himpunan, dibaca dimana
atau sedemikian sehingga
bagian dikanan tanda | menunjukkan syarat keanggotaa himpunan
setiap tanda (,) didalam syarat keanggotaan dibaca
contoh:
C adalah himpunan bilangan bulat
positif yang lebih kecil dari 5
C = { x | x adalah himpunan bilangan
bulat positif yang lebih kecil dari 5}
maka notasi ringkasnya:
C = { x | x E, x < 5}
4.
Diagram
Venn
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan cara menuliskan anggotanya
dalam suatu gambar (diagram) yang dinamakan diagram Venn.Aturan dalam pembuatan
diagram Venn adalah sebagai berikut.
Menggambar sebuah persegi panjang untuk menunjukkan semesta dengan
mencantumkan huruf S di pojok kiri atas.
Menggambar kurva tertutup sederhana yang menggambarkan himpunan.
Memberi noktah (titik) berdekatan dengan masing-masing anggota
himpunan.
contoh:
misalkan S ={1, 2, 3,…7, 8, 9}, A ={1, 2, 3, 4, 5}
dan B ={ 2, 5, 6, 7}. ketiga himpunan tersebut ditulis dalam
diagramvennn. perhatikan bahwa A dan B mempunyai anggota yang
sama yaitu 2 dan 5. anggota S yang lain yaitu 8 dan 9 tidak termasuk
dalam himpunan A dan B
2.3. Himpunan Universal dan Himpunan Kosong
2.3.1. Himpunan
Universal/Himpunan Semesta
Himpunan universal atau yang lebih sering kita sebut himpunan semesta
adalah himpunan yang memuat semua objek/benda yang sedang dibicarakan.
Contoh:
-
A =
{ikan nila, ikan mujair}
berarti A = {himpunan ikan tawar}
-
H =
{A, B, C, D}
berarti H = {himpunan nama-nama huruf}
-
B =
{himpunan nama bulan yang dimulai dengan huruf J}
berarti B = {himpunan nama-nama bulan dalam 1 tahun}
-
K =
{Matematika, Biologi, Ekonomi, B. Inggris, Teknik Bangunan}
berarti K = {himpunan nama-nama prodi di IKIP Gunungsitoli}
2.3.2. Himpunan Kosong (Null Set)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota dan
dilambangkan dengan notasi Ø atau { }. Himpunan kosong tidak diartikan bukan
anggota himpunan melainkan benar-benar tidak ada syarat-syarat keanggotaan
himpunannya.
Contoh:
-
himpunan
nama-nama hari dalam seminggu yang dimulai dengan huruf H.
-
himpunan
bilangan asli yang kecil dari satu.
-
himpunan
bilangan ganjil yang habis dibagi 2.
2.4. Operasi himpunan
1.
Gabungan dua himpunan
Operasi himpunan pertama yang akan kita bahas disini adalah
gabungan. Gabungan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang terdiri dari
semua anggota himpunan A dan himpunan B, dimana anggota yang sama hanya ditulis
satu kali.
A gabungan B ditulis A ∪ B = {x|x ϵ A atau x ϵ B}
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 4, 6, 8, 10}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10}
2.
Irisan dua himpunan
Irisan dua himpunan A dan B adalah himpunan dari semua anggota
himpunan A dan B yang sama. Dengan kata lain, himpunan yang anggotanya ada di
kedua himpunan tersebut.
Contoh: A = {a, b, c, d, e} dan B = {a, c, e, g, i}
Pada kedua himpunan tersebut ada tiga anggota yang sama, yaitu a,
c, dan e. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa irisan himpunan A dan B adalah
a, c, dan e atau ditulis dengan:
A ∩ B = {a, c, e}
A ∩ B dibaca himpunan A irisan himpunan B.
3.
Selisih Dua himpunan
Operasi himpunan berikutnya adalah selisih dua himpunan. Selisih
dua himpunan A dan B adalah himpunan dari semua anggota himpunan A tetapi tidak
dimiliki himpunan B.
A selisih B ditulis A-B = {x|x ϵ A atau x Ï B}
Contoh:
A = {a, b, c, d, e}
B = {a, c, e, g, i}
A-B = {b, d}
4.
Komplemen
Komplemen dari A adalah himpunan semua elemen dari S yang tidak ada
di himpunan A.
Komplemen A ditulis A1 atau Ac = {x|x ϵ S atau x Ï A}
Contoh:
A= {1, 3, …, 9}
S = {bilangan ganjil kurang dari 20}
Ac = {11, 13, 15, 17, 19}
Contoh soal operasi himpunan
Jika diketahui A = {a, b, c, d, e} B = {a, c, e, g, i} C = {b, c,
e, f, g}
Tentukanlah:
a. A ∩ B
b. A ∩ C
c. B ∪ C
d. A ∪ B ∪ C
Jawab:
a. A ∩ B = {a, c, e}
b. A ∩ C = {b, c, e}
c. B ∪ C = {a, b, c, e, f, g, i}
d. A ∪ B ∪ C = {a, b, c, d, e, f, g, i}
2.4. Kaidah-kaidah Matematika dalam
Pengoperasian Himpunan
-
Kaidah
Idempoten
a.
A U
A = A b. A ∩ A = A
-
Kaidah
Asosiatif
a.
( A
U B ) U C = A U ( B U C ) b. ( A C ) b. ( A ∩ B ) ∩ C = A ∩ ( B ∩ C )
-
Kaidah
Komutatif
a.
A U
B = B U A b. A ∩ B = B ∩ A
-
Kaidah
Distributif
a. A U ( B ∩ C ) = ( A U B ) ∩ ( A U
C ) b. A ∩ ( B U C ) = ( A ∩ B ) U ( A ∩ C )
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Buat yang masih bingung, begini alasannya….
Pada contoh 1 hewan berkaki dua, kita akan memiliki pendapat yang
sama tentang hewan-hewan apa saja yang berkaki dua, misalnya ayam, bebek, dan
burung. Semua setuju kan kalau hewan-hewan tersebut berkaki dua? Pasti setuju
kan. Nah, hewan berkaki dua memiliki definisi yang jelas sehingga merupakan
suatu himpunan. Untuk contoh 2 bilangan asli juga memiliki definisi yang jelas
sehingga merupakan suatu himpunan.
Pada contoh 2 lukisan yang bagus dan contoh 4 orang yang pintar,
keduanya tidak memiliki definisi yang jelas. Kata bagus dan pintar memiliki
definisi yang berbeda untuk setiap orang, misalnya aku menganggap lukisan A
bagus tapi kamu belum tentu mengganggap lukisan A bagus juga kan? Oleh karena
itu, lukisan yang bagus dan orang yang pintar bukan suatu himpunan.
Semoga Allah Selalu memberikan Kesehatan dan Berkah Buat kalian
amin............:)
No comments:
Post a Comment