BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia
merupakan makhluk sosial. Dimana kita tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan
orang lain. Begitu juga dengan suatu negara. Setiap negara memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Misalnya ada yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah dan ada juga yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas maka
dari itu, diperlukan kerja sama untuk mengisi kekurangan masing-masing negara.
Faktor terjadinya kerja sama antar negara yaitu adanya perbedaan dan kesamaan.
Perbedaan itu antaranya perbedaan sumber daya alam, IPTEK, serta ideologi.
Dengan kerjasama diharapkan suatu negara di harapakan dapat lebih maju dan
berkembang. Jika kerja sama itu dapat diwujudkan melalui bentuknya suatu
organisasi. Organisasi dapat mendukung proses sosilisasi dalam kerja sama.
1.2 Rumusan Masalah
1.
CENTO
2.
ANZUS
3.
SAARC
1
BAB II
PEMBAHASAN
CENTO
a.
Latar Belakang
CENTO adalah sebuah pakta pertahanan yang terbentuk pada masa
perang dingin, tepatnya pada tahun 1955. Pada awal berdirinya, CENTO bernama Pakta
Baghdad karena didirikan di Baghdad, Irak.
Pembentukan CENTO tidak terlepas dari keadaan sistem internasional
yang bipolar pada saat itu. Ada dua polar utama dalam sistem internasional,
Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kedua polar utama tersebut saling berebut
pengaruh, keduanya berusaha mempengaruhi negara-negara lain untuk mau bergabung
dan bekerja sama dengan mereka. Kedua polar ini bisa dibilang saling
bertentangan, Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat adalah
negara-negara yang menganut sistem politik demokrasi liberal sedangkan Blok
Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet adalah negara-negara yang menganut sistem
komunis sosialis. Kedua blok ini berusaha mencari pengikut sebanyak-banyaknya
dengan menyebarkan ideologi yang mereka terapkan.
b.
Tujuan
Untuk memenuhi kepentingan Blok Barat agar negara – negara di
kawasan tidak terpengaruh oleh ideologi Komunisme , bukan merupakan suatu
kebutuhan yang di inginkan oleh kawasan Timur Tengah.
c.
Keanggotaan
Inggris , Turki , Irak , Iran , dan Pakistan
d.
Peran Indonesia
Tidak adanya peran Indonesia terhadap organisasi Cento.
2
ANZUS
a.
Latar Belakang
ANZUS (Australia, New Zealand and
United States) dibentuk dan di tandatangani pada September 1951 di San
Fransisco , ANZUS ini merupakan salah satu bentuk kerjasama keamanan “aliansi
pertahanan” . Aliansi pertahanan ini dibentuk paska berakhirnya Perang Dunia II
yang dimenangkan oleh Amerika Serikat. Di mana Amerika Serikat berhasil
mengalahkan Jepang di Asia Pasifik. Dalam Perang Pasifik ini, Amerika Serikat
membantu Australia (khususnya) dalam menjaga keamanan dan pertahanannya
menghadapi Jepang. Hal tersebutlah yang menjadi faktor pendorong dibentuknya
sebuah aliansi pertahanan yang dapat menjaga dan menjamin keamanan di Asia
Pasifik.
b.
Tujuan
1.
Mengkoordinasikan
pertahanan bersama di kawasan Pasifik
2.
Membendung
pengaruh Komunisme yang di anggap sebagai agresor di kawasan Asia Pasifik
terutama dari China dan Uni Soviet
3.
Meningkatkan
kerjasama militer untuk mencegah terjadinya agresi negara lain ke kawasan
Pasifik
4.
Keterikatan
dalam menghadapi segala serangan bersenjata bersama karena ancaman terhadap
salah satu anggota juga merupakan ancaman bagi anggota lainnya
c.
Keanggotaan
1.
Australia
2.
Selandia Baru
3.
Amerika Serikat
d.
Peran Indonesia
Tidak ada peran nya peran Indonesia terhadap organisasi Anzus.
3
SAARC
a.
Latar Belakang
South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC). SAARC
adalah organisasi kerjasama regional asia selatan yang pertama kali di gagas
pada 1980. Hingga di bentuk dan di tetapkan pada 1985. Pada pertemuan pertama
beberapa Negara sepakat untuk menjalin kerjasama dan secara resmi meluncurkan
program Terpadu Aksi (IPA) dan sektor yang disepakati adalah seperti,
pertanian, pembangunan pedesaan, telekomunikasi, meteorology, dan kegiatan
kesehatan dan populasi. Setelah melakukan banyak pertemuan disepakati pula
untuk menambah ke beberapa sektor yakni, transportasi, layanan pos, kerjasama
ilmiah dan teknologi, olahraga, seni, hingga budaya.
b.
Tujuan
1.
Untuk memajukan
kesjahteraan dari rakyat – rakyat Asia Selatan dan untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya.
2.
Untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi , perkembangan sosial , dan perkembangan
kebudayaan.
3.
Untuk memajukan
dan memperkuat kepercayaan , pemahaman , dan pengertian dari setiap masalah.
4.
Untuk memajukan
kerja sama yang aktif dan rasa saling menolong dalam perekonomian , sosial ,
kebudayaan , dan kajian riset dan teknologi.
5.
Untuk
memperkuat kerja sama dengan negara berkembang lainnya.
6.
Untuk
memperkuat kerja sama di antara anggota dalam forum internasional mengenai hal
yang sedang terjadi.
7.
Untuk bekerja
sama dengan organisasi internasional dan regional yang memiliki target dan
tujuan yang sama.
c.
Keanggotaan
1.
Anggota tetap :
a.
Afghanistan
b.
Bangladesh
c.
Bhutan
4
d.
India
e.
Maladewa
f.
Demokratik
Federal Nepal
g.
Pakistan
h.
Sri Lanka
2.
Anggota
Peninjau :
a.
Amerika Serikat
b.
Australia
c.
Cina
d.
Iran
e.
Korea Selatan
f.
Jepang
g.
Mauritius
h.
Myanmar
i.
Uni Eropa
3.
Anggota
Kedepannya :
a.
Cina
b.
Indonesia
c.
Iran
d.
Rusia
e.
Myanmar
f.
Afrika Selatan
d.
Peran
Ketidakmampuan
SAARC menjalankan perannya dalam mempersatukan Asia Selatan kerap kali
disangkutkan dengan persengketaan politik dan militer antara India dan
Pakistan. Karena alasan persengketaan ekonomi, politik dan perbatasan diAsia
Selatan, negara-negara anggotanya tidak dapat memanfaatkan keuntungan dari
integrasi ekonomi di kawasan ini. Selama bertahun-tahun peranan SAARC di Asia
Selatan hanya sekedar wadah untuk pertemuan tahunan anggota-anggotanya.
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi regional dan Global adalah wadah bagi negara dalam
berinteraksi dengan negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari
masyarakat sosial yang mana pada hakikatnya sebagai bagian dari masyarakat
sosial, negara tidak dapat hidup sendiri. Diperlukan adanta interaksi
anatarnegara melalui organisasi regional dan global.
Terbentuknya organisasi regional dan global didasari keinginan
untuk bekerja sama yang telah disepakati antar suatu anggota organisasi
regional dan global membentuk suatu komitmen untuk saling bekerja sama, salah
satunya kerjasama untuk menyelesaikan konflik-konflik yang ada.
No comments:
Post a Comment