KUMPULAN MAKALAH : 07/26/18

Thursday, July 26, 2018

MAKALAH KERAJINAN DARI BAHAN KERAS


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


Bekasi,10 September 2018




Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang     
Kerajian merupakan budaya tradisional yang sudah menjadi komoditas dan dapat meningkatkan devisa negara. Ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan motifnya tetapi juga ada yang mengubahnya sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia bayak terdapat bahan-bahan yang dapat diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan cantik. Sebagai contoh, kerajinan bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan keras banyak di buat dan di perjualbelikan. Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan dalam banyak hal, misalnya untuk benda hias maupun benda pakai. Kerajinan bahan keras dibagi menjadi dua, yaitu:
-          Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.
-          Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat , dan sebagainya.

1.2 Tujuan
1)      Untuk mengetahui fungsi produk dari bahan keras
2)      Untuk mengetahui tenik pembuatan kerajinan bahan keras
3)      Untuk mengetahui langkah pembuatan produk kerajinan dari bahan keras.

1.3 Manfaat
1)      Siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan bahan keras
2)      Siswa dapat mengetahui teknik pembuatan kerajinan bahan keras
3)      Siswa dapat mengetahui langkah pembuatan kerajinan bahan keras.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras
Karya kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya menggunakan bahan yang keras, kerajinan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya kerajinan bahan keras alami dan karya kerajinan bahan keras buatan.
·         Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.
·         Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat, dan sebagainya.

2.2 Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
1)      Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan logam yang akan di sambungkan. Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :
a.       Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian (mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah).
b.      Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c.       Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d.      Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya perkakas.
e.       Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).


2)      Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
a.       Teknik tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.
b.      Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.
3)      Teknik Grafir
Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu, teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari:
a.       Trofi.
b.      Aksesori.
c.       Perhiasan dan hingga.
d.      Alat tulis.

Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut:
a)      Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk menghasilkan pola garis
b)      Raster Engraving
Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.

4)      Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang halus. Teknik etsa adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu.
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :
a.       Pelat tembaga
b.      Kuningan
c.       Aluminium dan
d.      Seng

5)      Teknik Bubut
Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.
6)      Teknik Las
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu.
7)      Teknik Ukir
Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai berikut :
a.       Ukiran tembus (krawangan).
b.      Ukiran rendah.
c.       Ukiran tinggi (timbul).
d.      Ukiran utuh.
Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:
a)      Fungsi Hias
Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.
b)      Fungsi Magis
Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis yang berkaitan erat dengan kepercayaan atau sering disebut spiritual.
c)      Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.
d)      Fungsi Konstruksi
Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.
e)      Fungsi Ekonomis
Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.

8)      Teknik Menganyam
Menganyam adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian lusi (arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu pola tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut :
a.       Anyaman Silang Tunggal
Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya.

b.      Anyaman Silang Ganda
Anyaman silang ganda adalah teknik menyisipkan dan menumpang dua benda pipih yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah vertikal) yang berbeda arah.
c.       Anyaman 3 Sumbu
Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.
d.      Anyaman 4 Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah di sini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktagonal (segi delapan beraturan).

