BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia hewan (Animalia) adalah suatu kingdom yang
anggotanya beragam dimuka bumi. Baik dari bentuk tubuh, tempat hidup, makanan,
perkembangbiakkan, dan lain lain. Dimuka bumi ini terdapat hewan yang merugikan
dan juga menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari. Hewan banyak mengandung
protein yang berperan penting untuk tubuh. Hewan juga sangat berperan penting
dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa adanya hewan dimuka bumi
ini akan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apa ciri-ciri
umum Animalia?
2)
Apa saja
ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
3)
Apa peranan
Animalia dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
1)
Untuk
memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2)
Mempermudah
dalam membedakan hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam kingdom
Animalia.
1.4 Manfaat
1)
Dapat
mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2)
Mengetahui
ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ciri-Ciri Umum Animalia
Animalia atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima yang berarti jiwa. Hewan merupakan makhluk
hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof,
mampu bergerak aktif yang didukung oleh jariangan saraf dan jaringan otot,
sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilisasi eksternal
atau internal, serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan
penyusunan tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi simetri
radial dan simetri bilateral sebagai berikut :
1)
Simetri radial
ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar. Hewan dengan simetri
radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan bentuk tubuh radial sering
disebut hewan radiata. Hewan radiata meliputi Porifera, Coelenterata, dan
Enchiodermata.
2)
Simetri
Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun bersebelahan dengan
bagian yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi dorsal, ventral,
sisianterior, dan posterior.
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan
dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastic sebagai berikut :
1)
Hewan diploblastik
merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm (epidermis) dan endoderm
(gastrodermis). Hewan yang termasuk displobatik meliputi hewan kelompok
coelenterata.
2)
Hewan
triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm, mesoderm, dan
endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a.
Triploblastik
Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak memiliki rongga di antara
saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).
b.
Triploblastik Pseudoselomata,
merupakan hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh yang tidak sepenuhnya
dilapisi jaringan dari mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing gilik).
c.
Triploblastik
Selomata, merupakan hewan triplolastik yang memiliki rongga tubuh (selom)
sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm. Contohnya
Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.
2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata
Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa dan vertebraeyang berarti tulang belakang. Invertebrata adalah
hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke
dalam beberapa filum sebagai berikut :
A. Filum Porifera (Hewan Spons)
Porifera berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa). Porifera adalah hewan yang
mempunyai tubuh berpori dan juga disebut sebagai hewan spons. Porifera
merupakan anggota Animalia yang paling primitif. Sebagian besar porifera hidup
di laut dan sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara heterotrof,
serta tersusun dari pinakosit dan koanosit.
Porifera memiliki saluran air yang unik.
Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh porifera dapat di bedakan menjadi
tiga tipe, yaitu :
1)
Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana
dimana lubang-lubang langsung di hubungkan dengan saluran lurus menuju
spongosol. ContohnyaLeucosolenia sp.
2)
Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran dimana
lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke
rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon ciliatum.
3)
Tipe Leukonoid
atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran dimana
lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke
rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi
menjadi tiga kelas yaitu :
1)
Calcarea
(Calcispongiae)
Calcarea berwarna pucat, tinggi kurang dari 15 cm,
permukaan tubuh berbulu, serta rangka tubuh bersifat kalkareus. Spikula
berbentuk monaxon dan triaxon. Calcarea banyak tersebar di laut dangkal seluruh dunia. Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp.,Leucon sp., Chathrina sp.
2)
Hexactinellida
(Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm, spikula
mengandung banyak benang silikat dan berbentuk triaxon dengan enam cabang, dan
bentuk hewan menyerupai gelas, silinder, atau corong. Contohnya Euplectella aspergilium,Pheronema, Hyalonema sp.
3)
Demospongiae
Demospongiae bertulang lunak dan tidak mempunyai
rangka. Apabila ada yang memiliki rangka, rangkanya tersusun dari
serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat silikat dan spikula berbentuk
monaxon atau tetraxon. Contohnya Euspongia sp.,Callyspongia sp., Clionia sp.
