BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak penyebaran Islam yang paling awal keluar dari
Arab, Islam telah menjadi suatu agama dari berbagai suku, ras, dan kelompok
masyarakat. Islam adalah suatu agama dunia, dengan demikian pada umumnya kita
dapat menemukan di sebagian besar tempat-tempat utama dan di antara
masyarakat yang ada di dunia. Islam merupakan suatu agama yang disebarkan,
muslim diperintahkan untuk membawa pesan Tuhan kepada semua orang di muka bumi
ini dan untuk membuat kondisi dunia menjadi lebih baik, tempat yang baik secara
moral .
Islam adalah jalan hidup yang benar, jalan yang
membawa keselamatan dunia dan akhirat dan merupakan jalan satu-satunya yang
harus ditempuh. Islam memiliki ciri-ciri robbaniyah yaitu bahwa Islam bersumber
dari Allah, bukan hasil pemikiran manusia. Islam merupakan satu kesatuan yang
padu yang terfokus pada ajaran tauhid, Allah berikan kepada manusia agama yang
sempurna. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, tak satu aspek pun terlepas dari
Islam karena ajaran yang bersifat integral (lengkap) dan Islam tidak terbatas
dalam waktu tertentu tetapi berlaku untuk sepanjang masa dan di semua
tempat .
Dalam Islam ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah
dipahami, sederhana dan mudah dipraktekkan yang menjadi kemaslahatan umat
manusia karena sumber ajaran Islam adalah Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad
sehingga Islam menjadi agama rahmatan lil’alamin .
B. Rumusan
masalah
·
Bagaimana Pengertian
Agama Islam
·
Bagaimana Pengertian Islam Sebagai Agama
Rahmatan Lil’alamin
·
Bagaimana Prilaku Manusia Sebelum
adanya Islam
·
Bagaimana sejarah perkembangan islam
·
Bagaimana
. Islam untuk seluruh manusia (Rahmatan Lil’alamin)
·
Bagaimana konsep rahmatan lilalamin
·
Bagaimana
Pandangan Islam Atas Berbagai Ras Dan Agama
·
Bagaimana
Pengaruh Rahmatan Lil’alamin Bagi Non Muslim
·
Bagaimana
Islam Bukan Agama Teroris
C. Tujuan
Untuk
menambah wawasan mahasiswa tentang islam sebagai rahmatan Lil’alamin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama Islam
Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami
pengertian agama islam ,yaitu sisi kebahasan dan sisi peristilahan. Kedua sisi
pengertian tentang islam ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari segi
Islam berasal dari bahasa Arab , yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat ,sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya
diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam kedamai.(1 Pengertian kata Islam dekat dengan arti kataagama yang
berarti menguasai ,menundukkan, patuh ,hutang, balasan dan
kebiasan.(2) Islam memiliki karakteristik yang khas dengan
agama-agama sebelumnya. Dalam memahami Islam dan ajarannya, berbagai aspek yang
berkenaan dengan Islam perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan
pemahaman yang komprehensi. Hal ini
penting dilakukan karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang dapat
mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku dalam menghadapi
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
Islam
Islam adalah agama universal, komprehensif, lengkap
dengan dimensi edoterik dan eksoteriknya. Sebagai agama universal, Islam
mengenal system perpaduan antara apa yang disebut konstan-nonadaptabel
(tsabuit) di satu sisi watak Islam yang satu ini tidak mengenal perubahan
apapun karena berkaitan dengan persoalan-persoalan ritus agama yang transenden,
nash yang berkaitan dengan watak (konstan-nonadaptabel) ini dalam Al-Quran
maupun hadits sekitar 10%, yang berupa ajaran agama yang bersifat kulli dan
qoth’i yang konstan dan immutable. Segmen ini meski diterima apa adanya tanpa
harus adaptasi dengan perubahan-perubahan di sekitarnya, segmen ini terkait
dengan persoalan dasar menyangkut sendi-sendi ajaran agama yang mempunyai nilai
strategis, seperti persoalan keimanan, sholat, zakat, puasa elastis-adaptabel
di sisi lain. Segmen ini lebih banyak, sekitar 90%, teks agama yang berupa
aturan-aturan global yang bersifat juz’i dan zhanni.
