KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses bisnis adalah rangkaian
aktivitas yang terstruktur dan saling berkaitan untuk menghasilkan produk atau
jasa agar meraih tujuan tertentu. Jadi, proses bisnis ini merupakan
langkah-langkah yang sistematis antara satu proses dengan proses lainnya, sehingga
tercapai hasil yang diinginkan. Contohnya saja, nih sebelum membuat pakaian
untuk dijual, pemilik harus melakukan serangkaian proses, mulai dari membeli
bahan baku, membuat desain, membawanya ke penjahit, dan menjualnya. Pembagian
proses tersebut melibatkan sumber daya dengan keahlian yang berbeda-beda.
Gabungan proses dan sumber daya tersebut dinamakan proses bisnis.
Proses bisnis pertama kali
dicetuskan oleh Adam Smith dalam bukunya “An Inquiry Into The Nature and Causes
of The Wealth of Nations” (1827). Adam Smith menilai bahwa pembagian kerja
berdasarkan proses dan aktor yang melakukannya akan meningkatkan produktivitas.
Dalam buku tersebut, Adam Smith menyatakan:
Seorang pekerja menarik keluar
kawat dan yang lain meluruskannya. Sepertiga memotongnya lalu seperlima
melakukan proses pengilingan. Untuk membuat barang membutuhkan dua hingga tiga
kegiatan operasional yang berbeda. Dengan pembagian kerja ini, terdapat total
delapan belas proses yang berbeda dan inilah yang membuat barang produksi
memiliki kualitas sempurna. Adam Smith (1827), An Inquiry Into The Nature and
Causes of The Wealth of Nations.
Adam Smith menekankan bahwa
setiap proses dalam bisnis yang menghasilkan sesuatu harus dikerjakan sesuai
keahliannya. Dengan adanya pembagian ini, kegiatan operasional akan efektif dan
efisien. Di sisi lain, proses bisnis membentuk keahlian yang berdampak pada
pengembangan diri pekerja.
1.2 Rumusan Masalah
·
Apa
itu Proses Bisnis?
·
Bagaimana
Aspek Proses Bisnis?
·
Apa
saja Tahapan Proses Bisnis?
·
Apa
saja Fungsi Pemasaran?
·
Apa
saja Jenis-jenis Pemasaran?
·
Bagaimana
Konsep Pemasaran dan Contohnya?
·
Bagaimana
Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyajian materi
ini adalah memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep pemasaran,
manajemen pemasaran, dan aspek-aspek kunci yang terkait dengan proses bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Proses bisnis dalam bidang
pemasaran di berbagai industri adalah serangkaian langkah dan kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produk atau layanan mereka kepada
pelanggan atau konsumen potensial. Tujuan dari proses bisnis pemasaran adalah
untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan akuisisi pelanggan serta
mempertahankan hubungan yang baik dengan mereka. Proses ini dapat bervariasi
dari satu industri ke industri lainnya, tetapi secara umum, proses bisnis pemasaran
melibatkan beberapa langkah kunci, mulai dari penelitian pasar awal yang
membantu perusahaan memahami pasar dan pesaingnya, hingga perencanaan strategis
yang mencakup segmentasi pasar, penetapan harga, promosi, dan distribusi.
Selain itu, pengembangan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, promosi yang efektif, distribusi yang efisien, serta penjualan dan
layanan pelanggan yang baik juga merupakan komponen penting dalam proses bisnis
pemasaran. Terakhir, evaluasi dan pengukuran kinerja membantu perusahaan untuk
terus meningkatkan strategi pemasaran mereka dan mencapai keberhasilan jangka
panjang dalam lingkungan yang kompetitif.
Contoh penerapan proses
bisnis:
Sumber Gambar:
Buku Dasar-dasar Pemasaran (Muh. Nur Arifin Nugroho, 2022)
2.2 Aspek Proses Bisnis
Proses bisnis memiliki
beberapa aspek yang menjadi nilai dan motivasi seluruh aktor dalam menjalankan
bisnis. Terdapat tiga aspek proses bisnis yang akan dibahas satu persatu di
bawah ini.
1.
