DAFTAR ISI
2.2 Pemyebab terjadinya Gempa bumi
2.3 Terjadinya Gempa Bumi Berdasarkan Sumber Gempa
2.4 Dampak dan Pengaruh Seisme bagi kehidupan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang
terletak pada cincin api Pasifik, wilayah dengan aktivitas seismik yang tinggi
di dunia. Seismik adalah suatu gejala getaran atau gempa yang terjadi akibat
pergerakan lempeng bumi.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga
lempeng besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng
Pasifik. Pada pertemuan lempeng ini, terdapat zona subduksi, yaitu zona dimana
lempeng Pasifik masuk ke bawah lempeng Indo-Australia. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aktivitas vulkanik dan gempa bumi di Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga terletak di atas
jalur gunung api yang panjang, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga
Sulawesi. Gunung api yang aktif dapat menyebabkan gempa bumi akibat pergerakan
magma di dalamnya.
Kondisi geologi yang kompleks ini
menyebabkan Indonesia menjadi salah satu wilayah yang paling rawan terhadap
bencana gempa bumi. Sebagai contoh, gempa bumi dahsyat yang terjadi di Aceh
pada tahun 2004 dengan kekuatan 9,1 skala Richter, menyebabkan lebih dari
200.000 orang tewas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu
Seisme
2. Apa saja
penyebab terjadinya Gempa Bumi
3. Bagaimana
Terjadinya Gempa Bumi Berdasarkan Sumber Gempa
4. Bagaimana
Dampak dan Pengaruh Seisme bagi kehidupan
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang seisme atau gempa bumi, termasuk
proses terjadinya, jenis-jenis gempa bumi, dampak dan pengaruhnya bagi
kehidupan, serta cara menghadapinya. Dengan memahami hal-hal tersebut,
diharapkan pembaca dapat lebih siap dan mempersiapkan diri menghadapi gempa
bumi serta dapat mengurangi risiko dampak yang mungkin terjadi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
penelitian dan pengembangan teknologi dalam meningkatkan kesiapsiagaan
menghadapi gempa bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Seisme atau gempa bumi pada dasarnya
merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara
cepat. Bencana ini disebabkan oleh gelombang elastis yang merambat ke permukaan
bumi akibat energi yang dilepaskan oleh sumber gempa di bawah permukaan tanah.
Semakin besar energi yang dilepaskan maka semakin kuat pula gempa yang
ditimbulkannya.
Seisme dapat menyebabkan kerusakan fisik dan
infrastruktur, korban jiwa dan cedera, gangguan ekonomi, gangguan pada
kesehatan dan sanitasi, serta dampak psikologis pada korban. Seisme juga dapat
memicu terjadinya bencana alam lainnya, seperti tsunami, tanah longsor, dan
gunung meletus.
Oleh karena itu, mitigasi bencana gempa
bumi sangat penting untuk mengurangi dampak seisme bagi kehidupan manusia.
Mitigasi bencana gempa bumi dilakukan dengan berbagai cara, seperti
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi, membangun
infrastruktur yang tahan gempa, dan melaksanakan simulasi dan pelatihan untuk
menghadapi situasi darurat saat terjadi gempa bumi.
2.2 Pemyebab terjadinya Gempa
bumi
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan
tentang penyebab terjadinya gempa bumi, diantaranya:
1. Teori
Tektonik Lempeng
Teori ini
menjelaskan bahwa permukaan bumi terdiri dari beberapa lempeng besar yang
saling bergerak dan bertabrakan satu sama lain. Ketika lempeng tersebut
bergerak dan bertabrakan, maka akan terjadi pergeseran pada permukaan bumi yang
menyebabkan gempa bumi.
2. Teori
Elastisitas Bumi
Teori ini
menjelaskan bahwa bumi memiliki sifat elastis sehingga dapat menahan tekanan
dari pergerakan lempeng bumi. Namun, ketika batas elastisitas bumi terlampaui,
maka akan terjadi pelepasan energi yang besar dan menyebabkan gempa bumi.
