Pengertian Teks
Editorial
Teks editorial adalah tulisan yang ditulis
oleh redaktur utama media yang berisikan pendapat, pandangan umum, atau reaksi
mengenai suatu peristiwa atau kejadian (berita aktual) yang tengah menjadi
sorotan masyarakat.
Teks editorial juga sering disebut dengan
tajuk rencana yang berarti artikel utama dari suatu surat kabar yang berisi
pandangan redaksi (tim penulis dan penyusun koran) terhadap suatu isu pada saat
koran tersebut diterbitkan.
Intinya, kolom tersebut adalah kolom khusus
berupa opini untuk menanggapi berita yang sedang hangat-hangatnya
diperbincangkan di kalangan masyarakat luas. Karena hal yang ditanggapinya
adalah teks berita, maka di dalamnya juga terkandung fakta yang bercampur dengan
pendapat subjektif (bukan fakta).
Struktur Teks
Editorial
Karena teks editorial adalah suatu opini atau
pendapat, maka teks ini termasuk ke dalam teks eksposisi. Dengan demikian, struktur umum dari teks ini
juga meliputi: tesis, argumentasi, dan penegasan. Berikut adalah penjelasan
lengkapnya berdasarkan yang diungkapkan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 98).
- Tesis (pengenalan Isu)
Merupakan pendahuluan teks editorial berupa pendapat dan gambar umum mengenai isu yang dikomentari. - Argumen (penyampaian pendapat)
Pembahasan mendetail mengenai peristiwa yang dikomentari penguatan terhadap pendapat dalam bentuk argumen logis maupun data faktual. - Penegasan (ulang)
Merupakan saran, rekomendasi, kesimpulan, hingga harapan yang berkaitan dengan solusi ataupun sekedar prediksi ke depan mengenai berita yang dikomentari.
Kaidah Kebahasaan Teks
Editorial
Sedangkan dari kaidah kebahasaan, meskipun
teks ini termasuk ke dalam teks eksposisi, ciri kebahasaannya justru lebih
dekat dengan bahasa jurnalistik. Hal ini karena pada dasarnya tujuan penulisan
teks editorial adalah menyampaikan pendapat mengenai suatu berita.
Oleh karena itu, wajar saja jika kaidah
kebahasaannya juga masih berkaitan erat dengan teks berita. Berikut adalah
ciri-ciri bahasa atau kaidah kebahasaan teks editorial.
- Banyak
menggunakan kalimat retoris. Kalimat retoris utama yang sering digunakan
adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk dijawab namun untuk
merangsang pembaca agar merenungkan suatu masalah lebih dalam.
- Penggunaan
kata-kata populer sehingga lebih mudah untuk dicerna oleh khalayak
masyarakat seperti: menengarai, pencitraan, balada, terkaget-kaget, dsb.
Penggunaan kata populer juga ditujukan agar pembaca tetap rileks meskipun
tulisan dipenuhi tanggapan kritis.
- Banyak
menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk tempat, peristiwa, waktu,
seperti: ini, itu, ke sini, begitu.
- Banyak
menggunakan kata penghubung atau konjungsi kausalitas (sebab-akibat)
seperti: sehingga, karena, sebab, oleh sebab itu (Kemdikbud, 2017, hlm.
100).
Ciri Teks Editorial
(Isi Teks Editorial)
Berdasarkan berbagai penjelasan yang telah
dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri teks editorial adalah sebagai
berikut:
- Berisi
fakta atau peristiwa yang aktual, sedang ramai diperbincangkan, hingga
kontroversial.
- Berupa
opini atau pendapat redaksi media massa terhadap peristiwa yang
diberitakan
- Memiliki
kritik, penilaian, apresiasi, prediksi, saran maupun harapan terhadap isu
yang dibahas.
- Terdapat
saran atau rekomendasi yang dapat menjadi solusi ditunjukkan oleh
bagaimana caranya secara konkret.
No comments:
Post a Comment