KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dimulainya
Proyek Mercusuar berawal dari ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian
Games pertama tahun 1962. Untuk mendukung penyelenggaran Asian Games, maka
lahirlah bangunan-bangunan yang menjadi Proyek Mercusuar Soekarno. Tujuan
Soekarno membentuk Proyek Mercusuar adalah agar Indonesia mendapat perhatian
dari dunia internasional. Saat itu, kondisi Indonesia tidak memiliki tempat
untuk menyelenggarakan acara olahraga terbesar benua Asia yang diikuti 17
negara. Namun, meski kondisi Indonesia tengah tidak mendukung dan sedang
dilanda krisis keuangan, Soekarno tetap bersikukuh. Bagi Presiden Soekarno,
momen Asian Games 1962 adalah sebuah bukti untuk dunia luar, bahwa Indonesia
adalah negara yang besar dan tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain.
1.2 Rumusan Masalah
·
Apa itu Pengertian Proyek Mercusuar?
·
Apa Tujuan dari Proyek Mercusuar?
·
Apa Saja Contoh Proyek Mercusuar?
·
Bagaimana Dampak Dari Proyek Mercusuar?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proyek Mercusuar
Proyek
Mercusuar adalah proyek yang dijalankan oleh Presiden Soekarno pada masa
demokrasi terpimpin yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai mercusuar yang
dapat menerangi jalan bagi New Emerging Forces (kekuatan baru yang sedang
tumbuh) di dunia. “Proyek-proyek besar dan spektakuler pun diselenggarakan
dengan harapan agar Jakarta mendapat perhatian dari luar negeri dengan tujuan membangun
hubungan persahabatan dengan negara-negara lain. Pembangunan besar-besaran
dalam negeri, persenjataan militer yang tangguh, menjadi Mercusuar atau pusat
bagi negara-negara yang sedang berkembang atau NEFO, dan bagi Soekarno yang
senang akan hal-hal simbolik dan secara psikologis untuk memuaskan kebutuhan
untuk dihargai, menjadi pemimpin negara-negara NEFO merupakan inti dari
kebijakan ini.
2.2 Tujuan Proyek Mercusuar
Tujuan
dari pelaksanaan Proyek Mercusuar lebih erat kaitannya dengan apa yang di cita-citakan
oleh Sukarno sebagai pencetus Politik Mercusuar. Yang antara lain sebagai
berikut :
1)
Memfasilitasi The Games Of The New
Emerging Forces (GANEFO) sebagai tandingan dari olimpiade yang sudah ada.
2)
Proyek Mercusuar bertujuan menjadikan
Jakarta atau Indonesia sebagai mercusuar yang menerangi negara-negara yang
sedang berkembang atau NEFO
3)
Proyek Mercusuar menjadi jembatan untuk
mengemukakan gagasan penggalangan kekuatan
dari negara-negara yang baru merdeka, negara yang masih memperjuangkan
kemerdekaan, negara-negara dari blok sosialis, dan negara-negara yang masih
berkembang dalam suatu kelompok bernama The New Emerging Force (Nefo).
4)
Melalui Proyek Mercusuar kesenangan
Presiden Sukarno akan sesuatu yang simbolik dapat terakomodasi ketika ia amat
sangat bernafsu menjadi pemimpin Nefo, kebutuhan untuk dihargai dapat terpenuhi
dengan munculnya Indonesia sebagai pemimpin yang dihormati dikawasan dan di
panggung internasional.
5)
Dengan Proyek Mercusuar impian Presiden
Sukarno untuk membuat proyek-proyek spektakuler
akan terwujud. Pembangunan ini tak lain guna menunjukkan daya saing Indonesia
dengan negara-negara lain dan semakin membuat posisi Indonesia di dunia
international dapat diperhitungkan.
2.3 Contoh Proyek Mercusuar
1)
Gedung CONEFO (Conference Of The New
Emerging Forces)
Gedung ini sekarang dikenal sebagai gedung
DPR, MPR dan DPD DKI Jakarta. Dibangun dekat dengan Gelora Senayan/Gelora Bung
Karno. Gedung besar ini dibangun dalam jangka waktu 17 bulan, pembangunannya juga
terhambat oleh karena berlangsungnya peristiwa G30S/PKI.
