BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam ilmu ekonomi khusus
jurusan akuntansi, kita banyak mempelajari berbagai jenis akuntansi, salah
satunya adalah akuntansi keuangan. Tujuan utama akuntansi adalah untuk
memberikan informasi keuangan yang dipergunakan pihak manajemen suatu
perusahaan maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan, seperti pemegang saham
dan kreditur untuk pengambilan keputusan. Bagi manajemen perusahaan, akuntansi
sebenarnya merupakan alat untuk memberikan informasi tentang kejadian-kejadian
yang bersifat finansial dalam satu periode tertentu. Dengan demikian manajemen
mampu menguasai keadaan perusahaan dan dapat menguasai jalannya perusahaan.
Majunya
dunia usaha juga mengakibatkan pengelolaan data akuntansi yang semakin kompleks
yang tentunya memerlukan pengelolaan data secara cepat, tepat dan akurat dalam
pencapaian tujuan perusahaan yang efisien dan efektif. Dalam makalah ini, kami
mengutarakan bahasan mengenai Siklus Akuntansi. Makalah ini menjelaskan
beberapa hal yang berkaitan dengan Siklus Akuntansi, seperti definisi siklus
akuntansi, tahap-tahap siklus akuntansi, dan studi kasus dalam siklus akuntansi.
B. Rumusan
Masalah
1. Definisi
akuntansi itu seperti apa?
2. Apa-apa saja
tahapan dalam siklus akuntansi?
3. Bagaimana
penyelasaian studi kasus berdasarkan siklus akuntansi?
C. Tujual
Penulisan
1. Untuk
mengetahui akuntansi itu seperti apa.
2. Untuk
mengetahui tahapan dalam siklus akuntansi.
3. Untuk mengetahui penyelasaian studi kasus
berdasarkan siklus akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Siklus Akuntansi
Informasi
berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi yang panjang. Pada
proses tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
hasil laporan yang baik, valid dan akuntabel. Tahap-tahap itulah yang kemudian
disebut sebagai siklus akuntansi. Siklus akuntansi merupakan proses penyusunan
suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima secara
umum.
Siklus
akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk
suatu periode waktu tertentu Prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi,
prosedur-prosedur, metode-metode serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang
dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dicatat dalam suatu periode tertentu.
Pada
umumnya, siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan
laporan keuangan perusahaan. Dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup
dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik. Apabila digambarkan,
siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:
B. Tahapan
Siklus Akuntansi
Ada
beberapa tahap yang harus dilakukan dalam membuat siklus akuntansi secara
umumyaitu :
1.
Mengindentifikasi Transaksi
Tahapan ini merupakan
langkah awal yang harus dilakukan, yaitu dengan mencari tahu transaksi apa saja
yang berlangsung selama suatu periode. Transaksi usaha adalah kejadian yang
dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal
yang handal/wajar untuk dicatat. Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi
dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian
barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.
Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang
mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara
kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.Dalam
tahapan ini kita memerlukan bukti-bukti transaksi yang ada.
Bukti transaksi sendiri
adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat setelah
melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan. Fungsi pokok bukti
transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan
perusahaan. Biasanya berupa kwitansi, cek, faktur, dan lain-lain.
2.
Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal
Setelah mengidentifikasi
transaksi-transaksi apa saja yang terjadi selama suatu periode, tahapan
selanjutnya adalah mencatat transaksi-transaksi tersebut ke dalam sebuah
jurnal.
Jurnal merupakan catatan
yang pertama kali dalam proses pencatatan (Book of original Entry), oleh karena
itu jurnal merupakan sumber pokok bagi catatan-catatan lainnya. Jurnal
merupakan aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan berdasarkan
dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi tersebut disebut
dengan buku jurnal.
Ada dua macam jurnal :
a.
Jurnal umum
(General Journal)
b.
Jurnal Khusus
(Special Journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan yang sering terjadi.
Sebagaimana di tunjukkan
oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut:
·
Tanggal, merupakan
hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi
·
Nama perkiraan
·
Kolom debet, menunjukkan
jumlah yang didebet
·
Kolom kredit, menunjukkan
jumlah yang dikredit.