B. Pengertian Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam
merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam
semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Pernyataan
bahwa Islam adalah agamanya yang rahmatan lil ‘alamin sebenarnya
adalah kesimpulan dari firman Allah swt:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً
لِّلْعَالَمِينَ ﴿١٠٧﴾
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam”.(QS.Al-Alnbiyah:
|
Islam
melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, lihat saja sabda
Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim,
الرَّحْمة:
الرِّقَّةُ والتَّعَطُّفُ
“Siapa yang
dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil
darinya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. Sungguh
begitu indahnya Islam itu bukan !. Dengan hewan saja tidak boleh
sewenang-wenang, apalagi dengan manusia. Bayangkan jika manusia memahami dan
mengamalkan ajaran-ajaran islam, maka akan sungguh indah dan damainya dunia
ini. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam diutus dengan
membawa ajaran Islam, maka Islam adalahrahmatan lil’alamin, Islam adalah
rahmat bagi seluruh manusia. rahmat artinya kelembutan yang
berpadu dengan rasa iba. Atau dengan kata lain rahmat dapat
diartikan dengan kasih sayang.
Penafsiran Para Ahli Tafsir
1. Muhammad bin Jarir Ath Thabari dalam Tafsir Ath
Thabari:
“Para ahli tafsir berpendapat tentang makna ayat ini,
tentang apakah seluruh manusia yang dimaksud dalam ayat ini adalah seluruh
manusia baik mu’min dan kafir? Ataukah hanya manusia mu’min saja? Sebagian ahli
tafsir berpendapat, yang dimaksud adalah seluruh manusia baik mu’min maupun
kafir. Mereka mendasarinya dengan riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhudalam
menafsirkan ayat ini:
من آمن
بالله واليوم الآخر كتب له الرحمة في الدنيا والآخرة , ومن لم يؤمن بالله ورسوله
عوفي مما أصاب الأمم من الخسف والقذف
“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
ditetapkan baginya rahmat di dunia dan akhirat. Namun siapa saja yang tidak
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bentuk rahmat bagi mereka adalah dengan
tidak ditimpa musibah yang menimpa umat terdahulu, seperti mereka semua di
tenggelamkan atau di terpa gelombang besar”
dalam riwayat yang lain:
تمت الرحمة
لمن آمن به في الدنيا والآخرة , ومن لم يؤمن به عوفي مما أصاب الأمم قبل
“Rahmat yang sempurna di dunia dan akhirat bagi
orang-orang yang beriman kepada Rasulullah. Sedangkan bagi orang-orang yang
enggan beriman, bentuk rahmat bagi mereka adalah dengan tidak ditimpa musibah
yang menimpa umat terdahulu”
Pendapat ahli tafsir yang lain mengatakan bahwa yang
dimaksud adalah orang-orang beriman saja. Mereka membawakan riwayat dari Ibnu
Zaid dalam menafsirkan ayat ini:
فهو لهؤلاء
فتنة ولهؤلاء رحمة , وقد جاء الأمر مجملا رحمة للعالمين . والعالمون هاهنا : من
آمن به وصدقه وأطاعه
“Dengan diutusnya Rasulullah, ada manusia yang
mendapat bencana, ada yang mendapat rahmah, walaupun bentuk penyebutan dalam
ayat ini sifatnya umum, yaitu sebagai rahmat bagi seluruh manusia. Seluruh
manusia yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang beriman kepada
Rasulullah, membenarkannya dan menaatinya”
Pendapat yang benar dari dua pendapat ini adalah
pendapat yang pertama, sebagaimana riwayat Ibnu Abbas. Yaitu Allah mengutus
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam sebagai rahmat
bagi seluruh manusia, baik mu’min maupun kafir. Rahmat bagi orang mu’min yaitu
Allah memberinya petunjuk dengan sebab diutusnya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wa sallam. BeliauShallallahu ‘alaihi Wa sallam memasukkan
orang-orang beriman ke dalam surga dengan iman dan amal mereka terhadap ajaran
Allah. Sedangkan rahmat bagi orang kafir, berupa tidak disegerakannya bencana yang
menimpa umat-umat terdahulu yang mengingkari ajaran Allah” (diterjemahkan
secara ringkas).