B. Filum Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Coelentera adalah hewan
invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan
(gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau tersusun dari
dua lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa
spesies yang hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan
berkoloni, serta heterotrof sebagai karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga
kelas, yaitu :
1)
Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di
air tawar, hidup berkoloni dan ada pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup
berkoloni bentuk tubuh polip dan medusa, contohnya Obelia. Sedangkan hydrozoa
yang hidup solider hanya mempunyai bentuk tubuh polip, contohnya Hydra.
2)
Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti
mangkuk, transparan, dan melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk
tubuh medusa merupakan fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
3)
Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh
mirip bunga. Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun
koloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Contohnya Metridium senile dan Giant green anemone.
C. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthesberarti cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang
berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu ektoderma, mesoderma, dan
endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup bebas di
perairan. Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1)
Kelas
Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok
cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2)
Kelas Trematoda
(Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing
ini umumnya hidup di dalam hati, paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica.
3)
Kelas Cestoda
(Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih
panjang menyerupai pita, serta merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan
vertebrata dan bersifat hermafrodit. Contohnya Taenia solium.
D. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh
silindris, permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik
pseudoselomata dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.
E. Filum Annelida
Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil
dan eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk
seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan
selomata. Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan rambut annelida dibagi
menjadi tiga kelas yaitu :
1)
Kelas
Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau
menggali batu-batu di daerah pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh
dilapisi kutikula dan bergerak dengan parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele(cacing palolo), Neris virens (kelabang laut).
2)
Kelas
Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta,
sebagian hidup di air tawar, namun ada pula di air laut, air payau, dan
darat (tanah yang lembab). Contohnya Lumbricus terrestris, Pheretima musica, Pheretima posturna.
3)
Kelas Hirudinea
(Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit
pada permukaan tubuh inang, bentuk tubuh agak pipih, memiliki segmentasi di
luar tubuh, serta tidak mempunyai rambut, parapodia, dan setae. Contohnya Hirudo medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.
F. Filum Mollusca
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang
berarti lunak. Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas,
triploblastic, selomata dan ada yang bercangkang serta tidak bercangkang.
Mollusca hidup di laut, air tawar dan darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk
kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca dibedakan menjadi lima kelas sebagai
berikut :
1)
Kelas
Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur,
pipih dan simetri bilateral, kaki vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang
mengandung insang dan hidup di laut yang umumnya melekat di dasar perairan.
Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton sp.
2)
Kelas
Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak
menggunakan otot perutnya, memiliki cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya
sesuai dengan bentuk cangkangnya. Contohnya Achatina fulica dan Vivara savanica. Namun terdapat juga vaginula (siput telanjang),
contohnya Deroceras
reticulatum dan Milax gagtes.
3)
Kelas
Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk
kerucut atau tanduk yang terbuka di kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
4)
Kelas
Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan
tubuhnya simetris bilateral, sebagian besar tidak memiliki cangkang, kulit
tubuh dapat berubah warna, serta terdapat kantong tinta untuk perlindungan
diri. Contohnya Loligo pealii, Octopus sp., Sepia officinalis
dan Nautilus
pompilius.
5)
Kelas
Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri
bilateral, sepasang cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang
berlapis-lapis. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic dan
nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.
G. Filum Enchinodermata
Merupakan kelompok hewan berkulit duri,
triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat kapur, bergerak dengan kaki
ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak, bernafas, dan untuk
membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari madreporit,
madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula.
Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai
berikut :
1)
Kelas
Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi
pediselaria, seluruh permukaan tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat
kapur, serta hidup di daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam.
Contohnya Astropecten
duplicatus, Crossaster papposus danOreaster occidentalis.
2)
Kelas
Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri
radial, seluruh tubuh berkulit duri yang digerakkan oleh otot dan
digunakan untuk berjalan, serta hidup di derah pantai, di atas batu karang,
dasar laut, dalam lumpur, atau muara sungai. Contohnya Echinos esculenta,Diadema saxtile, Strongylocentrotus sp.
3)
Kelas
Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima
lengan yang panjang dan beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.