Aturan Pendebitan dan Pengkreditan :
Jenis Rekening |
Pertambahan |
Pengurangan |
Saldo Pada Umumnya |
Aktiva |
Debit |
Kredit |
Debit |
Hutang |
Kredit |
Debit |
Kredit |
Rekening Modal : |
|
|
|
Modal |
Kredit |
Debit |
Kredit |
Prive |
Debit |
Kredit |
Debit |
Penghasilan |
Kredit |
Debit |
Kredit |
Biaya |
Debit |
Kredit |
Debit |
Proses pencatatan
mengikuti lima langkah berikut ini:
1)
Mengidentifikasikan
transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan
penjualan dan cek.
2)
Menentukan setiap
perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan
berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
3)
Menetapkan apakah
setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan
oleh transaksi itu.
4)
Menetapkan apakah
harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
5)
Memasukkan
transaksi tersebut kedalam jurnal.
3.
Memindahbukukan Transaksi pada Jurnal ke Buku Besar
Tahapan selanjutnya
adalah memindahbukukan atau posting.Posting adalah aktivitas memindahkan
catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan jenis transaksi dan
nama perkiraan masing-masing.
Buku besar adalah buku
utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal
akuntansi dan merupakan penggolongan rekening sejenis. Buku besar merupakan
dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi.
Banyaknya jenis dan macam
transaksi dalam suatu perusahaan mengharuskan dibuatnya suatu rekening.
Rekening tersebut perlu diberi identitas yaitu pemberian nomor kode. Maksud
dari pemberian kode adalah untuk mengidentifikasikan transaksi yang terjadi,
sehingga transaksi keuangan yang sudah mempunyai identitas dapat dicatat dalam
rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
Kode rekening pada buku
besar, ada beberapa macam antara lain :
a.
Sistem Numerical,
merupakan cara yang paling mudah, masing-masing rekening dapat diberi nomor
dengan bebas.
b.
Sistem Decimal,
sistem ini menggunakan dasar 10 unit angka dari 0 sampai dengan 9.
c.
Sistem Muemonic,
sistem ini menggunakan huruf-huruf untuk kode perkiraan/rekening.
d.
Sistem Kombinasi
Huruf dan Angka
Hubungan Buku
Besar dan Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu
(Subsidiary Ledger) perlu dibuat apabila diperlukan perincian terhadap
informasi yang dikumpulkan dalam buku besar.
Contoh :
No. |
Buku
Besar |
Buku
Besar Pembantu |
1. |
Rekening Piutang Dagang |
Kartu Piutang |
2. |
Rekening Barang Dagangan |
Kartu Persediaan |
3. |
Rekening Aktiva Tetap |
Kartu Aktiva Tetap |
4. |
Rekening Hutang Dagang |
Kartu Hutang |
1.
Menyusun Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan
pengelompokan saldo akhir di dalam buku besar atau daftar yang berisi kumpulan
seluruh rekening/perkiraan buku besar. Neraca saldo biasanya disiapkan pada
akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja. Untuk menyiapkan neraca
saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu. Cara membuat
neraca saldo ini sangatlah mudah, yaitu dengan mengutip atau menyalin saldo
semua akun yang ada dalam buku besar.
Tujuan Pembuatan Neraca
Saldo (Trial Balance)
1.
Untuk membuktikan
keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit pada buku besar.
2.
Merupakan
ringkasan yang praktis dari rekening-rekening buku besar, yang sekaligus
merupakan suatu sumber informasi yang baik dalam penyusunan laporan keuangan.
Kesalahan yang tidak
terlihat dalam trial balance antara lain:
1.
Suatu transaksi
lupa dibukukan.
2.
Pencatatan dengan
jumlah yang salah, meskipun jurnal dan postingnya benar.
3.
Pendebetan dan
pengkreditan pada rekening yang keliru.
4.
Kesalahan
kompensasi atau pengurangan (compensating or offsetting error)
Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan
pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada
pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi.
Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan.
Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
2.
Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat
pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan Neraca Saldo. Jurnal
penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang tersebut dalam neraca
saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan
dalam penyajian laporan keuangan. Jurnal penyesuaian (adjusting journal
entries) dibuat pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan
tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan dan
modal yang sebenarnya. Akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian
seperti beban yang masih harus dibayar (utang), pendapatan yang masih harus
diterima (piutang), penurunan nilai aktiva (yang bersifat tetap dan bersifat
habis terpakai), beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, dan
piutang tak tertagih.
Ada 2 keadaan yang
menyebabkan jurnal penyesuaian perlu dibuat:
1.
Keadaan dimana
suatu transaksi telah terjadi, tetapi informasi ini belum dicatat dalam
perkiraan.
2.
Keadaan dimana
suatu transaksi telah dicatat dalam perkiraan tetapi saldo perkiraan yang
bersangkutan perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Setelah membuat jurnal
penyesuaian, seperti setelah membuat jurnal umum, akan harus dilakukan posting
kembali isi jurnal penyesuaian ke dalam buku besar.
3.
Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah disusun ayat
penyesuaian atas akun-akun tertentu, akun-akun yang bersangkutan tersebut pasti
mengalami perubahan nilai atau nominal. Cara membuatnya tidak jauh beda dengan
neraca saldo, yaitu dengan melihat saldo pada buku besar setelah diposting
jurnal penyesuaian ke dalam buku besar.Sehingga nilai saldonya perlu
disesuaikan kembali dengan menyusun neraca saldo setelah penyesuaian.
Maka untuk selanjutnya
yang harus kita lakukan adalah membuat Neraca Lajur atau worksheet. Neraca
lajur adalah suatu kertas yang berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang
direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data akuntansi yang
dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara
sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut kertas kerja yang
digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan keuangan.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa tujuan perubatan neraca lajur adalah:
1.
Untuk memudahkan
penyusunan laporan keuangan
2.
Untuk
menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan datadata
3.
penyesuaian
sehingga merupakan persiapan sebelum disusun lapoan keuangan yang formal
4.
Untuk memudahkan
kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan jurnal penyesuaian.
Kemudian dalam neraca lajur
terbentuklah Neraca dan Rugi/laba sebagai dasar pembuatan laporan keuangan
4.
Menyusun Laporan Keuangan
Setelah membuat neraca
saldo disesuaikan, tahap selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan
berdasarkan neraca saldo tersebut. Perusahaan untuk mengetahui perkembangan
maju dan mundurnya suatu usaha maka dibuat dalam suatu laporan keuangan. Laporan
keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Menurut SAK, laporan
keuanganperusahaan terdiri dari:
a.
Laporan laba /
rugi (Income statement).
b.
Laporan perubahan
ekuitas (Capital statement).
c.
Neraca atau
laporan posisi keuangan (Balance sheet).
d.
Laporan Arus kas
e.
Catatan atas
laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan tersebut pada umumnya
disajikan pada akhir periode atau per tanggal 31 Desember tahun yang
bersangkutan.
a.
Laporan Laba / Rugi (Income Statement).
Laporan laba/rugi adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Keuntungan perusahaan dihitung selisih antara jumlah
pendapatan lebih besar dengan beban. Sebaliknya perusahaan menderita kerugian
maka dihitung selisih jumlah antara jika pendapatan lebih kecil dari pada
beban.
b.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas
merupakan laporan yang berisi penjelasan tentnag perubahan ekuitas perusahaan
setelah perusahaan melakukan kegiatan operasional nya selama periode akuntansi
tertentu. Laporan keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang
bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut..
c.
Laporan Posisi Keuangan/ Neraca
Laporan Posisi Keuangan
atau Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi Aset, Liabilitas dan Aset
Bersih pada tanggal tertentu.
d.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas)
perusahaan.
e.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan
Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir
laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan
informasi lebih lanjut.
5.
Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah
jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal
sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan menjadi 0 (nol)
pada awal periode akuntansi. Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun
pembantu modal.