2. Muhammad bin Ahmad Al Qurthubi dalam Tafsir Al
Qurthubi
“Said bin Jubair berkata: dari Ibnu Abbas, beliau
berkata:
كان محمد
صلى الله عليه وسلم رحمة لجميع الناس فمن آمن به وصدق به سعد , ومن لم يؤمن به سلم
مما لحق الأمم من الخسف والغرق
“Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah
rahmat bagi seluruh manusia. Bagi yang beriman dan membenarkan ajaran beliau,
akan mendapat kebahagiaan. Bagi yang tidak beriman kepada beliau, diselamatkan
dari bencana yang menimpa umat terdahulu berupa ditenggelamkan ke dalam bumi
atau ditenggelamkan dengan air”
Ibnu Zaid berkata:
أراد
بالعالمين المؤمنين خاص
“Yang dimaksud ‘seluruh manusia’ dalam ayat ini
adalah hanya orang-orang yang beriman” ”
3. Ash Shabuni dalam Shafwatut Tafasir
“Maksud ayat ini adalah ‘Tidaklah Kami mengutusmu,
wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh makhluk’. Sebagaimana
dalam sebuah hadits:
إنما أنا
رحمة مهداة
“Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan
(oleh Allah)”
Orang yang menerima rahmat ini dan bersyukur atas
nikmat ini, ia akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala tidak mengatakan ‘rahmatan
lilmu’minin‘, namun mengatakan ‘rahmatan lil ‘alamin‘ karena
Allah Ta’ala ingin memberikan rahmat bagi
seluruh makhluknya dengan diutusnya pemimpin para Nabi, Muhammad Shallallahu
‘alaihi Wa sallam. Beliau diutus dengan membawa kebahagiaan yang besar.
Beliau juga menyelamatkan manusia dari kesengsaraan yang besar. Beliau menjadi
sebab tercapainya berbagai kebaikan di dunia dan akhirat. Beliau memberikan
pencerahan kepada manusia yang sebelumnya berada dalam kejahilan. Beliau
memberikan hidayah kepada menusia yang sebelumnya berada dalam kesesatan.
Inilah yang dimaksud rahmat Allah bagi seluruh manusia.
Bahkan orang-orang kafir mendapat manfaat
dari rahmat ini, yaitu ditundanya hukuman bagi mereka. Selain
itu mereka pun tidak lagi ditimpa azab berupa diubah menjadi binatang, atau
dibenamkan ke bumi, atau ditenggelamkan dengan air.
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa Islam
Rahmatan Lil Alamin adalah agama yang memberikan rahmat bagi seluruh alam.
Dengan diturunkannya QS. Al-Anfal :33,
|
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya Allah tidak akan
memberikan azab di dunia bagi umat nabi Muhammad, melainkan ditunggu hingga
datangnya hari kiamat. Dan hal tersebut merupakan bentuk rahmat di dunia bagi
umat nabi Muhammad. Berbeda halnya dengan umat-umat Nabi terdahulu, bila ada
yang kafir atau maksiat, maka atas perintah Allah langsung diturunkan azab.
Seperti hujan batu, banjir, atau angin topan dana lain-lain.
Jadi telah jelaslah dari pembahasan diatas bahwa
Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin dan tidak ada pembedaan antara
muslim dan non muslim atas rahmat dunia. Karena rahmat dalam konteks rahman
adalah bersifat ammah kulla syai’ meliputi segala hal, sehingga orang-orang
non-muslim pun mendapatkan ke-rahman-an di dunia. Islam merupakan agama yang
pluralis, karena Islam
mengakui keberadaan semua bangsa, mengakui seluruh
lapisan masyarakat, dan Islam juga mengakui semua agama. Dengan adanya
kesadaran untuk menghargai pluralisme merupakan bukti bahwa Islam membawa
rahmat bagi seluruh alam.