Pembagian
Kerja Sesuai Keahlian
Ketika kamu memiliki bisnis restaurant, nggak mungkin
dong, dari awal belanja ke pasar beli bahan baku sampai melayani konsumen kamu
semua yang kerjain? Nah, dalam Proses Bisnis, ditekankan bahwa harus ada
pembagian kerja yang dilakukan oleh individu sesuai keahlian. Harus ada koki
yang punya pengalaman memasak, bagian pemasaran yang memiliki keahlian menyusun
strategi, dan seorang akuntan yang memiliki ilmu menyusun laporan keuangan.
Begitu juga dengan deskripsi pekerjaan
pada setiap karyawan. Idealnya, karyawan hanya mengerjakan apa yang sudah
ditugaskan oleh pemilik. Hal ini juga berkaitan dengan keahlian yang dimiliki
oleh masing-masing karyawan. Hasil produksi barang/jasa akan maksimal jika
dikerjakan oleh seseorang yang memang ditugaskan secara khusus pada tahap
tertentu. Pekerjaan yang tumpang tindih akan berdampak pada kedua pihak, baik
bagi karyawan itu sendiri maupun pemilik bisnis.
2.
Tujuan
dan Nilai Bisnis yang Disepakati
Setiap aktor yang berada dalam bisnismu, harus
sama-sama menyadari hasil apa yang ingin dicapai. Mengapa demikian? Karena,
ketika semua aktor bisa menyadari ada nilai yang harus dicapai dari barang/jasa
yang diproduksi, maka kinerja aktor-aktor tersebut akan maksimal dan terarah.
Contohnya, kamu adalah seorang mekanik di sebuah bengkel. Bengkel tersebut
memiliki prinsip bahwa kendaraan yang diperbaiki harus bisa selesai tepat waktu
sesuai perjanjian dengan konsumen dan kerusakan yang diperbaiki harus
diselesaikan secara tuntas. Kamu sendiri sudah memperbaiki bagian kendaraan
yang rusak sesuai dengan tugasmu. Kamu juga telah menyelesaikannya tepat waktu.
Namun, rekan kerjamu yang seharusnya memperbaiki bagian lain justru lambat.
Akhirnya kendaraan tersebut tidak selesai tepat waktu dan mengecewakan
konsumen. Oleh karena itu, penting bagi semua aktor yang terlibat dalam suatu
bisnis untuk menjunjung nilai dan tujuan bisnis yang telah dibentuk.
3.
Konsumen
Sebagai Prioritas
Nggak jauh dari contoh sebelumnya, segala hal yang
berkaitan dengan hasil produksi bisnis harus berlandaskan kepuasan konsumen.
Aspek ini tidak hanya berkaitan dengan barang/jasa yang diberikan pada
konsumen, tetapi juga bagaimana menjaga hubungan baik dengan konsumen. Salah
satu contoh yaitu memiliki customer service yang bertujuan untuk memberikan
solusi apabila terjadi ketidaksesuaian barang/jasa dari bisnismu.
2.3 Tahapan Proses Bisnis
Proses bisnis memiliki tiga
tahapan proses untuk mengatur bisnismu dari awal hingga akhir.
1.
Menetapkan
Tujuan dan Strategi
Tetapkan tujuan produksi barang/jasa secara spesifik.
Gunakan berbagai indikator seperti riset dan survei agar tujuan tersebut sesuai
dengan keadaan sekitar dan kemampuan yang dimiliki. Kamu juga perlu membuat
strategi yang tidak hanya fokus pada cara memasarkannya, tapi bagaimana hasil
barang/jasa tersebut bisa berdampak di masa kini dan masa depan (sustainable).
Selain itu, strategi menentukan individu yang akan
mengerjakan proses tersebut merupakan poin penting yang tidak boleh tertinggal.
Ingat kata kuncinya, jangan overlapping!
2.
Melakukan
Proses Produksi/Kegiatan Operasional
Setelah mengantongi tujuan dan strategi, kamu bisa
langsung menerapkan proses yang telah dirancang sedemikian rupa untuk
menghasilkan suatu barang/jasa. Jangan lupa untuk mengecek pembagian kerja dan
standar pada barang/jasa yang dihasilkan.
3.