Agar lebih jelas, akun
nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan laba rugi
sedangkanakun riil adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam neraca.
Yang termasuk akun
nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan akun pembantu modal adalah prive
dan ikhtisar laba/rugi. Setelah jurnal penutup diposting ke setiap akun, maka
yang tersisa adalah perkiraan riil(assets, liabilities, capital/equity).
Tujuan jurnal penutup ini
adalah menghindari terjadinya perhitungan ulang pada periode akuntansi
berikutnya. Jadi, yang ditutup meliputi akun-akun pendapatan, beban dan
perubahan modal.
Seperti jurnal-jurnal
sebelumnya, setelah membuat jurnal penutup, akan harus diposting kembali isi
jurnal penutup ke dalam buku besar.
Langkah-langkah penutupan
perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Mendebet setiap
perkiraan pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.
Mengkredit
ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan
jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari ikhtisar laba rugi
b.
Menkredit setiap
perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya.
Mendebet ikhtisar
laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total
beban kedalam sisi debet dari ikhtisar laba rugi.
c.
Mendebet ikhtisar
laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
d.
Mengkredit perkiraan
pengambilan pribadi sebesar nilai sisa debetnya . mendebet perkiraan modal
pemilik perusahaan.
6.
Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutup
setelah ayat jurnal
penutup dibuat dan diposting ke masing-masing buku besar akun terkait adalah
menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance) sesuai
dengan namanya, laporan ini hanyalah berisi saldo akhir dari masing-masing akun
neraca (kas,piutang usaha,perlengkapan,utang usaha, dan seterusnya) yang akan dibawa
sebagai saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya. Jadi, dalam neraca saldo
setelah penutupan ini sudah tidak ada lagi saldo akun prive dan saldo akun-akun
laporan laba rugi karena telah ditutup lewat ayat jurnal penutup sehingga
bersaldo nol.
Tujuan dari neraca ini
adalah untuk melihat apakah akun telah seimbang (balance) untuk selanjutnya
memulai kegiatan akuntansi pada periode baru. Cara membuatnya adalah dengan
melihat saldo di buku besar setelah dilakukan posting dari jurnal penutup ke
buku besar.
7.
Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat sebelum awal periode akuntansi yang baru dimulai dengan tujuan untuk memudahkan proses pencatatan akuntansi pada periode selanjutnya.
C. Studi Kasus
1.
Soal
Tuan
Prabowo mewujudkan ambisinya dengan mendirikan klub sepakbola profesional. Ia
menginginkan klub ini dikelola secara baik dari segi manajemen dan administrasinya.
Nama klub yang ia dirikan adalah “RAIDERS”. Berikut di bawah ini adalah
transaksi-transaksi yang terjadi selama 1 bulan kegiatan klub RAIDERS.
1 Januari 2003 Tn. Prabowo menyetorkan dana tunai sebesar
Rp. 10.000.000.000 sebagai setoran modalnya.
2 Januari 2003 Menyewa base camp dan lapangan bola selama
3 tahun, dibayar dimuka, sebesar Rp.90.000.000
2 Januari 2003 Membeli perlengkapan tim berupa kostum,
bola, dan alat-alat lainnya senilai Rp.17.500.000
3 Januari 2003 Diterima uang dari Bank Garda Nasional
sebesar Rp.150.000.000 untuk pemasangan sponsor.
4 Januari 2003 Penerimaan uang dari Alcatel Corp untuk
pemasangan iklan sponsor Rp.100.000.000
5 Januari 2003 Membayar jasa perawatan lapangan Rp. 1.000.000
5 Januari 2003 Menerima pendapatan iklan dan sponsor dari
Coca Cola Company Rp.75.000.000
6 Januari 2003 Dibayar tunai biaya kesehatan bagi para
pemain bola Rp.5.000.000
6 Januari 2003 Membeli Bus Mercedes Benz OH Prima
Intercooler seharga Rp.450.000.000 melalui perusahaan leasing.Uang muka
pembelian Rp.100.000.000, sisanya dibayar secara kredit.