3. Teori
Pergerakan Fluida
Teori ini
menjelaskan bahwa pergerakan fluida, seperti magma pada gunung berapi, dapat
mempengaruhi keadaan tektonik bumi. Ketika terjadi pergerakan magma, maka akan
terjadi perubahan pada tekanan dan suhu di dalam bumi yang dapat memicu
terjadinya gempa bumi.
4. Teori Gaya
Gravitasi
Teori ini
menjelaskan bahwa gaya gravitasi dari benda-benda di luar bumi, seperti bulan
dan matahari, dapat mempengaruhi pergerakan lempeng bumi dan menyebabkan gempa
bumi.
Namun, hingga saat ini belum ada teori yang
dapat menjelaskan secara menyeluruh tentang penyebab terjadinya gempa bumi. Hal
ini dikarenakan kompleksitas dari proses geologis di dalam bumi dan
keterbatasan dalam pengamatan dan penelitian di daerah yang sulit diakses.
Namun pada dasarnya jika melihat dari
faktor penyebabnya maka proses seisme atau gempa bumi ini dapat dibedakan
menjadi 3 jenis antara lain :
1. Gempa
tektonik
Ini adalah
gempa yang terjadi akibat pergerakan lempeng-lempeng tektonik, berupa tumbuhan,
pergeseran, atau pemisahan antarlempeng. Gempa jenis ini memiliki kekuatan yang
sangat besar dengan wilayah sebaran yang sangat luas.
2. Gempa
Vulkanik
Ini adalah
getaran gempa yang terjadi akibat gunung berapi. Gempa jenis ini dapat terjadi
sebelum eripsi akibat gerakan magma ke permukaan bumi, maupun pada saat erupsi
akibat tekanan gas saat terjadinya ledakan.
3. Gempa
Runtuhan
Ini adalah
gempa yang terjadi akibat adanya runtuhan massa batuan yang besar. Gempa ini
biasanya bersifat lokal. Contohnya, runtuhnya batu-batu berukuran besar di sisi
gunung atau runtuhnya gua-gua besar.
Disamping itu, gempa bumi juga dapat
digolongkan berdasarkan kedalaman hiposentrum atau pusat gempanya. Dimana itu
terdiri dari :
1. Gempa dalam
jika jarak hiposentrumnya berkisar antara 300-700 km dari permukaan bumi.
2. Gempa
pertengahan jika jarak hiposentrumnya berkisar antara 100-300 km dari permukaan
bumi.
3. Gempa
dangkal jika jarak hiposentrumnya kurang dari 100 km dari permukaan bumi.
2.3 Terjadinya Gempa Bumi Berdasarkan
Sumber Gempa
Gempa bumi dapat dikelompokkan berdasarkan
sumber gempa atau lokasi terjadinya gempa bumi. Berikut adalah beberapa jenis
gempa berdasarkan sumber gempa:
1. Gempa
tektonik
Gempa tektonik adalah jenis gempa yang terjadi akibat pergerakan lempeng
tektonik di bawah permukaan bumi. Gempa ini adalah jenis gempa bumi yang paling
sering terjadi dan memiliki magnitudo yang bervariasi.
2. Gempa
vulkanik
Gempa vulkanik terjadi di dekat gunung berapi atau wilayah vulkanik.
Gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas magma yang bergerak di bawah
permukaan bumi.
3. Gempa
intraplate
Gempa intraplate adalah jenis gempa yang terjadi di dalam lempeng
tektonik atau jauh dari batas lempeng tektonik. Gempa ini terjadi karena adanya
tekanan dan gesekan pada permukaan bumi.
4. Gempa ambang
atau gempa lempeng dangkal
Gempa ambang terjadi pada kedalaman dangkal, yaitu di bawah kedalaman 70
kilometer dari permukaan bumi. Gempa ini seringkali sangat merusak karena
getarannya disalurkan dengan mudah ke permukaan bumi.