C. Prilaku Manusia Sebelum adanya Islam
Islam merupakan agama yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW yaitu pada saat Rasulullah SAW berumur 14 tahun. Keadaan bumi
sebelum masuknya Islam merupakan keadaan yang amat buruk dan menggenaskan
dimana sebagian dari manusia ada menyembah pohon, batu, patung (berhala),
matahari, bulan dan bintang, bahkan ada yang menyembah sesama manusia yang mana
kesemuanya itu adalah ciptaan Allah SWT. Manusia yang hidup dimasa itu tidak
lagi mempunyai rasa kemanusiaan dan keadilan. Yang kuat akan semakin berdiri
tegak dan ditakuti, sedangkan yang lemah akan semakin tertindas.(4)
Kebiasaan-kebiasaan manusia pada saat itu tidak lagi
mencerminkan manusia yang mempunyai akal seperti yang telah diberikan Allah SWT
untuk berfikir dan merenungkan karunia dan ni’mat Allah SWT melainkan akal
mereka telah ditundukkan oleh hawa nafsu. Kezaliman terjadi dimana-mana. Bahkan
mereka tega untuk mengubus hidup-hidup anak perempuan yang baru saja dilahirkan
oleh ibunya. Karena mereka menganggap anak perempuan itu adalah aib bagi
mereka.
D. Sejarah Perkembangan Islam.
Hadirnya Islam di dunia membuat perubahan besar dalam
kehidupan manusia , terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Beberapa
tahun penyebaran agama Islam di Arab, menjadikanperadapan dan universitas
berkembang dengan pesat sehingga timbulnya pemikiran yang baru dengan
yang lama menghasilkan kemajuan dalam bidang medis, matematika, fisika ,
astronomi, geografi , sastra dan lain-lain.(5) Banyak sistem yang krusial
seperti ilmupengetahuantentang:Aljabar ,angka Arab dan konsep angka nol
(bilangan yang sangat dipedulikan dalam ilmu eksakta) yang disebarkan
ke Eropa pada abad pertengahan yang berasal dari dunia Islam
Peralatan-peralatan yang canggih memungkinkan Orang-orang di Eropa melakukan
perjalanan untuk penemuan seperti astrolabe, kuadran, kompas navigasi
yang juga dikembangkan oleh umat Islam. Itulah sebabnya Islam disebut
agama yang rahmat dan al'amin karena Islam hadir ke dunia membawa karunia yang
amat berarti bagi manusia bukan saja umat bagiuma Muslim tapi seluruh ciptaan
Allah SWT di jagad raya termasuk non muslim.Baik muslim maupun non muslim kalau
mereka melakukan hal-hal yang diperlukan kerahmatan, maka mereka akan
mendapatkan hasilnya.(3) Kendati mereka muslim tetapi mereka tidak
melakukan ikhtiar kerahmatan, maka mereka tidak akan mendapatkan hasilnya.
Dengan kata lain, karunia rahmatan itu berlaku hukum kompetitif. Misalnya orang
islam tidak melakukan kegiatan belajar maka tidak bisa dan tidak akan menjadi
pintar. Sementara orang yang melakukan ikhtiar kerahmatan meski dia non muslim
mereka akan mendapatkan
pengetahuan.
E. Islam Untuk Seluruh Manusia (Rahmatan
Lil’alamin)
Kata Islam punya dua makna. Pertama, nash (teks) wahyu
yang menjelaskan din (agama). Kedua, Islam merujuk pada amal manusia, yaitu
keimanan dan ketundukan manusia kepada nash (teks) wahyu yang berisi ajaran din
(agama) Allah.Berdasarkan makna pertama, Islam yang dibawa satu rasul berbeda
dengan Islam yang dibawa rasul lainnya, dalam hal keluasan dan
keuniversalannya .
Islam yang dibawa Nabi Muhammad lebih luas lagi daripada yang dibawa
oleh nabi-nabi sebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk
kaumnya sendiri. Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia. Oleh karena
itu, Islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh. Tak heran jika Al-Quran
bisa menjelaskan dan menunjukkan tentang segala sesuatu kepada manusia. Firman
Allah :
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا
عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ
هَـٰؤُلَاءِ ۚوَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ
وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴿٨٩﴾
|
“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu
Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”(Q. S. An-Nahl: 89).
