KUMPULAN MAKALAH : MAKALAH SIKLUS AKUNTANSI

Saturday, January 29, 2022

MAKALAH SIKLUS AKUNTANSI

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Dalam ilmu ekonomi khusus jurusan akuntansi, kita banyak mempelajari berbagai jenis akuntansi, salah satunya adalah akuntansi keuangan. Tujuan utama akuntansi adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dipergunakan pihak manajemen suatu perusahaan maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan, seperti pemegang saham dan kreditur untuk pengambilan keputusan. Bagi manajemen perusahaan, akuntansi sebenarnya merupakan alat untuk memberikan informasi tentang kejadian-kejadian yang bersifat finansial dalam satu periode tertentu. Dengan demikian manajemen mampu menguasai keadaan perusahaan dan dapat menguasai jalannya perusahaan.

            Majunya dunia usaha juga mengakibatkan pengelolaan data akuntansi yang semakin kompleks yang tentunya memerlukan pengelolaan data secara cepat, tepat dan akurat dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efisien dan efektif. Dalam makalah ini, kami mengutarakan bahasan mengenai Siklus Akuntansi. Makalah ini menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan Siklus Akuntansi, seperti definisi siklus akuntansi, tahap-tahap siklus akuntansi, dan studi kasus dalam siklus akuntansi.

B.   Rumusan Masalah

1.  Definisi akuntansi itu seperti apa?

2.  Apa-apa saja tahapan dalam siklus akuntansi?

3.  Bagaimana penyelasaian studi kasus berdasarkan siklus akuntansi?

C.   Tujual Penulisan

1.  Untuk mengetahui akuntansi itu seperti apa.

2.  Untuk mengetahui tahapan dalam siklus akuntansi.

3.  Untuk mengetahui penyelasaian studi kasus berdasarkan siklus akuntansi.

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Siklus Akuntansi

Informasi berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi yang panjang. Pada proses tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil laporan yang baik, valid dan akuntabel. Tahap-tahap itulah yang kemudian disebut sebagai siklus akuntansi. Siklus akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum.

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu Prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dicatat dalam suatu periode tertentu.

Pada umumnya, siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan. Dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:




B.   Tahapan Siklus Akuntansi

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam membuat siklus akuntansi secara umumyaitu :

1.      Mengindentifikasi Transaksi

Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan, yaitu dengan mencari tahu transaksi apa saja yang berlangsung selama suatu periode. Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat. Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya. Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.Dalam tahapan ini kita memerlukan bukti-bukti transaksi yang ada.

Bukti transaksi sendiri adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan. Fungsi pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Biasanya berupa kwitansi, cek, faktur, dan lain-lain.

2.      Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal

Setelah mengidentifikasi transaksi-transaksi apa saja yang terjadi selama suatu periode, tahapan selanjutnya adalah mencatat transaksi-transaksi tersebut ke dalam sebuah jurnal.

Jurnal merupakan catatan yang pertama kali dalam proses pencatatan (Book of original Entry), oleh karena itu jurnal merupakan sumber pokok bagi catatan-catatan lainnya. Jurnal merupakan aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi tersebut disebut dengan buku jurnal.

Ada dua macam jurnal :

a.       Jurnal umum (General Journal)

b.      Jurnal Khusus (Special Journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang sering terjadi.

Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut:

·         Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi

·         Nama perkiraan

·         Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet

·         Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.

Aturan Pendebitan dan Pengkreditan :

Jenis Rekening

Pertambahan

Pengurangan

Saldo Pada Umumnya

Aktiva

Debit

Kredit

Debit

Hutang

Kredit

Debit

Kredit

Rekening Modal :

 

 

 

Modal

Kredit

Debit

Kredit

Prive

Debit

Kredit

Debit

Penghasilan

Kredit

Debit

Kredit

Biaya

Debit

Kredit

Debit

 

Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:

1)      Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.

2)      Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).

3)      Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.

4)      Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.

5)      Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

3.      Memindahbukukan Transaksi pada Jurnal ke Buku Besar

Tahapan selanjutnya adalah memindahbukukan atau posting.Posting adalah aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan jenis transaksi dan nama perkiraan masing-masing.

Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi dan merupakan penggolongan rekening sejenis. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi.

Banyaknya jenis dan macam transaksi dalam suatu perusahaan mengharuskan dibuatnya suatu rekening. Rekening tersebut perlu diberi identitas yaitu pemberian nomor kode. Maksud dari pemberian kode adalah untuk mengidentifikasikan transaksi yang terjadi, sehingga transaksi keuangan yang sudah mempunyai identitas dapat dicatat dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

Kode rekening pada buku besar, ada beberapa macam antara lain :

a.       Sistem Numerical, merupakan cara yang paling mudah, masing-masing rekening dapat diberi nomor dengan bebas.

b.      Sistem Decimal, sistem ini menggunakan dasar 10 unit angka dari 0 sampai dengan 9.

c.       Sistem Muemonic, sistem ini menggunakan huruf-huruf untuk kode perkiraan/rekening.

d.      Sistem Kombinasi Huruf dan Angka

Hubungan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu

Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) perlu dibuat apabila diperlukan perincian terhadap informasi yang dikumpulkan dalam buku besar.

Contoh :

No.

Buku Besar

Buku Besar Pembantu

1.

Rekening Piutang Dagang

Kartu Piutang

2.

Rekening Barang Dagangan

Kartu Persediaan

3.

Rekening Aktiva Tetap

Kartu Aktiva Tetap

4.

Rekening Hutang Dagang

Kartu Hutang

 

1.      Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan pengelompokan saldo akhir di dalam buku besar atau daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan buku besar. Neraca saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja. Untuk menyiapkan neraca saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu. Cara membuat neraca saldo ini sangatlah mudah, yaitu dengan mengutip atau menyalin saldo semua akun yang ada dalam buku besar.

Tujuan Pembuatan Neraca Saldo (Trial Balance)

1.      Untuk membuktikan keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit pada buku besar.

2.      Merupakan ringkasan yang praktis dari rekening-rekening buku besar, yang sekaligus merupakan suatu sumber informasi yang baik dalam penyusunan laporan keuangan.

Kesalahan yang tidak terlihat dalam trial balance antara lain:

1.      Suatu transaksi lupa dibukukan.

2.      Pencatatan dengan jumlah yang salah, meskipun jurnal dan postingnya benar.

3.      Pendebetan dan pengkreditan pada rekening yang keliru.

4.      Kesalahan kompensasi atau pengurangan (compensating or offsetting error)

Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.

2.      Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan Neraca Saldo. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang tersebut dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) dibuat pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan dan modal yang sebenarnya. Akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian seperti beban yang masih harus dibayar (utang), pendapatan yang masih harus diterima (piutang), penurunan nilai aktiva (yang bersifat tetap dan bersifat habis terpakai), beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, dan piutang tak tertagih.

Ada 2 keadaan yang menyebabkan jurnal penyesuaian perlu dibuat:

1.      Keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi informasi ini belum dicatat dalam perkiraan.

2.      Keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat dalam perkiraan tetapi saldo perkiraan yang bersangkutan perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Setelah membuat jurnal penyesuaian, seperti setelah membuat jurnal umum, akan harus dilakukan posting kembali isi jurnal penyesuaian ke dalam buku besar.

3.      Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah disusun ayat penyesuaian atas akun-akun tertentu, akun-akun yang bersangkutan tersebut pasti mengalami perubahan nilai atau nominal. Cara membuatnya tidak jauh beda dengan neraca saldo, yaitu dengan melihat saldo pada buku besar setelah diposting jurnal penyesuaian ke dalam buku besar.Sehingga nilai saldonya perlu disesuaikan kembali dengan menyusun neraca saldo setelah penyesuaian.

Maka untuk selanjutnya yang harus kita lakukan adalah membuat Neraca Lajur atau worksheet. Neraca lajur adalah suatu kertas yang berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan keuangan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perubatan neraca lajur adalah:

1.      Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan

2.      Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan datadata

3.      penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun lapoan keuangan yang formal

4.      Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan jurnal penyesuaian.