8 Januari 2003 Pembayaran gaji pemain dan ofisial untuk
minggu pertama Rp.28.500.000
8 Januari 2003 Beban
Makan dan minum
tim RAIDERS untuk
minggu pertama Rp. 4.000.000 dibayar secara kredit.
10 Januari 2003 Membayar premi asuransi untuk seluruh anggota tim Rp.2.350.000
12 Januari 2003 Memerima dana pembinaan dari PSSI senilai Rp.
100.000.000
12 Januari 2003 Membeli pemain asing dari Brasil, Mr. Cabecao
Dacosta seharga Rp. 350.000.000 dari klub brasil SATA.
13 Januari 2003 Membeli pemain lokal dari PS. Bekonang ,
Totok Jawoto, seharga Rp. 13.500.000
14 Januari 2003 Membeli peralatan rumah tangga untuk asrama
pemain senilai Rp. 7.000.000
15 Januari 2003 Membayar beban listrik, telepon, air
pam,langganan internet, dengan jumlah Rp.5.235.000
16 Januari 2003 Pembayaran gaji minggu kedua Rp. 28.500.000
16 Januari 2003 Membayar secara kredit beban makan dan minum
Rp. 4.200.000
17 Januari 2003 Menerima pembayaran dari penerimaan karcis
pertandingan persahabatan di Surabaya senilai Rp. 35.000.000
17 Januari 2003 Beban transport perjalanan ke Surabaya Rp.
5.000.000
17 Januari 2003 Dibayarkan honor dan uang suka pemain selama
di Surabaya Rp. 20.000.000
18 Januari 2003 terjadi kecelakaan pada saat latihan yang
mengakibatkan cederanya salah seorang pemain untuk itu harus dirawat di rumah
sakit, beban yang timbul dari kejadian ini adalah sebesar Rp. 2.500.000
25 Januari 2003 Pembayaran gaji minggu ketiga Rp. 30.000.000
25 Januari 2003 Melunasi beban makan dan minum minggu pertama
dan kedua Rp. 8.200.000 dan membayar tunai beban makan dan minum mingu ketiga
sebesar Rp. 3.700.000
26 Januari 2003 Tn. Prabowo kembali menanamkan modal senilai
Rp.500.000.000 secara tunai untuk klub RAIDERS.
31 Januari 2003 Pembayaran gaji pemain dan ofisial untuk minggu
terakhir sebesar Rp.29.750.000
31 Januari 2003 Beban
Makan dan Minum
minggu terakhir dibayar
tunai Rp.5.000.000
31 Januari 2003 Beban perlengkapan sebesar Rp. 1.500.000
31 Januari 2003 Beban Penyusutan Bus Rp. 1.700.000 dan Beban
penyusutan peralatan mess/asrama Rp.250
2.
Penyelesaian
Langkah
1. Mencatat transaksi ke dalam Jurnal Umum:
PS.
RAIDERS
Jurnal
Umum
Januari
2003
Langkah
2. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar perkiraan masing-masing.