F. Konsep Rahmatan Lil’alamin
Agama islam Memang benar agama
islam adalah agama rahmatan lil’alamin. Namun banyak orang yang salah kaprah
dalam menafsirkannya. Sehingga banyak kesalahan dalam memahami praktek beragama
bahkan dalam hal yang fundamental yaitu akidah. Pernyataan bahwa islam adalah
agama yang rahmatan lil’alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah
Ta’ala, “Kami tidak mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat
bagi seluruh alam semesta”. Tugas Nabi Muhammad adalah membawa rahmat bagi
sekalian alam, maka itu pulalah risalah agama yang dibawanya. Tegasnya, risalah
Islam ialah mendatangkan rahmat buat seluruh alam. Lawan daripada rahmat ialah
bencan dan malapetaka. Maka jika dirumuskan ke dalam bentuk kalimat yang
menggunakan kata peniadaan, kita lau mendapat pengertian baru tapi lebih tegas
bahwa islam itu “bukan bencana alam”.
Dengan demikian kehadiran
Islam di alam ini bukan untuk bencana dan malapetaka, tetapi untuk keselamatan,
untuk kesejahteraan dan untuk kebahagiaan manusia lahir dan batin, baik secara
perseorangn maupun secara bersama-sama dalam
masyarakat. Islam itu ibarat Ratu Adil yang menjadi tumpuan harapan
manusia. Ia harus mengangkat manusia dari kehinaan menjadi mulia, menunjuki
manusia yang tersesat jalan. Membebaskan manusia dari semua macam kezhaliman,
melepaskan manusia dari rantai perbudakan, memerdekakan manusia dari kemiskinan
rohani dan materi, dan sebagainya. Tugas Islam memberikan dunia hari depan yang
cerah dan penuh harapan. Manusia akhirnya merasakan nikmat dan bahagia karena
Islam. Kebenaran risalah Islam sebagai rahmat bagi manusia, terletak pada
kesempurnaan Islam itu sendiri. Islam adalah dalam satu kesatuan ajaran, ajaran
yang satu dengan yang lainnya mempunyai nisbat dan hubungan yang saling
berkait. Maka Islam dapat kita lihat serempak dalam tiga segi yaitu aqidah,
syari’ah dan nizam. Dalam satu tinjuan, Islam adalah suatu aqidah atau
keyakinan. Mulai daripada Islam itu sendiri secara totalitas adalah suatu
keyakinan, bahwa nilai-nilai yang diajarkan kebenarannya mutlak karena
bersumber dari yang Maha Mutlak. Maka segala yang diperintahkannya dan
diizinkannya adalah suatu yang haq “Dan carilah karunia yang Allah berikan
kepadamu untuk keselamtan bagi negri akhirat, tapi janganlah engkau lupakan
masalahmu di dunia. Dan ciptakanlah kebaikan sebagaimana Allah telah berbuat
baik kepadamu, janganlah engkau berbuat kerusuhan di bmi, karena sesungguhnya
Allah tidak senang bagi orang-orang yang berbuat rusuh”. Yang menjadi tantangan
besar umat Islam masa kini adalah Islam belum lagi terwujud risalahnya, ia
belum lagi menjadi rahmat bagi manusia. Karenanya kita harus mengadakan koreksi
total terhadap cara-cara hidup kita, baik dalam bidang ubudiyah maupun dalam
bidang mu’amalah.
Umat Islam dilarang menjadi
umat pengekor, tetapi sebagai pengendali. Tidak pula boleh menjadi gerobak yang
ditarik ke mana-mana, tetapi sebagai lokomotip yang menarik dan bertenaga
besar. Islam tidak condong ke Barat dan tidak pula miring ke Timur, tapi Islam
tampil ke tengah-tengah mengajak seluruh benua, ras dan bangsa untuk berkiblat
kepadanya. Islamlah yang harus memimpin jalannya sejarah menuju kepada hidup
dan kehidupan yang bahagia (hayatun thayyibatun) dalam rangka masyarakat yang
sejahtera dan bahagia di bawah naungan ampunan Allah (baldatun thayyibatun wa
rabbun ghofuur). Betapa tinggi fungsi umat Islam di tengah-tengah kancah
kehidupan manusia Allah berfirman :
“Kamu
adalah umat yang paling baik, yang ditempatkan ke tengah-tengah manusia, untuk
memimpin kepada kebaikan, mencegah kemungkaran, dan percaya penuh kepada
Allah”.