4)
Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan
simetri bilateral. Umumya hidup di laut dalam dengan menempel di dasar
laut, barisan koral, atau membentuk tanaman laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
5)
Kelas
Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering
disebut teripang atau mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.
H. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda adalah hewan yang
mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik selomata, serta bentuk tubuh
simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks dan abdomen.
Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1)
Kelas Crustacea
(Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima
pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua subkelas
yaitu :
a.
Entomostraca
(Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda,
Ostracoda, Copepoda, Cirripedia.
-
Ordo
Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan sebagai zooplankton.
Contohnya Assellus
aquaticus.
-
Ordo Ostracoda
hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton. Contohnya Cypris candida.
-
Ordo Copepoda
hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton atau parasit. Contohnya Lernea cyprinaceae.
-
Ordo Cirripedia
hidup di laut melekat pada batu atau benda lain yang mengapung di laut.
Contohnya Balanidia sp.
b.
Malacostraca
(Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi
menjadi tiga ordo sebagai berikut :
-
Ordo Isopoda
hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
-
Ordo
Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang sembah.
Contohnya Squilla empusa.
-
Ordo Decapoda
hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut serta mempunyai lima pasang
kaki sebagai alat gerak. Contohnya Portunus sexdentatus.
2)
Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan
abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut
:
a.
Ordo
Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.
b.
Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai jenis
laba-laba. ContohnyaHeteropoda venatoria.
c.
Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan maupun
tumbuhan. ContohnyaScoarptes scabei.
3)
Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki
kaki berjumlah banyak. Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a.
Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya
berbentuk pipih dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap ruas.
Contohnya Scolopendra
marsitans.
b.
Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki
seribu. Tubuhnya silindris panjang dan memiliki dua pasang kaki tiap ruas.
Contohnya Trigoniulus
corallines.
4)
Kelas Insekta
(serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai
enam buah kaki dan tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput, toraks, dan
abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta
ada pula yang mempunyai satu atau dua sayap dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan keadaan sayap
insekta dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
a.
Subkelas
Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b.
Subkelas
Pterigota (Insekta bersayap).
Bedasarkan
asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua superordo yaitu :
a.
Superordo
Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di dalam kepompong dan
termasuk holometabola.
b.
Superordo
Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar dinding tubuh dan
termasuk hemimetabola.
Hemimetabola
yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Ciri-ciri serangga
hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a.
Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut
pengunyah atau penggigit, mata majemuk, nimfa hidup di air dan termasuk hewan
karnivora. ContohnyaCalopteryx maculata.
b.
Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang berukuran sama
dan akan terlepas setelah kawin, tipe mulut menggigit, mata majemuk, membentuk
koloni besar, dan pemakan kayu. Contoh Reticulitermis flavipes.
c.
Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan
lebih tebal, sempit, dan kuat dari sayap belakang, serta memiliki tipe mulut
penggigit dan kaki belakang panjang dan kuat. Contohnya Oxya sp.
d.
Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan
menebal dan menanduk sedangkan sayap belakang tipis, serta tipe mulut menusuk
dan mengisap. Contohnya Leptocorisa acuta.
e.
Ordo Homoptera
Mempunyai dua
pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan yang mana hewan betina umumnya
tidak memiliki sayap, serta memiliki tipe mulut menusuk dan mengisap.
Contohnya Nilaparvata
lugens.
Homometabola
yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Homometabola dibagi
menjadi lima ordo sebagai berikut :
a.
Ordo
Siphonoptera
Apterigota, tipe mulut penusuk dan pengisap,
ocelus, dan tidak mempunyai mata facet. Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b.
Ordo Coleoptera
Mempunyai satu pasang sayap bermembran dan satu
pasang sayap keras, tipe mulut penggigit dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.
c.
Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya
membentuk jala dan tipe mulut penggigit. Contohnya Myrmeleon sp.
d.
Ordo
Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta
tipe mulut pengisap yang dilengkapi alat pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e.
Ordo Diptera
Memiliki sepasang sayap depan dan belakang yang
berubah menjadi halter, tipe mulut penusuk dan pengisap atau penjilat dan
pengisap. Contohnya Culex nafigans.