2)
Gelora Bung Karno
Dibangun dalam jangka waktu 2,5 tahun. Gelora
Bung Karno merupakan tempat dilaksanakannya GANEFO. Pembangunan GBK didanai
lewat pinjaman lunak Uni Soviet senilai 12,5 juta USD. Uni Soviet juga
mengirimkan insinyur dan teknisinya untuk merancang Stadion Utama GBK. Beton
yang harus dicor sebanyak 100.000 meter kubik yang memerlukan 800.000 sak
semen. Jika dijejer, sak semen itu panjangnya mencapai 640 kilometer atau
sepanjang Jakarta sampai Semarang. Beton bertulang untuk Stadion Utama juga tak
kalah fantastis. Sebanyak 21.000 ton besi beton, jika disambung dalam rangkaian
panjangnya mencapai 10.000 kilometer, seperti jarak Sabang sampai Merauke.
Selain Stadion Utama, sarana olahraga yang dibangun untuk Asian Games 1962 itu
ada stadion renang, stadion tenis, stadion madya untuk sepak bola, Istora, dan
hall basket. Total, ada 12.000 lebih tenaga yang bekerja pagi hingga malam
mewujudkan Gelora Bung Karno.
3)
Jembatan Selat Sunda
Jembatan
ini menghubungkan pulau jawa dan Pulau Sumatra.Beberapa pakar kurang setuju
dengan pembangunan ini karena terletak tidak jauh dari Anak Gunung Krakatau.
Selain itu pemerintah nampaknya enggan melanjutkan proyek tersebut ke tahap
selanjutnya. Sebab, proyek jembatan sepanjang 27 kilometer (km) itu dinilai
terlalu banyak menelan biaya, yaitu sekitar Rp 160 triliun. Apabila jembatan
ini telah selesai dibangun, dipastikan akan mengisi salah satu daftar jembatan
terpanjang di dunia.
4)
Garuda Wisnu Kencana
Garuda
Wisnu Kencana adalah sebuah kompleks taman budaya di Pulau Bali. Terletak di
bukit batu kapur, kelak patung Dewa Wisnu menunggangi Garuda dan merupakan
patung tertinggi di dunia. Patung ini dapat dilihat dari Nusa Dua sekalipun.
5)
Signatur Tower
Direncanakan
akan dibangun di kota Jakarta. adalah sebuah gedung pencakar langit yang
direncanakan dibangun di Jakarta, Indonesia. Dengan ketinggian 638 m (2;093 ft)
setelah selesai, menara ini akan menjadi gedung pencakar langit tertinggi
keenam di dunia.. Ia berada di daerah segitiga emas di Jakarta di mana sebagian
besar wilayah pengembangan utama berada. Setelah selesai, gedungnya akan
mencakup 6 lantai ruang bawah tanah yang digunakan untuk tempat parkir
sementara podium akan menghadirkan toko ritel, konvensi, dan tempat hiburan
dengan bagian lain gedung pencakar langit yang digunakan sebagai kantor dan
tempat hunian. Gedung pencakar langit ini dibangun oleh pengusaha, yang
berharap gedung ini menjadi salah satu signature kota Jakarta. Apabila menara
ini berhasil dibangun akan menjadi salah satu menara tertinggi du dunia
mengalahkan Menara Petronas.
6)
Hotel Indonesia
Di
bangun sebagai tempat – tempat mengiap tamu – tamu negara. Diresmikan oleh
Soekarno pada tanggal 5 Agustus 1962 untuk menyambut ajang GANEFO yang akan di
adakan di Jakarta. Dirancang oleh Abel Sorensen yang berasal dari Amerika
Serikat. Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi.
Berstatus
hotel bertaraf internasional pertama di Indonesia, HI kerap dipilih sebagai
venue ajang bergengsi, salah satunya Miss Indonesia 1969. Tapi HI bukan cuma
soal hura-hura. Sejalan dengan gagasan Bung Karno menjadikan hotel ini duta
pariwisata, pengelola mendirikan Departemen Seni dan Budaya yang bertugas
menggarap pentas-pentas bertema Nusantara. Dari lembaga inilah pada 1968 lahir
Teater Populer, kelompok pimpinan Teguh Karya yang turut mewarnai dunia seni
pertunjukan nasional. Banyak selebriti dibesarkan panggung hiburan HI, sebut
saja Titi Qadarsih dan Bing Slamet.