G. Pandangan Islam Atas Berbagai Ras Dan Agama
Dalam agama Islam memandang
agama-agama lain dan berbagai ras pun mempunyai konsep yang baik. Islam sebagai
konstitusinya juga mewajibkan perdamaian antar manusia. Ia menyatakan mengapa
manusia dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku tiada lain untuk memudahkan
saling berkenalan dan saling berdekatan antara sesama manusia, bukan menjadikan
jalan agar sebagian manusia itu lebih tinggi dari yang lainnya, dan agar
sebagian manusia itu dapat menjadikan dirinya tuhan. Orang mukmin mencintai
segenap manusia, karena mereka adalah saudaranya, sama-sama keturunan Adam dan
teman karibnya dalam mengabdikan diri kepada Allah. Antara dia dengan mereka
diikat oleh pertalian darah, tujuannya sama dan musuhnya pun sama. Allah SWT
menegaskan :
“Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang
satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kalian.”
Akidah Islam tidak membenarkan
perbedaan darah dan perbedaan suku, ras, bangsa dijadikan alasan untuk
saling berpecahbelah. Seorang muslim mempercayai, bahwa seluruh umat manusia
adalah keturunan Adam. Dan Adam diciptakan dari tanah. Perbedaan suku, bangsa,
dan warna kulit, adalah bagian dari tanda-tanda kekuasaan dan kebijaksanaan
Allah, dalam menciptakan dan mengatur makhluk-Nya, sebagaimana disebutkan dalam
Al-Quran :
”Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasa
kalian dan warna kulit kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”
Bagaimana mungkin seorang
muslim akan merendahkan suatu bangsa dari bangsa-bangsa manusia, sedangkan
al-Quran mengajarkan supaya menghormati segenap makhluk, baik bangsa, binatang
ataupun burung.
“Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan (umat-umat) juga seperti kalian. Tiadalah Kami
alpakan sesuatu pun di dalam al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpun.”
Demikianlah pandangan orang
mukmin terhadap umat manusia. Tiada perasaan kebanggaan tentang nasab, tempat
kelahiran, tidak ada perasaan dengki antara kelompok satu dengan yang lain,
antara individu satu dengan yang lain. Yang ada hanyalah perasaan cinta kasih,
persamaan dan persaudaraan
H. Pengaruh Rahmatan Lil’alamin Bagi Non Muslim
Dalam memperlakukan non muslim
(Ahli Dzimmah) mereka mendapatkan hak seperti yang didapatkan oleh kaum
Muslimin, kecuali pada perkara-perkara yang terbatas dan perkecualian.
Sebagaimana halnya juga mereka dikenakan kewajiban seperti yang dikenakan
terhadap kaum Muslimin. Kecuali pada apa-apa yang diperkecualikan. Ialah hak
memperoleh perindungan yaitu melindungi mereka dari segala permusuhan
eksternal. Ijma’ Ulama umat Islam terjadi dalam hal ini seperti yang
diriwayatkan Abu Daud dan Al-Baihaqi “Siapa-siapa yang menzhalimi kafir mu’ahad
atau mengurangi haknya, atau membebaninya di luar kesanggupannya, atau
mengambil sesuatu daripadanya tanpa kerelaannya, maka akulah yang menjadi
seterunya pada hari Kiamat (HR. Abu Daud dan Al-Baihaqi) Kemudian melindungi
darah dan badan mereka, melindungi harta mereka, menjaga kehormatan mereka,
memberikan jaminan sosial ketika dalam keadaan lemah, kebebasan beragama,
kebebasan bekerja, berusaha dan menjadi pejabat, inilah beberapa contoh dan
saksi-saksi yang dicatat sejarah mengenai sikap kaum Muslimin dan pengaruhnya terhadap
Ahli Dzimmah.
I. Islam Bukan Agama Teroris
Islam memang agama yang
menyebarkan benih-benih kasih sayang, cinta dan damai. Islam secara eksklusif
bukan berarti terorisme, tetapi eksklusif dalam pengertian akidah. Yaitu
mempercayai dan meyakini bahwa Islam agama yang benar. Dan itu harga mati di dalam
akidah setiap Muslim. Dan bukan berarti Terorisme. Nah, secara inklusifnya
Islam sendiri mewajibkan umatnya untuk bertoleran sesama manusia. Dan ini tidak
bisa diartikan dengan Pluralisme agama.