Kemudian dalam neraca lajur terbentuklah Neraca dan Rugi/laba sebagai dasar pembuatan laporan keuangan

4.      Menyusun Laporan Keuangan

Setelah membuat neraca saldo disesuaikan, tahap selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan berdasarkan neraca saldo tersebut. Perusahaan untuk mengetahui perkembangan maju dan mundurnya suatu usaha maka dibuat dalam suatu laporan keuangan. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Menurut SAK, laporan keuanganperusahaan terdiri dari:

a.       Laporan laba / rugi (Income statement).

b.      Laporan perubahan ekuitas (Capital statement).

c.       Neraca atau laporan posisi keuangan (Balance sheet).

d.      Laporan Arus kas

e.       Catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan tersebut pada umumnya disajikan pada akhir periode atau per tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan.

a.      Laporan Laba / Rugi (Income Statement).

Laporan laba/rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Keuntungan perusahaan dihitung selisih antara jumlah pendapatan lebih besar dengan beban. Sebaliknya perusahaan menderita kerugian maka dihitung selisih jumlah antara jika pendapatan lebih kecil dari pada beban.

b.      Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi penjelasan tentnag perubahan ekuitas perusahaan setelah perusahaan melakukan kegiatan operasional nya selama periode akuntansi tertentu. Laporan keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut..

c.       Laporan Posisi Keuangan/ Neraca

Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi Aset, Liabilitas dan Aset Bersih pada tanggal tertentu.

d.      Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

e.       Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.

5.      Membuat Jurnal Penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi. Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal.

Agar lebih jelas, akun nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan laba rugi sedangkanakun riil adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam neraca.

Yang termasuk akun nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. Setelah jurnal penutup diposting ke setiap akun, maka yang tersisa adalah perkiraan riil(assets, liabilities, capital/equity).

Tujuan jurnal penutup ini adalah menghindari terjadinya perhitungan ulang pada periode akuntansi berikutnya. Jadi, yang ditutup meliputi akun-akun pendapatan, beban dan perubahan modal.

Seperti jurnal-jurnal sebelumnya, setelah membuat jurnal penutup, akan harus diposting kembali isi jurnal penutup ke dalam buku besar.

Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

a.       Mendebet setiap perkiraan pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.

Mengkredit ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari ikhtisar laba rugi

b.      Menkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya.

Mendebet ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban kedalam sisi debet dari ikhtisar laba rugi.

c.       Mendebet ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.

d.      Mengkredit perkiraan pengambilan pribadi sebesar nilai sisa debetnya . mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.

6.      Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutup

setelah ayat jurnal penutup dibuat dan diposting ke masing-masing buku besar akun terkait adalah menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance) sesuai dengan namanya, laporan ini hanyalah berisi saldo akhir dari masing-masing akun neraca (kas,piutang usaha,perlengkapan,utang usaha, dan seterusnya) yang akan dibawa sebagai saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya. Jadi, dalam neraca saldo setelah penutupan ini sudah tidak ada lagi saldo akun prive dan saldo akun-akun laporan laba rugi karena telah ditutup lewat ayat jurnal penutup sehingga bersaldo nol.

Tujuan dari neraca ini adalah untuk melihat apakah akun telah seimbang (balance) untuk selanjutnya memulai kegiatan akuntansi pada periode baru. Cara membuatnya adalah dengan melihat saldo di buku besar setelah dilakukan posting dari jurnal penutup ke buku besar.

7.      Jurnal Pembalik

     Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat sebelum awal periode akuntansi yang baru dimulai dengan tujuan untuk memudahkan proses pencatatan akuntansi pada periode selanjutnya.

C.   Studi Kasus

1.      Soal

Tuan Prabowo mewujudkan ambisinya dengan mendirikan klub sepakbola profesional. Ia menginginkan klub ini dikelola secara baik dari segi manajemen dan administrasinya. Nama klub yang ia dirikan adalah “RAIDERS”. Berikut di bawah ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama 1 bulan kegiatan klub RAIDERS.