Nama Perkiraan :
Kas
Nama Perkiraan :
Perlengkapan
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 2 |
Pembelian |
17.500 |
- |
17.500 |
23 |
Pemakaian Perlengkapan |
- |
1.500 |
16.000 |
Nama Perkiraan : Pemain Bola
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 7 |
Pembelian C. Dacosta |
350.000 |
- |
350.000 |
20 |
Pembelian T. Jawoto |
13.500 |
- |
363.500 |
Nama Perkiraan : Peralatan
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 14 |
Pembelian |
7.000 |
- |
7.000 |
Nama Perkiraan : Akumulasi Penyusutan
Peralatan
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 31 |
Penyusutan Bulan Januari |
- |
250 |
250 |
Nama Perkiraan : Kendaraan Bus
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 6 |
Pembelian |
450.000 |
- |
450.000 |
Nama Perkiraan : Akumulasi
Penyusutan Kendaraan Bus
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 2 |
Pembayaran sewa 3 tahun |
90.000 |
- |
90.000 |
Nama Perkiraan : Utang Leasing
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 6 |
Pembelian Kendaraan Bus |
- |
350.000 |
350.000 |
Nama Perkiraan : Utang Dagang
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 8 |
Konsumsi Minggu 1 |
- |
4.000 |
4.000 |
16 |
Konsumsi Minggu 2 |
- |
4.200 |
8.200 |
25 |
Pelunasan |
8.200 |
- |
0 |
Nama Perkiraan : Modal
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 1 |
Setoran Modal Tn. Prabowo |
- |
10.000.000 |
10.000.000 |
26 |
Setoran Modal Tn. Prabowo |
- |
500.000 |
10.500.000 |
Nama Perkiraan : Pendapatan Sponsor
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 3 |
Penerimaan dari Bank Garda |
- |
150.000 |
150.000 |
4 |
Penerimaan dari Alcatel |
- |
100.000 |
250.000 |
5 |
Penerimaan dari Coca Cola |
- |
75.000 |
325.000 |
Nama Perkiraan : Pendapatan
Penjualan Tiket
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 17 |
Penerimaan |
- |
35.000 |
35.000 |
Nama Perkiraan : Pendapatan bantuan
dana PSSI
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 12 |
Penerimaan |
- |
100.000 |
100.000 |
Nama Perkiraan : Pendapatan Sponsor
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 3 |
Penerimaan dari Bank Garda |
- |
150.000 |
150.000 |
4 |
Penerimaan dari Alcatel |
- |
100.000 |
250.000 |
5 |
Penerimaan dari Coca Cola |
- |
75.000 |
325.000 |
Nama Perkiraan : Beban Gaji Pemain
dan Ofisial
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 8 |
Gaji minggu 1 |
28.500 |
- |
28.500 |
16 |
Gaji minggu 2 |
28.500 |
- |
57.000 |
25 |
Gaji minggu 3 |
30.000 |
- |
87.000 |
31 |
Gaji minggu 4 |
29.750 |
- |
116.750 |
Nama Perkiraan : Beban Konsumsi
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 8 |
Konsumsi minggu 1 |
4.000 |
- |
4.000 |
16 |
Konsumsi minggu 2 |
4.200 |
- |
8.200 |
25 |
Konsumsi minggu 3 |
3.700 |
- |
11.900 |
31 |
Konsumsi minggu 4 |
5.000 |
- |
16.900 |
Nama Perkiraan : Beban Kesehatan
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 6 |
Pembayaran |
5.000 |
- |
5.000 |
18 |
Pembayaran rumah sakit |
2.500 |
- |
7.500 |
Nama Perkiraan : Beban Listrik,
Air, Telepon dan Internet
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 8 |
Beban Bulan Januari |
5.235 |
- |
5.235 |
Nama Perkiraan : Beban Premi
Asuransi
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 10 |
Beban Bulan Januari |
2.350 |
- |
2.350 |
Nama Perkiraan : Beban Perawatan
Lapangan
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 5 |
Beban Bulan Januari |
1.000 |
- |
1.000 |
Nama Perkiraan : Beban Transportasi
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 17 |
Pembayaran |
5.000 |
- |
5.000 |
Nama Perkiraan : Beban honor
pertandingan pemain dan ofisial
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Jan 17 |
Pembayaran |
20.000 |
- |
20.000 |
Langkah 3 : Membuat Neraca Saldo untuk mengetahui kebenaran posting yang anda lakukan.
NERACA
SALDO
PS.
RIDERS
Januari
2003
Langkah
4 : Membuat Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian
Namun setelah diperiksa ternyata masih ada
transaksi yang belum dibukukan dalam catatan akuntansi PS. Raiders yaitu antara
lain:
1.
Gaji ofisial yang
masih kurang dibayar sebesar Rp. 7.500.000
2.
Biaya perawatan
lapangan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 2.500.000
3.
Beban iklan di
Surat Kabar bulan Januari 2003 adalah Rp. 3.000.000
4.
Pajak Penghasilan
yang masih terutang adalah sebesar Rp. 5.258.500
5.