Yusuf Qardhawi menyatakan
bahwasanya tujuan Islam adalah membangun manusia yang shalih. Tidak mungkin
Islam menyebarkan benih-benih terorisme. Dan bila “jihad” dalam pengertian
islam adalah menyeru kepada agama yang benar, berusaha semaksimal mungkin baik
dengan perkataan ataupun perbuatan dalam berbagai lapangan kehidupan dimana
agama yang benar ini diperjuangkan dan dengannnya ia memperoleh kemenangan maka
ia, tentunya lebih luas ketimbang
“perang” bahkan terorisme.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Implementasi rahmat bagi semesta alam sudah meluas
hampir ke berbagai belahan dunia. Secara etimologis, Islam berarti damai,
sedangkan rahmatan lil `alamin berarti `kasih sayang bagi semesta alam. Maka
yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lil'alamin adalah Islam yang kehadirannya
di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi
manusia maupun
alam.
Rahmatan lil'alamin adalah istilah qurani dan istilah
itu sudah terdapat dalam Alquran, yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surat
Al- Anbiya' ayat
107:
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan
secara benar, dengan sendirinya akan mendatangkan rahmat untuk orang Islam
maupun untuk seluruh alam.Dalam segi teologis, Islam memberi rumusan tegas yang
harus diyakini oleh setiap pemeluknya, tetapi hal ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk memaksa nonmuslim memeluk Islam. Begitu halnya dalam tataran
ritual yang memang sudah ditentukan operasionalnya dalam Alquran dan Hadits.
Namun, dalam konteks sosial, Islam sesungguhnya hanya berbicara mengenai
ketentuan-ketentuan dasar atau pilar-pilamya yang penerj emahan operasionalnya
secara detail dan komprehensif tergantung pada kesepakatan dan pemahaman
masing-masing komunitas, yang tentu memiliki keunikan berdasarkan keberagaman
lokalitas nilai dan sejarah yang dimilikinya.
B. Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan
olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Maulana
Muhammad Ali, Islamologi ( Dinul Islam ) ( Jakarta:
Ikhstiar Baru-vaHouve, Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya
,Jilid I ,
( Jakarta
:UI Press,1997),hlm 9.
2.
(HR. Al
Bukhari dalam Al ‘Ilal Al Kabir 369, (Lihat Ibnul
Mandzur)
(Lihat Lisaanul
Arab)
3.
Buletin
"SUARA MA'HAD" IAIN Walisongo/ Laporan Utama/ Edisi ke-4/ Juni 2012
Hailkal,
Husain, Sejarah Hidup Muhammad, Drs.Hasanuddin. Sejarah
kebudayaan islam .
1994.Tohaputra.
4.
Bahi, Muhammad,
Pemikiran Islam danPerkembangannya,(terj),(jakarta:Risalah,1995
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan kiranya
makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak
lain yang membutuhkan informasi dalam makalah Islam
sebagai Rahmatan Lil’Alamin ini.
Dalam makalah
ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan
menjadi dasar dalam Kebidanan.
Kami menyadari
bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami
berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami
mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam teknik
penyusunannya.
Pebayuran,
09 Maret 2020
Andrian
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
A. Pengertian
Agama Islam.................................................................................... 2
B. Pengertian
Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin................................ 2
C. Prilaku
Manusia Sebelum adanya Islam.......................................................... 5
D.
Sejarah Perkembangan Islam.......................................................................... 6
E. Islam
Untuk Seluruh Manusia (Rahmatan Lil’alamin).................................. 6
F. Konsep Rahmatan Lil’alamin ........................................................................... 7
G. Pandangan Islam Atas
Berbagai Ras Dan Agama.................................
8
H. Pengaruh Rahmatan
Lil’alamin Bagi Non Muslim........................................ 9
I. Islam Bukan Agama Teroris
............................................................................. 10
BAB III
PENUTUP................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan
......................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................. 14
Judul karya
tulis:
Karya tulis
ilmiah ini di tunjukkan untuk memenuhi tugas praktik Pendidikan Agama Islam Tahun
ajaran 2019-2020
Disusun oleh :
Andrian
Wali kelas
Ahmaf Jaelani Sidik, S.Kom
|
|
Guru pelajaran
Abdullah Mansyur Hamdani S.pd.i
|
||
|
Pengesahan
Kepala sekolah SMK Al-jazari
M. Ali nurzaman, S.Pd
|
|
||
|