1 Januari 2003     Tn. Prabowo menyetorkan dana tunai sebesar Rp. 10.000.000.000 sebagai setoran modalnya.

2 Januari 2003     Menyewa base camp dan lapangan bola selama 3 tahun, dibayar dimuka, sebesar Rp.90.000.000

2 Januari 2003     Membeli perlengkapan tim berupa kostum, bola, dan alat-alat lainnya senilai Rp.17.500.000

3 Januari 2003     Diterima uang dari Bank Garda Nasional sebesar Rp.150.000.000 untuk pemasangan sponsor.

4 Januari 2003     Penerimaan uang dari Alcatel Corp untuk pemasangan iklan sponsor Rp.100.000.000

5 Januari 2003     Membayar jasa perawatan lapangan Rp. 1.000.000

5 Januari 2003     Menerima pendapatan iklan dan sponsor dari Coca Cola Company Rp.75.000.000

6 Januari 2003     Dibayar tunai biaya kesehatan bagi para pemain bola Rp.5.000.000

 

 

6 Januari 2003     Membeli Bus Mercedes Benz OH Prima Intercooler seharga Rp.450.000.000 melalui perusahaan leasing.Uang muka pembelian Rp.100.000.000, sisanya dibayar secara kredit.

8 Januari 2003     Pembayaran gaji pemain dan ofisial untuk minggu pertama Rp.28.500.000

8 Januari 2003     Beban  Makan  dan  minum  tim  RAIDERS  untuk  minggu pertama Rp. 4.000.000 dibayar secara kredit.

 10 Januari 2003  Membayar premi asuransi untuk seluruh anggota tim Rp.2.350.000

12 Januari 2003   Memerima dana pembinaan dari PSSI senilai Rp. 100.000.000

12 Januari 2003   Membeli pemain asing dari Brasil, Mr. Cabecao Dacosta seharga Rp. 350.000.000 dari klub brasil SATA.

13 Januari 2003   Membeli pemain lokal dari PS. Bekonang , Totok Jawoto, seharga Rp. 13.500.000

14 Januari 2003   Membeli peralatan rumah tangga untuk asrama pemain senilai Rp. 7.000.000

15 Januari 2003   Membayar beban listrik, telepon, air pam,langganan internet, dengan jumlah Rp.5.235.000

16 Januari 2003   Pembayaran gaji minggu kedua Rp. 28.500.000

16 Januari 2003   Membayar secara kredit beban makan dan minum Rp. 4.200.000

17 Januari 2003   Menerima pembayaran dari penerimaan karcis pertandingan persahabatan di Surabaya senilai Rp. 35.000.000

17 Januari 2003   Beban transport perjalanan ke Surabaya Rp. 5.000.000

17 Januari 2003   Dibayarkan honor dan uang suka pemain selama di Surabaya Rp. 20.000.000

18 Januari 2003   terjadi kecelakaan pada saat latihan yang mengakibatkan cederanya salah seorang pemain untuk itu harus dirawat di rumah sakit, beban yang timbul dari kejadian ini adalah sebesar Rp. 2.500.000

25 Januari 2003   Pembayaran gaji minggu ketiga Rp. 30.000.000

25 Januari 2003   Melunasi beban makan dan minum minggu pertama dan kedua Rp. 8.200.000 dan membayar tunai beban makan dan minum mingu ketiga sebesar Rp. 3.700.000

26 Januari 2003   Tn. Prabowo kembali menanamkan modal senilai Rp.500.000.000 secara tunai untuk klub RAIDERS.

31 Januari 2003   Pembayaran gaji pemain dan ofisial untuk minggu terakhir sebesar Rp.29.750.000

31 Januari 2003   Beban  Makan  dan  Minum  minggu  terakhir  dibayar  tunai Rp.5.000.000

31 Januari 2003   Beban perlengkapan sebesar Rp. 1.500.000

31 Januari 2003   Beban Penyusutan Bus Rp. 1.700.000 dan Beban penyusutan peralatan mess/asrama Rp.250


 

2.      Penyelesaian

Langkah 1. Mencatat transaksi ke dalam Jurnal Umum:

PS. RAIDERS

Jurnal Umum

Januari 2003

 






Langkah 2. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar perkiraan masing-masing.