Perlengkapan yang
masih tersisa untuk bulan Januari 2003 sebesar Rp. 8.250.000
6.
Perbaikan bus
sebesar Rp. 2.450.000 belum dibayar.
7.
Beban Cleaning
Service (kebersihan) unuk bulan Januari 2003 yang belum ditagih adalah sebesar
Rp.500.000
Atas informasi di atas langkah kita
berikutnya adalah membuat Jurnal Penyesuaian.
Jurnal
Penyesuaian
PS.
RAIDERS
31
Januari 2003
Langkah
5 : Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca
Saldo Setelah Penyesuaian
PS.
RAIDERS
31 Januari 2003
Setelah Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
kita buat, maka untuk selanjutnya yang harus kita lakukan adalah membuat Neraca
Lajur atau worksheet. Bila Neraca Lajur tidak kita buat maka akan sulit untuk
membuat penyajian Laporan Keuangan secara lengkap. Berikut di bawah ini adalah
Neraca Lajur untuk PS Raiders bulan januari 2003
Langkah 6 : Membuat Laporan Keuangan
1.
Laporan laba / rugi (Income statement).
PS.
RAIDERS
Laporan
Laba/Rugi
31 Januari 2003
2.
Laporan perubahan ekuitas (Capital statement).
PS.
RAIDERS
Laporan
Perubahan Ekuitas
31 Januari 2003
3.
Neraca atau laporan posisi keuangan (Balance sheet).
PS.
RAIDERS
Laporan
Posisi Keuangan
31 Januari 2003
4.
Laporan Arus kas
PS.
RAIDERS
Laporan
Arus Kas
31 Januari 2003
5.
Catatan atas laporan keuangan.
1)
Pendapatan dan
beban merupakan komponen/ item/ unsur dari Laporan Laba Rugi
2)
Prive merupakan
komponen dari Laporan Perubahan Ekuitas
3)
Sedangkan beberapa
contoh komponen dari Neraca adalah Kas, Piutang usaha, Perlengkapan, Utang
Usaha, dan Modal
4)
Urutan laporan
keuangan berdasarkan penyajiannya, haruslah selalu dimulai dari Laporan Laba
Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Posisi Keuangan, dan Laporan Arus Kas
Langkah 7 : Membuat Jurnal Penutup
PS.
RAIDERS
Jurnal
Penutup
31 Januari 2003
Langkah 8 : Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan
PS.
RAIDERS
Neraca
Saldo Setelah Penutupan
31 Januari 2003
Langkah 9 : Membuat Jurnal Pembalik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus
Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk suatu
periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi transaksi yang dicatat
dan dikumpulkan secara sistematis. Transaksi-transaksi yang beranekaragam
sifatnya, umumnya dicatat dalam bukti-bukti formil yang catatan-catatan
selanjutnya.
Dari
bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian (jurnal) .
Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku Harian ke Buku
Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing transaksi dalam
perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula Tambahan (Sub Ledger)
yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar. Buku Tambahan ini antara lain
Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan, dan lain – lain. Pada akhir tahun
suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah tahun dari buku daftar kertas
kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan dalam buku Besar. Kertas Kerja
ini sekaligus dipakai untuk menyusun Perhitungan Laba-Rugi dan Neraca setelah
diadakan pembetulan-pembetulan seperlunya dan pemindahan posposs tertentu yang
disebut dengan penyesuaian (adjustment).Setelah Kertas Kerja selesai disusunlah
Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Posisi
Keuangan.
B. Saran
Pada
saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu
penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Hery, 2015. Pengantar Akuntansi. Grasindo. Jakarta
Kartikahardi, dkk, 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS. Edisi Kedua Buku 1. IAI. Jakarta.
Rudianto. Pengantar Akuntasi: Konsep dan Teknik
Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga. 2009
Warren, dkk, 2014. Pengantar Akuntansi Adaptasi
Indonesia. Edisi 25. Jakarta. Salemba Empat.
Warsidi CA. 2017. Siklus akuntansi: tahap-tahap proses
akuntansi. Warsidi.com
No comments:
Post a Comment