Melakukan
Evaluasi
Analisislah segala faktor keberhasilan maupun
kegagalan yang terjadi pada aktivitas tersebut. Analisis ini juga diperlukan
agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kegagalan atau menghambat
produktivitas selanjutnya.
2.4 Fungsi Pemasaran
1.
Pengenalan
Produk
Pengenalan produk oleh perusahaan menjadi fungsi
pemasaran yang paling utama. Dengan pemasaran, produk menjadi lebih dikenal
oleh konsumen. Dengan syarat, pihak perusahaan mampu menonjolkan keunggulan
dari produk tersebut sehingga bisa menarik perhatian dibanding produk pesaing.
2.
Fungsi
pertukaran
Pemasaran memungkinkan konsumen untuk mendapatkan
informasi dan membeli produk yang dijual dengan menukar produk dengan uang atau
produk dengan produk. Produk ini dapat digunakan untuk keperluan kamu sendiri
atau dijual kembali untuk mendapatkan laba.
3.
Distribusi
Fisik
Memastikan bahwa produk dapat mudah didistribusikan
dengan baik dari tempat produksi ke pasar luas menggunakan jalur darat, air,
dan laut adalah fungsi pemasaran yang berikutnya. Dengan begitu dapat dipastikan
produk akan mudah didapatkan oleh konsumen.
4.
Layanan
Purnajual
Layanan setelah penjualan terkadang dibutuhkan oleh
konsumen. Pemilik bisnis atau perusahaan semestinya membantu konsumen dalam hal
ini. Misalnya seperti produk perabot rumah tangga, konsumen mungkin akan merasa
kesulitan saat mendapati masalah pada perabot yang mereka beli. Di sini, fungsi
pemasaran dalam hal memberikan rasa aman pada konsumen di masa purnajual.
2.5 Jenis-jenis Pemasaran
1.
Word
of Mouth (WoMM)
Word of mouth marketing adalah informasi produk yang
didapatkan oleh konsumen dari konsumen lain secara verbal dan langsung. Dikenal
juga dengan promosi dari mulut ke mulut. Disampaikan secara langsung.
2.
Public
Relation Marketing (PR Marketing)
Public relations merupakan salah satu dari jenis-jenis
pemasaran yang penting. Banyak perusahaan yang bekerjasama dengan media untuk
untuk meningkatkan brand awareness (kesadaran produk) produk mereka dan benefit
yang bisa didapat oleh konsumen saat produk ini mereka miliki.
3.
Relationship
Marketing
Membangun hubungan (relationship) dengan konsumen
adalah cara yang efektif untuk memasarkan produk. Analoginya saat loyalitas
konsumen telah terbangun, maka ketika perusahaan meluncurkan produk baru para
konsumen dengan sukarela akan membeli produk tersebut.
4.
Digital
Marketing
Digital marketing memanfaatkan semua sumber daya dan
asetnya melalui online. Digital marketing atau pemasaran digital memaksimalkan
segala potensi yang ada di internet agar bisa mencapai target perusahaan.
Selain itu, digital marketing juga cara yang efektif untuk membangun brand
dengan biaya yang rendah. Target pasarnya juga bisa ditentukan karena banyak
penyedia jasa iklan yang memiliki fitur ini.
5.
Branding
Sebuah produk selayaknya memiliki target pasar, serta
nama atau “merek”, untuk dikenal. Branding adalah salah satu dari jenis-jenis
pemasaran yang memiliki fungsi sebagai promosi jangka panjang. Branding sering
kali menyertakan nama, slogan, dan logo.
6.
Iklan
Siaran
Radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk
iklan berbayar yang umum digunakan oleh perusahaan atau pemilik bisnis. Konsep
pemasaran ke konsumen dengan cara ini sangat potensial karena saat menyalakan
radio para pendengar benar-benar mendengarkan
apa yang diucapkan oleh penyiarnya. Sedangkan untuk menjangkau pelanggan
secara luas, bisa digunakan media iklan di televisi.
7.
Multi-Level
Marketing
Multi-level marketing adalah bentuk pemasaran secara
langsung yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan merekrut dan menjual
produk-produknya. Multi-level marketing sering dikenal juga dengan sebutan
network marketing karena tenaga pemasaranya mendapatkan komisi dari produk yang
mereka pasarkan, serta komisi pemasaran dan penjualan dari jaringannya.