Nama Perkiraan : Kas


Nama Perkiraan : Perlengkapan

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  2

Pembelian

17.500

-

17.500

23

Pemakaian Perlengkapan

-

1.500

16.000

 

Nama Perkiraan : Pemain Bola

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  7

Pembelian C. Dacosta

350.000

-

350.000

20

Pembelian T. Jawoto

13.500

-

363.500

 

Nama Perkiraan : Peralatan

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  14

Pembelian

7.000

-

7.000

 

Nama Perkiraan : Akumulasi Penyusutan Peralatan

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  31

Penyusutan Bulan Januari

-

250

250

 

Nama Perkiraan : Kendaraan Bus

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan   6

Pembelian

450.000

-

450.000

 

Nama Perkiraan : Akumulasi Penyusutan Kendaraan Bus

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan   2

Pembayaran sewa 3 tahun

90.000

-

90.000

 

Nama Perkiraan : Utang Leasing

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan   6

Pembelian Kendaraan Bus

-

350.000

350.000

 

Nama Perkiraan : Utang Dagang

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  8

Konsumsi Minggu 1

-

4.000

4.000

16

Konsumsi Minggu 2

-

4.200

8.200

25

Pelunasan

8.200

-

0

 

Nama Perkiraan : Modal

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  1

Setoran Modal Tn. Prabowo

-

10.000.000

10.000.000

26

Setoran Modal Tn. Prabowo

-

500.000

10.500.000

 

Nama Perkiraan : Pendapatan Sponsor

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  3

Penerimaan dari Bank Garda

-

150.000

150.000

4

Penerimaan dari Alcatel

-

100.000

250.000

5

Penerimaan dari Coca Cola

-

75.000

325.000

 

Nama Perkiraan : Pendapatan Penjualan Tiket

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  17

Penerimaan

-

35.000

35.000

 

Nama Perkiraan : Pendapatan bantuan dana PSSI

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  12

Penerimaan

-

100.000

100.000

 

Nama Perkiraan : Pendapatan Sponsor

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  3

Penerimaan dari Bank Garda

-

150.000

150.000

4

Penerimaan dari Alcatel

-

100.000

250.000

5

Penerimaan dari Coca Cola

-

75.000

325.000

 

Nama Perkiraan : Beban Gaji Pemain dan Ofisial

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  8

Gaji minggu 1

28.500

-

28.500

16

Gaji minggu 2

28.500

-

57.000

25

Gaji minggu 3

30.000

-

87.000

31

Gaji minggu 4

29.750

-

116.750

 

Nama Perkiraan : Beban Konsumsi

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  8

Konsumsi minggu 1

4.000

-

4.000

16

Konsumsi minggu 2

4.200

-

8.200

25

Konsumsi minggu 3

3.700

-

11.900

31

Konsumsi minggu 4

5.000

-

16.900

 

Nama Perkiraan : Beban Kesehatan

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  6

Pembayaran

5.000

-

5.000

18

Pembayaran rumah sakit

2.500

-

7.500

 

Nama Perkiraan : Beban Listrik, Air, Telepon dan Internet

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  8

Beban Bulan Januari

5.235

-

5.235

 

Nama Perkiraan : Beban Premi Asuransi

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  10

Beban Bulan Januari

2.350

-

2.350

 

Nama Perkiraan : Beban Perawatan Lapangan

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  5

Beban Bulan Januari

1.000

-

1.000

 

Nama Perkiraan : Beban Transportasi

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  17

Pembayaran

5.000

-

5.000

 

Nama Perkiraan : Beban honor pertandingan pemain dan ofisial

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

Saldo

Jan  17

Pembayaran

20.000

-

20.000

 

 Langkah 3 : Membuat Neraca Saldo untuk mengetahui kebenaran posting yang anda lakukan.