5. Gempa
samudra atau gempa tektonik laut
Gempa samudra atau gempa tektonik laut terjadi di bawah permukaan laut
dan dapat menyebabkan terjadinya tsunami.
Penting untuk memahami jenis-jenis gempa
bumi ini agar kita bisa lebih siap dalam menghadapi gempa bumi dan mengurangi
risiko dampak yang mungkin terjadi.
2.4 Dampak dan Pengaruh Seisme
bagi kehidupan
Gempa bumi atau seisme dapat memiliki
dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Dahsyatnya
dampak yang diakibatkan oleh gempa mengakibatkan fenomena alam ini digolongkan
sebagai salah satu bencana alam yang harus diwaspadai. Salah satu dampak dari
gempa bumi yang sangat merugikan adalah tsunami. Dimana, daya rusak yang
diakibatkan gelombang tsunami akan semakin kuat di daratan, sehingga bukan
hanya menelan korban jiwa juga kerugian materil.
Selain tsunami, gempa bumi juga dapat
mengakibatkan sejumlah dampak lain yang dapat dikategorikan menjadi dua yaitu
dampak fisik dan dampak sosial. Dampak fisik akibat gempa antara lain rusaknya
fasilitas umum, tanah longsor, rusaknya bangunan-bangunan, dan jatuhnya banyak
korban jiwa. Selain beberapa dampak fisik tersebut gempa bumi juga
mengakibatkan sejumlah dampak sosial seperti kelaparan, kemiskinan, penyakit,
dan trauma.
Berikut adalah beberapa dampak dan pengaruh seisme
bagi kehidupan:
·
Kerusakan fisik dan infrastruktur
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan pada
bangunan, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Kerusakan tersebut dapat
menghambat aktivitas manusia, bahkan mematikan kehidupan.
·
Korban jiwa
Gempa bumi dapat menyebabkan korban jiwa
dan cedera yang serius. Korban jiwa dapat terjadi akibat tertimbun reruntuhan
bangunan, tertimbun longsoran tanah atau batu, atau terjebak di dalam
reruntuhan.
·
Gangguan ekonomi
Gempa bumi dapat menyebabkan gangguan pada
perekonomian dan bisnis. Kerusakan pada infrastruktur dapat menghambat
aktivitas ekonomi, dan memengaruhi produksi dan distribusi barang dan jasa.
·
Gangguan pada kesehatan dan sanitasi
Gempa bumi dapat menyebabkan gangguan pada
kesehatan dan sanitasi, seperti penyakit akibat air yang terkontaminasi atau
kurangnya akses ke fasilitas kesehatan.
·
Dampak psikologis
Gempa bumi dapat meninggalkan trauma dan
dampak psikologis pada korban, termasuk kecemasan, depresi, dan kesulitan untuk
beradaptasi dengan kehidupan baru setelah kejadian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mengurangi dampak seisme, kita perlu
mempersiapkan diri dan meningkatkan kesiapsiagaan sebelum terjadinya gempa
bumi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah membangun bangunan
dan infrastruktur yang tahan gempa, melakukan simulasi evakuasi, dan mengetahui
lokasi tempat berteduh yang aman.
Dengan memahami semua hal tersebut, kita
dapat mempersiapkan diri dan mengurangi risiko dampak yang mungkin terjadi saat
terjadi gempa bumi. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena gempa bumi
dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, dan dapat menimbulkan kerusakan dan
korban jiwa yang besar jika kita tidak siap menghadapinya.
Oleh karena itu, mitigasi bencana gempa
bumi sangat penting untuk mengurangi dampak dan pengaruh seisme bagi kehidupan
manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat tentang gempa bumi, membangun infrastruktur yang tahan gempa, dan
melaksanakan simulasi dan pelatihan untuk menghadapi situasi darurat saat
terjadi gempa bumi.
No comments:
Post a Comment