2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang
belakang. Dalam sistem klasifikasi vertebrata merupakan subfilum dari filum
Chordata yang mempunyai ciri khusus yaitu memiliki korda dorsalis (notochord)
pada tahap perkembangan. Berdasarkan kompleksitas organnya, vertebrata dapat
dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut :
A. Kelas Pisces (Ikan)
Hewan tergolong Pisces hidup di air, bernafas
dengan insang, berdarah dingin, memiliki sirip dan ekor, memiliki gelembung
renang, memiliki gurat sisi, dan berkembang biak dengan bertelur.
Pisces dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
1)
Subkelas
Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang rawan
dan tidak memiliki penutup insang, berkembangbiak secara ovipar dan mengalami
fertilisasi internal, serta hidup di luat dan sedikit di air tawar. Contohnya
ikan hiu, ikan cucut, dan ikan pari.
2)
Subkelas
Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
Memiliki rangka yang tersusun dari tulang sejati
dan penutup insang, berkembangbiak secara bertelur dan mengalami fertilisasi
eksternal, serta berhabitat di air tawar dan laut. Contohnya ikan barakuda,
ikan tongkol, ikan mas, ikan lele dan ikan salem.
B. Kelas Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di darat,
bernafas menggunakan insang saat fase larva dan paru-paru saat fase dewasa,
berdarah dingin, terdapat membrananictitans pada mata,
berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina, mengalami
metamorphosis sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak
hijau.
C. Kelas Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik
dari zat tanduk, bernafas dengan paru-paru, berdarah dingin, berkembang biak
secara ovipar dan ada yang ovovivipar, pembuahan didalam tubuh betina, ada yang
memiliki kaki dan ada yang tidak, serta bergerak secara melata.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo sebagai
berikut :
1)
Ordo Squamata
Terbagi menjadi
dua subordo sebagai berikut :
a.
Lacertilia
(bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya kadal, bunglon dan komodo.
b.
Ophidia (bangsa
ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan bawah tidak mempunyai
sendi. Contohnya piton, kobra dan ular sanca hijau.
2)
Testudinata
(bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh
terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian bawah, tidak
mempunyai gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar dan
penyu hijau.
3)
Crocodilia
(bangsa buaya)
Mempunyai kulit
tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang hidung dan telingga.
Contohnya buaya muara.
4)
Rynchocephalia
Merupakan ordo
yang paling primitif. Contohnya tuatara.
D. Kelas Aves
Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga,
berdarah panas, berkembangbiak secara bertelur, pembuahan di dalam tubuh
betina, serta umumnya dapat terbang tetapi ada juga yang tidak dapat terbang.
Aves dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut
:
1)
Archaeornithes
Memiliki gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu
dan berukuran panjang, dan telah punah. Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
2)
Neornithes
Yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a.
Kelompok
Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang. Kelompok ini
di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
-
Ordo
Spheniscifiormes, contohnya penguin.
-
Ordo
Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
-
Ordo
Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
b.
Neognathae
merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Kelompok ini di bagi menjadi lima
ordo sebagai berikut :
-
Ordo
Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari.
Contohnya ayam.
-
Ordo
Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu. Contohnya burung kutilang
dan burung cendrawasih.
-
Ordo
Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang, kakinya pendek dan terdapat
selabut di antara jari-jari kaki. Contohnya itik.
-
Ordo
Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar, tungkai pendek, serta pemakan
ikan, katak, dan lebah. Contohnya rangkong badak.
-
Ordo
Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek, tembolok besar, dan sel
epitelnya mudah mengelupas. Contohnya burung merpati dan burung perkutut.
E. Kelas Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah panas,
berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat
rambut, umumnya hidup di darat tetapi ada juga di air.
Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut
:
1)
Ordo
Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur.
Contohnya Platypus.
2)
Ordo
Insectivora
Merupakan mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya
celurut dan tupai cokelat kecil.
3)
Ordo
Marsupialia
Merupakan mamalia berkantong. Contohnya kanggura,
koala dan kuskus.
4)
Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus,
marmot, landak dan bajing.