2.6 Konsep Pemasaran dan Contohnya
Terdapat lima konsep pemasaran
yang ideal dan perlu diketahui para pebisnis. Berikut adalah penjelasan 5
konsep pemasaran.
1.
Konsep
Produksi
Konsep produksi berasumsi jika konsumen menyukai
produk yang terjangkau dan tersedia dalam jumlah banyak. Hal inilah yang
menuntut manajemen lebih fokus pada proses produksi dan distribusi. Konsep ini
fokus untuk meningkatkan produksi dan menghasilkan barang murah agar dapat
meminimalisir biaya produksi.
Makanya, dengan konsep produksi ini, pasokan produk
akan selalu tinggi dan tidak terjadi kelangkaan barang. Tujuannya sudah pasti
untuk meningkatkan keuntungan bisnis. Jadi, semakin banyak produk yang
diproduksi, penjualan akan semakin meningkat.
Contoh: Cina adalah negara yang menerapkan konsep
produksi. Mayoritas produk yang dibuat oleh Cina termasuk ke dalam kategori
kebutuhan dan permintaan. Anda pasti sudah tidak asing dengan produk-produk
buatan Cina. Contohnya, seperti smartphone dan aksesorisnya. Berbagai peralatan
rumah tangga dan elektronik lain juga banyak yang berasal dari Cina.
Produk buatan Cina ini memang menonjolkan harga yang
relatif lebih murah. Hal inilah yang membuat calon konsumen tertarik untuk
membeli dan menggunakan produk mereka.
2.
Konsep
Produk
Konsep produk adalah konsep di mana pelanggan lebih
menyukai produk yang berkualitas, berguna, dan memiliki fitur-fitur yang
dibutuhkan. Konsep ini menjadi penting karena Anda harus memenuhi permintaan
dan keinginan pelanggan. Caranya dengan
fokus pada strategi marketing, serta meningkatkan kualitas dan fitur produk.
Pada konsep produk, perusahaan bukan cuma memberi identitas pada produk, tapi
juga menambahkan nilai fungsionalnya. Hal ini yang membuat pelanggan bisa
merasakan manfaat dari produk tersebut.
Contoh: Apple adalah salah satu perusahaan di bidang
teknologi terbesar di dunia dan termasuk kategori kebutuhan dan keinginan.
Berbagai produk utama Apple yang dikenal masyarakat luas adalah iPhone, TV,
iPad, dan Macbook. Perusahaan tersebut mengikuti konsep produk dengan
mengedepankan kualitas produk. Hal ini bisa terlihat dari fitur-fitur di produk
Apple yang telah berhasil menjadi trendsetter teknologi untuk merek barang
elektronik lainnya. Jadi, tidak heran jika harganya bisa sangat mahal.
3.
Konsep
Penjualan
Konsep penjualan adalah sebuah konsep di mana
pelanggan tidak akan membeli barang Anda, kecuali Anda melakukan penjualan dan
promosi dalam skala besar. Konsep ini membuat para pelaku bisnis harus
melakukan kegiatan promosi terus-menerus. Anda mempunyai tugas untuk memotivasi
dan membujuk pelanggan agar mau membeli produk yang ditawarkan. Konsep
penjualan biasanya diterapkan pada perusahaan besar yang sering kali membuat
campaign promo besar-besaran. Misalnya, iklan produk rokok atau e-commerce.
Dengan kata lain, konsep penjualan hanya fokus pada
peningkatan penjualan. Tanpa peduli pelanggan membutuhkannya atau tidak. Jadi,
konsep ini tidak peduli pada hubungan perusahaan dengan pelanggan.
Contoh: Shopee adalah salah satu contoh penerapan
konsep penjualan. Perusahaan mereka sering melakukan iklan besar-besaran.
terutama di tanggal cantik, seperti 12.12. Iklan tersebut menjadi strategi
marketing unggulan yang mampu menarik pelanggan. Tidak hanya itu, Shopee juga
sering memberikan diskon dan flash sale melalui aplikasi dan situs resminya.