2.3 Mengenal Berbagai Jenis Batu Untuk Bahan Kerajinan
·         Batuan Lava Beku
Karakteristik batu lava beku bergantung dari di mana mereka terbentuk. Jauh di dalam bumi, di bawah panasnya aksi vulkanik, magma dipaksa naik melalui batuan beku padat yang berusia lebih tua. Kemudian didinginkan, membentuk granit, basal, dan diorit. Granit terbuat dari kristal kuarsa dan mineral feldspar yang mengandung silika.
·         Batu granit
Batu granit adalah jenis batu lava yang digunakan untuk bahan kerajinan sebagai kerajinan ukir batu, meski sebenarnya kata ukir kurang tepat dalam deskripsi ini. Karena yang dilakukan bukanlah mengukir batu dengan tatah atau pahat seperti halnya mengukir marmer, melainkan menggerus bebatuan tersebut.
pola batu granit yang cantik dan kaya
Alat yang biasa digunakan untuk memproses bebatuan granit menjadi kerajinan adalah dengan menggunakan gergaji dari berlian. Dengan menggunakan gergaji berlian tersebut maka proses pemotongan batu granit akan berlangsung lebih mulus dan cepat. Dalam batuan granit terdapat berbagai variasi warna yang kaya, dengan ukuran kristal beracam macam, mulai dari butiran kasar hingga yang sangat padat dan halus. Kerajinan dari batu granit akan berfungsi maksimal dan terlihat indah menjadi dekorasi outdoor.
·         Batuan Sedimen
Ketika batuan mulai terkena erosi karena angin, hujan dan terik sinar matahari, partikelnya akan terbawa ke bawah menuju sebuah tempat dimana sedimen terakumulasi. Di lautan, tumbuhan kecil dan bangkai dari fauna tenggelam ke dasar dan menambah lapisan sedimen menjadi lebih tebal. Setelah ribuan tahun, tekanan dari berbagai laoisan sedimen ini telah memperkeras sedimen terebut dan mengubahnya menjadi batu gamping atau batuparas.
·         Batu gamping
Batu gamping terbentuk di dasar laut, terbuat dari sedimen fauna purba di laut. Jadi tak mengherankan jika anda menemukan fosil makhluk seperti crynoids dan brachiopods ketika memahat batu gamping. Batu ini memiliki komponen pembentuk terbesar dari kalsium karbonat atau kalsit mineral.
ukiran batu gamping
Batu gamping memiliki karakter mudah diukir dan mampu mengeluarkan detil dengan baik, tapi tetap cukup kuat untuk diukir dengan penyangga. Meski batuan jenis ini tidak memiliki keistimewaan keindahan dari warna yang tidak variatif, batu ini memiliki kekayaan tekstur yang bisa diciptakan. Dengan karakternya yang tahan terhadap hujan asam dibanding dengan marmer, maka batuan jenis ini juga bisa menjadi pilihan menarik untuk dekorasi outdoor.
·         Batu paras
batu paras dalam bentuk mentah
Batu paras adalah suatu bentuk dari batu sedimen yang terbentuk dari lapisan pasir yang terekat bersama silika atau kalsium karbonat. Untuk batu paras biasanya memiliki arah lapisan yang khas, dan karena karakter kandungannya, batu paras cenderung lebih cepat membuat aus peralatan ukir anda. Batu paras juga mengandung silika seperti batu granit yang membuatnya berbahaya jika terhisap dalam jangka panjang, maka pemakaian respirator adalah wajib untuk perlindungan anda.
·         Batuan Metamorfis
Batuan metamorfis terbentuk ketika lapisan sedimen terekspos pada panas dan tekanan serta mengalami perubahan kimiawi yang membentuk material kristal baru. Setelah mengalami proses metamorfis, maka batu gamping kemudian terbentuk menjadi batu marmer.
·         Batu Marmer
Batu marmer telah menjadi batu pilihan untuk dijadikan sebagai bahan kerajinan ukiran sejak jaman Yunani kuno. Batu marmer memiliki tingkat kesulitan penggarapan yang moderat, memiliki kemampuan untuk dibentuk dengan tingkat detil yang sangat baik. Dengan teknik polesan tertentu, maka struktur kristal yang ada di dalamnya akan terlihat sangat cemerlang. Batu jenis ini tidak tahan terhadap asam, oleh karena itu batu marmer bukanlah pilhan yang baik untuk dijadikan hiasan outdoor.
·         Batu Pualam
Batu pualam merupakan bebatuan yang sangat lunak untuk di pahat dan diukir. Cenderung rapuh dan menjadi sepihan atau bahkan terbelah menurut jalur retakan yang tersembunyi dalam batu tersebut. Batu pualam memiliki warna dan pola yang luar biasa cantik, sehingga terkadang banyak orang yang kurang memperhatikan ukirannya melainkan hanya mengagumi keindahan dari batu tersebut semata.
·         Batu Sabun
Batu sabun, atau yang dikenal juga dengan nama statite adlaah batuan lunak yang bahkan bisa dipahat menggunakan pisau. Dengan tekstur seperti layaknya sabun, batu ini terbuat dari talc. Batu ini merupakan pilihan bagus untuk pemula, meski karena demam batu pada tahun lalu telah membuat batu jenis ini memiliki harga yang cukup tinggi.


2.4 Fungsi Produk Dari Bahan Keras
a.       Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya. Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
b.      Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.

2.5 Daerah Penghasil Kerajinan Batu
Batu yang memillki tekstur keras dan cenderung kaku dan sulit dibentuk, ternyata dapat diolah menjadi seni kerajinan yang indah. Salah satunya berasal dari daerah Sukaraja, Sukabumi. Di daerah ini dapat dijumpai berbagai material batu yang telah dilolah menjadi hiasan dan dekorasi rumah. Ada batu akik, jesper, fosil, dan batu-batu permata lainnya yang dibentuk menjadi hiasan dengan motif flora dan fauna. 



















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajinan bahan keras merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi wirausahanwan sejak dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana.

3.2 Saran
Kerajinan bahan keras dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macam kerajinan bahan keras. Dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan kerajinan bahan lunak yang digemari oleh banyak orang.