5)
Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya
kelelawar.
6)
Ordo Pholidota
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus
sisik dan rambut, serta memiliki lidah kecil dan panjang. Contohnya
trenggiling.
7)
Ordo Carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Contohnya anjing,
kucing, harimau, singa, dan anjing laut.
8)
Ordo Cetacea
Merupakan mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan
dan hidup di laut. Contohnya lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus
pembunuh.
9)
Ordo
Proboscidea
Merupakan mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
10)
Ordo Sirenia
Merupakan mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai
depan mirip sirip. Contohnya dugong.
11)
Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi menjadi
dua, yaitu :
a.
Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya domba,
babi, rusa sambar dan jerapah.
b.
Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda,
tapir, badak dan kuda nil.
12)
Ordo Primata
Merupakan mamalia makalia yang matanya menghadap ke
depan. Contohnya beruk, orang utan, dan lutung jawa.
2.4 Peranan Animalia dalam Kehidupan
1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera
dapat bersimbiosis dengan bakteri membetuk bioaktif yang berguna sebagai bahan
baku obat. Selain itu, rangka demospongia juga dimanfaatkan sebagai alat
penggosok badan dan pembersih kaca. Lingkungan terumbu karang yang merupakan
habitat dari berbagai hewan dan satwa air lain terbentuk oleh anggota
coelenterate. Jelly fish dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan karena
mengandung protein tinggi dan sebagai bahan pembuatan kosmetik.
Cacing tanah yang merupakan anggota annelida
bermanfaat sebagai penghancur sampah sebelum di uraikan serta dapat
membantu menggemburkan tanah. Beberapa jenis annelida dapat di konsumsi oleh
manusia sebagai sumber protein seperti cacing palolo dan cacing wawo. Selain
itu lintah juga banyak di manfaatkan dalam bidang pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput, kerang, sotong, dan cumi-cumi merupakan sumber
protein sehingga banyak dikonsumsi manusia. Selain sebagai bahan makanan,
Mollusca juga menghasilan bahan periasan yang bernilai ekonomi tinggi. Teripang
banyak dimanfaatkan manusia sebagai sumber nutrisi yang menyehatkan.
Anggota crustaceae yang berupa zooplankton
merupakan penyusun mata rantai di ekosistem laut serta merupakan sumber makanan
yang mengandung protein tinggi. Serangga merupakan penyusun mata rantai yang
turut membantuk terbentuknya keseimbangan ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu
yang membantu penyerbukan bunga. Selain itu, serangga banyak dimanfaatkan oleh
manusia sebagai makanan.
Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata
yang dapat merugikan kehidupan manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti yang menyebabkan penyakit kaki gajah. Selain
itu anggota Mollusca seperti bekicot dan jenis Arthopoda isopoda dan acharina dapat
merugikan manusia.
2. Peran Vertebrata dalam Kehidupan
Anggota vertebrata seperti pisces, aves, dan
mamalia dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan karena mengandung
protein tinggi. Selain sebagai makanan vertebrata juga di manfaatkan sebagai
saranan hiburan dan periwisata seperti pisces, reptilia, dan mamalia.
Beberapa jenis vertebrata seperti tikus dan kalong
dapat menimbulkan gangguan pada manusia seperti tikus yang menyerang tanaman
padi dan kalong yang memakan buah-buahan hasil budidaya manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa, merupakan makhluk hidup yang
bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof,
mampu bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf dan jaringan oto,
sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui fertilasi eksternal
atau internal,serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan
penyusun tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri
radial dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan
dibedakan menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi
invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).
Invertebrate di kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan
Arthopoda. Sedangkan vertebrata dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves,
Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok
invertebrate maupun vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki
kandungan protein tinggi. Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam
ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya terumbu karang yang merupakan
habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta dapat menghasilakan
perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan kelompok vertebrata juga
dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata.
3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai
sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut.
Animalia banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka
bumi ini. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan
Animalia sebaik mungkin, agar ekosistem di muka bumi ini seimbang.kita semua
jturut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota
dari ekosistem kehidupan arthropoda.
`