NERACA SALDO

 

PS. RIDERS

Januari 2003


Langkah 4 : Membuat Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian

Namun setelah diperiksa ternyata masih ada transaksi yang belum dibukukan dalam catatan akuntansi PS. Raiders yaitu antara lain:

1.      Gaji ofisial yang masih kurang dibayar sebesar Rp. 7.500.000

2.      Biaya perawatan lapangan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 2.500.000

3.      Beban iklan di Surat Kabar bulan Januari 2003 adalah Rp. 3.000.000

4.      Pajak Penghasilan yang masih terutang adalah sebesar Rp. 5.258.500

5.      Perlengkapan yang masih tersisa untuk bulan Januari 2003 sebesar Rp. 8.250.000

6.      Perbaikan bus sebesar Rp. 2.450.000 belum dibayar.

7.      Beban Cleaning Service (kebersihan) unuk bulan Januari 2003 yang belum ditagih adalah sebesar Rp.500.000

Atas informasi di atas langkah kita berikutnya adalah membuat Jurnal Penyesuaian.

Jurnal Penyesuaian

PS. RAIDERS

31 Januari 2003



Langkah 5 : Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

PS. RAIDERS

31 Januari 2003

Setelah Neraca Saldo Setelah Penyesuaian kita buat, maka untuk selanjutnya yang harus kita lakukan adalah membuat Neraca Lajur atau worksheet. Bila Neraca Lajur tidak kita buat maka akan sulit untuk membuat penyajian Laporan Keuangan secara lengkap. Berikut di bawah ini adalah Neraca Lajur untuk PS Raiders bulan januari 2003

Langkah 6 : Membuat Laporan Keuangan

1.      Laporan laba / rugi (Income statement).

PS. RAIDERS

Laporan Laba/Rugi

31 Januari 2003


2.      Laporan perubahan ekuitas (Capital statement).

PS. RAIDERS

Laporan Perubahan Ekuitas

31 Januari 2003


3.      Neraca atau laporan posisi keuangan (Balance sheet).

PS. RAIDERS

Laporan Posisi Keuangan

31 Januari 2003


4.      Laporan Arus kas

PS. RAIDERS

Laporan Arus Kas

31 Januari 2003


5.      Catatan atas laporan keuangan.

1)      Pendapatan dan beban merupakan komponen/ item/ unsur dari Laporan Laba Rugi

2)      Prive merupakan komponen dari Laporan Perubahan Ekuitas

3)      Sedangkan beberapa contoh komponen dari Neraca adalah Kas, Piutang usaha, Perlengkapan, Utang Usaha, dan Modal

4)      Urutan laporan keuangan berdasarkan penyajiannya, haruslah selalu dimulai dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Posisi Keuangan, dan Laporan Arus Kas




Langkah 7 : Membuat Jurnal Penutup

PS. RAIDERS

Jurnal Penutup

31 Januari 2003

Langkah 8 : Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan

PS. RAIDERS

Neraca Saldo Setelah Penutupan

31 Januari 2003

Langkah 9 : Membuat Jurnal Pembalik



BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Siklus Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis. Transaksi-transaksi yang beranekaragam sifatnya, umumnya dicatat dalam bukti-bukti formil yang catatan-catatan selanjutnya.

Dari bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian (jurnal) . Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku Harian ke Buku Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula Tambahan (Sub Ledger) yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar. Buku Tambahan ini antara lain Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan, dan lain – lain. Pada akhir tahun suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah tahun dari buku daftar kertas kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan dalam buku Besar. Kertas Kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun Perhitungan Laba-Rugi dan Neraca setelah diadakan pembetulan-pembetulan seperlunya dan pemindahan posposs tertentu yang disebut dengan penyesuaian (adjustment).Setelah Kertas Kerja selesai disusunlah Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

B.   Saran

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.



DAFTAR PUSTAKA

 

Hery, 2015. Pengantar Akuntansi. Grasindo. Jakarta

Kartikahardi, dkk, 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS. Edisi Kedua Buku 1. IAI. Jakarta.

Rudianto. Pengantar Akuntasi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga. 2009

Warren, dkk, 2014. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25. Jakarta. Salemba Empat.

Warsidi CA. 2017. Siklus akuntansi: tahap-tahap proses akuntansi. Warsidi.com

 





No comments:

Post a Comment