Selain harganya yang terjangkau, Shopee juga menyediakan voucher gratis ongkir
dan cashback. Hal inilah yang membuat banyak orang tertarik membeli produk di
Shopee.
4.
Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran adalah konsep yang berorientasi pada
pelanggan. Maksudnya, perusahaan akan menempatkan pelanggan pada proses
pemasaran yang dilakukan. Jadi, Anda perlu membangun strategi yang dapat
membuat pelanggan yakin membeli produk tersebut. Beberapa cara yang bisa Anda
terapkan dalam konsep pemasaran adalah content marketing, periklanan,
influencer marketing, dan native advertising. Bahkan Anda juga bisa
mengkombinasikan beberapa strategi sekaligus untuk membangun branding produk
kepada pelanggan. Tidak hanya itu, konsep pemasaran juga fokus pada segmen
pasar tertentu. Karena kebutuhan setiap segmen pelanggan akan berbeda-beda.
Makanya, strategi promosi yang digunakan juga berbeda.
Contoh: Coca-Cola atau Coke adalah brand yang
menerapkan konsep pemasaran. Mereka menggunakan strategi pemasaran 4P, yaitu
produk, price, promotion, dan place. Coke menggunakan strategi pemasaran dengan
menayangkan iklan di berbagai media. Coke memanfaatkan media sosial sebagai
alat pemasaran utamanya. Selain itu, Coke juga menjadi sponsor pada beberapa
kegiatan penting, seperti American Idol dan berbagai olimpiade. Hal inilah yang
membuat Coke dapat menjangkau target pasar secara global. Makanya, orang sudah
tidak asing lagi dengan brand ini.
5.
Konsep
Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial adalah salah satu konsep
modern dan terbaru dalam pemasaran. Dengan menerapkan konsep ini, perusahaan
dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena konsep
pemasaran sosial menempatkan kesejahteraan manusia dan keseimbangan alam di
atas keuntungan jangka pendek. Perusahaan yang menjalankan konsep marketing ini
akan lebih fokus ke keuntungan jangka panjang. Caranya, dengan memastikan
produk yang dipasarkan menambah pemasukan masyarakat sekitar dan tidak
membahayakan lingkungan. Sebab, ketika keduanya bermasalah maka bisnis akan
berhenti beroperasi dan keuntungan tentu akan hilang. Itu kenapa, perusahaan
yang menerapkan konsep pemasaran ini memiliki peran dan tanggung jawab dalam
berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan.
Contoh: Brand The Body Shop, salah satu merek kosmetik
terkenal yang menggunakan konsep pemasaran sosial. Perusahaan mereka hanya
menggunakan bahan nabati untuk setiap produknya dan menentang pengujian hewan.
Hal ini dilakukan karena mereka sadar akan masalah sosial dan lingkungan yang
sedang dihadapi. Selain itu, The Body Shop juga berpartisipasi aktif dalam
kampanye kemanusiaan. Misalnya, mendirikan yayasan amal. Setidaknya ada tiga
program yang didanai oleh Yayasan Amal The Body Shop, yaitu program
perlindungan hewan, perlindungan hak asasi manusia, dan perlindungan lingkungan
di seluruh dunia.
2.7 Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran
1.
Ruang
Lingkup Manajemen Pemasaran Berdasarkan Elemen Pemasaran
a. Produk dan Layanan
Hal pertama yang dipikirkan seorang pemasar adalah
produk atau layanan apa yang akan dipasarkan kepada masyarakat. Kemampuan apa
yang dimiliki produsen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Riset Pemasaran
Calon penjual harus bisa menganalisa apa kebutuhan
masyarakat. Pemasar yang hebat adalah pemasar yang bisa membaca apa kebutuhan
masyarakat di masa yang akan datang atau bahkan dapat menciptakan kebutuhan
yang belum dipikirkan masyarakat.
c. Saluran Distribusi
Di masa yang begitu mudah untuk berubah, saluran
distribusi sangat penting pengaruhnya dalam meningkatkan volume penjualan.
Bahkan di masa kini banyak sekali inovasi saluran distribusi yang muncul,
seperti shopee food dan agen pos.
d. Distribusi Fisik
Selain membuat sesuatu yang berbeda dalam distribusi
produk, perusahaan juga harus mampu untuk memenuhi kebutuhan calon konsumen.