7)
Masjid Istiqlal
Masjid
ini merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara yang dirancang oleh arsitek asli
indonesia yaitu Friedrich Silaban. Perancangan tiang pertama oleh Soekarno pada
tanggal 24 Agustus 1951, dan selesai pada tanggal 22 Februari 1953. Pembangunan
masjid ini menghabiskan sekitar Rp 7 triliun.
8)
Jembatan Semanggi
Pembangunan
pada tahun 1961. Pembangunan fasilitas untuk menyambut perhelatan Asian Games
tahun 1962. Ir. Sutami, yang ketika itu menjabat Menteri pekerjaan umum, dalam
sebuah rapat kabinet mengusulkan membangun jembatan untuk mengatasi kemungkinan
munculnya persoalan kemacetan lalu lintas. Pembangunan ini tidak sepenuhnya
mendapat dukungan dari rakyat. Masyarakar menilai bahwa proyek ini hanyalah
proyek tidak bermanfaat yang menghambur-hamburkan kas negara.
9)
Bendungan Jatiluhur
Di
bendungan terdapat pembangkit listrik yang berperan sebagai salah satu pemasok
listrik terbesar di bawah pengelolaan PT. PLN. Dengan daya tampung 12,9
milyar.
10)
Monumen Nasional
Monas
adalah tugu peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan
dan perjuangan rakyat indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan
kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada pertengahan
Agustus 1961 di bawah perintah presiden
Soekarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975,14 tahun setelah
pembangunannya dimulai.
Tugu
ini dimahkotai lidah api yang yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan
semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monas terletak tepat di tengah Lapangan
Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Pada tahun 1975, biaya konstruksi Monas saat itu
menghabiskan sekitar Rp7 miliar, namun jika dikalkulasikan setelah inflasi,
maka saat ini biaya tersebut setara dengan Rp365,5 miliar. Untuk mendapatkan
bayangan akan besarnya biaya Rp32,4 triliun, Lamudi juga menghitung apa saja yang
bisa kita dapatkan dari uang ini:
-
13,5 jalan tol Cipularang bisa dibangun.
-
1,5 tahun investasi dari tujuh developer
properti Indonesia ternama.
-
1,4 proyek di Jakarta bisa dibangun.
-
125 Gelora Bung Karno bisa didirikan.
11)
Patung Selamat Datang
Pembangunannya untuk
menyambut perhelatan Asian Games tahun 1962. Tujuan dibangun patung ini adalah
untuk menyambut tamu yang datang dari arah Bandar Udara Kemayoran, terutama
tamu negara GANEFO.
2.4 Dampak Dari Proyek Mercusuar
Pembangunan
besar-besaran Proyek Mercusuar ini membuat beban anggaran yang sangat berat.
Proyek ini membuat kondisi ekonomi menjadi semakin berat, karena tidak
mengatasi kebutuhan mendasar rakyat yang memerlukan infrastruktur dan sarana
perekonomian seperti jalan dan pasar. Akibatnya terjadi krisis ekonomi di Masa
Demokrasi terpimpin. Kebutuhan sehari-hari seperti minyak goring sulit
didapatkan. Inflasi juga meningkat tajam yang menyebabkan harga-harga menjadi
melambung. Kondisi krisis ini memudarkan kepercayaan rakyat terhadap Presiden
Soekarno.
Selain
itu, adanya kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam
menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruhdan petani Indonesia.
Kolaborasi ini tetap gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang
mendesak Indonesia kala itu. dampak kedua yaitu pendapatan ekspor Indonesia
menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi kaum
birokrat dan militer menjadi wabah sehingga situasi politik Indonesia menjadi
sangat labil dan memicu banyaknya demonstrasi di seluruh Indonesia, terutama
dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa.
Namun,
disisi lain nama Indonesia yang disegani oleh dunia berkat ikon-ikon bangunan
super mewah di masanya dan hingga saat ini bangunan yang dibuat menjadi
kebanggaan masyarakat indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semua
pembangunan dalam Proyek Mercusuar ini membuat beban anggaran sangat melonjak.
Akibatnya, terjadi krisis ekonomi di masa kepemimpinan Soekarno. Kebutuhan
sehari-hari sulit dipenuhi dan inflasi juga meningkat tajam. Kendati demikian,
Soekarno tetap melanjutkan Proyek Mercusuarnya untuk membuktikan kepada dunia
internasional bahwa Indonesia adalah negara yang besar.
No comments:
Post a Comment