KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bekasi,10 September 2018
Penyusun
BAB IPenyusun
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah
arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan yang karyanya
sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang kokoh menjadikan
hasil karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang menopang
keindahan itu terletak pada keseimbangan yang di rencanakan dengan baik. Pada
pembahasan kali ini akan mempelajari materi tentang keseimbangan benda tegar.
Dalam
benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada
benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu
poros. Pada benda tegar di kenal titik berat.
Salah
satu contoh aplikasi titik berat adalah tim acrobat yang membentuk piramid,
lalu berjalan di atas tali yang terhubung dengan ketinggian 20 m. Untuk
mengetahui sebab tidak jatuhnya pemain acrobat itu, dapat pembaca mencari tahu
dari materi yang kami bahas ini.
1.2 Rumusan Masalah
·
Bagaimana
Memahami Pusat massa
·
Bagaimana
Memahami Titik berat alias pusat gravitasi
·
Bagaimana
Cara Mengetahui Syarat-syarat keseimbangan benda tegar
·
Apa
saja Jenis-jenis kesimbangan
·
Bagaimana
Penyelesaian masalah keseimbangan benda tegar
1.3 Tujuan
·
Agar
Mengetahui dan mengamati Dinamika rotasi
·
Agar
Mengetahui Keseimbangan Benda Tegar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dinamika Rotasi
Ketika
suatu benda bergerak pada lintasan lurus, maka benda tersebut dapat dikatakan
bergerak secara translasi. Akan tetapi, ketika benda tersebut bergerak pada
sumbu putarnya atau bergerak pada lintasan melingkar, maka benda tersebut
bergerak secara rotasi.
Aksi
akrobat selalu menghadirkan decak kagum setiap orang yang menyaksikan. Atraksi
yang sering dilakukan misalnya melipat tubuh dan menaiki roda yang dijalankan
di atas tali. Para pemain akrobat dapat dengan mudah mengendarai sebuah sepeda
meskipun para pemain bertumpuk-tumpuk di atas sepeda. Hal tersebut tidak mudah
dilakukan karena melibatkan berbagai gaya berat dari para pemain dan pengaturan
posisi setiap pemain sehingga terjadi kesetimbangan rotasi.
2.1.1 Mengenal Gerak Rotasi
Benda
dapat melakukan berbagai jenis gerakan. Benda dapat bergerak lurus dan
berpindah tempat. Gerakan semacam ini disebut gerak translasi. Benda juga dapat
melakukan gerakan berputar (rotasi). Gerak rotasi yaitu gerakan memutar dari
suatu benda terhadap titik tertentu. Sebagai contoh yaitu gerak rotasi gasing.
Pada gasing, titik yang menjadi acuan perputaran yaitu ujung tumpuan saat
gasing berputar. Apa saja besaran yang terlibat dalam gerak rotasi?
Besaran-besaran yang terlibat dalam gerak rotasi sebagai berikut :
1. Torsi
(Momen Gaya)
Besaran
yang menyebabkan terjadinya gerak rotasi adalah torsi. Besaran ini disimbolkan
dengan T. Torsi merupakan hasil kali antara gaya dengan lengannya.
2. Momen
Inersia
Massa
benda merupakan ukuran kelembaman benda pada gerak lurus (gerak translasi).
Dengan menganalogikan hal tersebut, diperoleh besaran yang menentukan
kelembaman benda pada gerak rotasi.
Gaya
tersebut merupakan penyebab terjadinya gerak translasi, massa (m) merupakan
ukuran kelembaman gerak translasi, dan percepatan linear (a) merupakan
percepatan yang timbul pada gerak translasi.
Anda
telah mengetahui bahwa torsi merupakan penyebab gerak rotasi dan momen inersia
(/) merupa-kan ukuran kelembaman pada gerak rotasi. Adapun percepatan yang
timbul pada gerak rotasi dinamakan percepatan sudut (a).
3. Momentum
Sudut
Momentum
sudut (L) mempunyai persamaan dengan momentum linear (p). Momentum linear
merupakan hasil kali antara massa dengan kecepatan benda. Adapun momentum sudut
adalah hasil kali antara momen inersia dengan kecepatan sudut benda saat
berputar.
Katrol
berupa silinder pejal homogen yang dapat berotasi tanpa gesekan terhadap
sumbunya yang tetap. Massa beban m1 = m, massa katrol M = 2m, massa beban m2 =
3m dan diameter katrol d. Bila percepatan gravitasi g dan sistem bergerak tanpa
pengaruh gaya luar, percepatan sudut rotasi katrol sebesar.
2.2 Kesetimbangan benda tegar
Kesetimbangan
benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama dengan nol. Artinya
jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam. Namun jika
awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia akan
tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Sedangkan
benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan selalu tetap
sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi atau rotasi
bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll.
Perlu
diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan
momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0. Momentum
linear dan impuls dihubungkan oleh persamaan.
2.2.1 Jenis-jenis Kesetimbangan
Benda Tegar
Secara umum kesetimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi dua,
yakni kesetimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara translasi/linear
ataupun secara angular dan kesetimbangan statis (benda yang betul-betul diam).
Kesetimbangan statis itu sendiri dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Kesetimbangan stabil, terjadi apabila suatu benda
diberikan gaya maka posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut
dihilangkan maka posisinya akan kembali ke titik semula.
2. Kesetimbangan labil (tidak stabil), terjadi apabila suatu
benda diberikan gaya maka posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut
dihilangkan maka posisinya tidak akan kembali ke titik semula.
Contoh kesetimbangan stabil: kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran. Ketika
kelerang diberi gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi naik, namun ketika
gaya tersebut dihilangkan maka posisi kelereng akan kembali ke dasar mangkok.
Sedangkan contoh kesetimbangan labil: kelereng yang diam di puncak mangkok
½ lingkaran yang terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan sedikit, maka ia
akan jatuh ke bawah, dan tidak akan kembali ke posisi semula.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika titik berat benda berada di bawah
titik tumpuh, maka benda selalu berada dalam keseimbangan stabil (benda masih
bisa bergerak kembali ke posisi semula setelah puas jalan-jalan). Contohnya
adalah ketika sebuah benda digantung dengan tali. Untuk kasus seperti ini,
titik berat benda selalu berada di bawah titik tumpuh (titik tumpuh berada di
antara tali dan tiang penyanggah).
Sebaliknya,
jika posisi benda berada dalam keseimbangan stabil. Kata si benda, daripada
berdiri mending tridur saja. biar kalau ada tikus yang nabrak, diriku tidak
ikut-ikutan tumbang. Sekarang perhatikan jarak antara titik berat dan titik
tumpuh. Ketika benda berdiri, jarak titik berat dan titik tumpuh lumayan besar.
Ketika benda tidur, jarak antara titik berat dan titik tumpuh sangat kecil.
Kita
bisa menyimpulkan bahwa keseimbangan benda sangat bergantung pada jarak titik
berat dari titik tumpuh. Semakin jauh si titik berat dari si titik tumpuh,
keseimbangan benda semakin tidak stabil. Sebaliknya, semakin dekat si titik
berat dari si titik tumpuh, keseimbangan benda semakin stabil.
3.2 Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.