Jika kebutuhan sangat banyak, akan tetapi barang yang tersedia sedikit, maka
akan merugikan calon konsumen.
e. Keputusan Promosi
Bagaimana cara perusahaan melakukan promosi produk
agar produk tersebut dikenal masyarakat, sehingga masuk ke hati calon konsumen.
Bahkan ada istilah bakar uang untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat.
f. Keputusan Harga
Penentuan harga produk akan menentukan segmentasi
pasar penjualan produk, apakah produk akan ditempatkan sebagai produk premium
maupun produk massal sangat dipengaruhi oleh keputusan harga.
g. Analisis Lingkungan
Dalam penjualan produk perlu memperhatikan keadaan
lingkungan, baik secara demografis maupun sosial kemasyarakatan, sehingga
produk akan lebih mudah diterima masyarakat.
h. Umpan Balik dari Pelanggan
Di masa kini suara pelanggan sangat penting kaitannya
dengan keberlangsungan perusahaan. Undang-undang perlindungan konsumen sangat
konsen dalam melindungi konsumen maupun pelaku usaha dalam kegiatan sebelum,
saat, maupun purna jual.
i. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Sebagai organisasi bisnis, perusahaan juga wajib untuk
bertanggung jawab terhadap masyarakat yang biasa disebut konsumen, baik
internal maupun eksternal.
2.
Ruang
Lingkup Pemasaran Berdasarkan Subjeknya
Ruang lingkup pemasaran berkisar pada kepuasan pelanggan,
apa saja dan segala sesuatu yang memiliki dampak kepuasan pelanggan berada di
bawah ruang lingkup pemasaran. Berikut ruang lingkup pemasaran berdasarkan
subjeknya.
a. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
Dalam memasarkan produknya, seorang pelaku usaha harus
paham benar kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga dapat memenuhi segala
kebutuhan mereka dengan memberikan produk maupun pelayanan terbaik.
b. Perilaku Konsumen
Seorang pemasar wajib mempelajari berbagai macam
perilaku konsumen, baik dalam memilih, membeli, menggunakan maupun respon
terhadap produk yang dipasarkan.
c. Perencanaan dan Pengembangan Produk
Dalam penjualan produk, tidak hanya bertumpu pada
kebutuhan saat ini saja. Seorang pelaku usaha wajib membuat perencanaan dan
pengembangan produk di masa yang akan datang. Sehingga produk-produk yang
dijual tidak ketinggalan zaman. Bahkan seorang pemasar harus bisa mengetahui
tren yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d. Kebijakan Harga
Sebagian besar konsumen dalam membuat keputusan pembelian
akan melihat berapa harga produk tersebut. Oleh karena itu, kebijakan penentuan
harga secara psikologis sangat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian
produk.
e. Distribusi
Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh
pada distribusi barang dan jasa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses bisnis merupakan inti
dari setiap kegiatan bisnis, terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur
dan saling berkaitan. Pembagian kerja sesuai keahlian, kesadaran akan nilai dan
tujuan bisnis, serta fokus pada kepuasan konsumen adalah aspek-aspek kunci
dalam proses bisnis. Dalam konteks pemasaran, proses bisnis melibatkan berbagai
langkah strategis, mulai dari riset pasar hingga evaluasi kinerja. Berbagai
jenis pemasaran, seperti word of mouth, public relations, relationship
marketing, dan digital marketing, dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Konsep pemasaran, termasuk
konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran, dan pemasaran sosial,
memengaruhi cara perusahaan memasarkan produk mereka. Manajemen pemasaran melibatkan
elemen-elemen seperti produk, riset pasar, harga, promosi, distribusi, analisis
lingkungan, dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Kesemuanya berpusat pada
kepuasan konsumen, termasuk pemahaman kebutuhan dan perilaku mereka. Dengan
pemahaman mendalam atas elemen-elemen ini, perusahaan dapat merencanakan dan
mengelola pemasaran mereka dengan lebih efektif, mencapai tujuan bisnis, dan
mempertahankan kepuasan pelanggan.