KUMPULAN MAKALAH : 08/31/18

Friday, August 31, 2018

MAKALAH KERAJINAN BAHAN LILIN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bekasi,10 September 2018




Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri atas sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Menurut sejarah, sebelum abad ke-19, bahan bakar yang terkandung di dalam lilin adalah lemak sapi yang banyak mengandung lemak sapi yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin. Penerangan listrik sudah hampir merata di setiap daerah. Hal ini mengakibatkan lilin lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya dalam upacara agama, perayaan ulang tahun, dan sebagainya.
Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan semua orang. Yang perlu anda perhatikan adalah keselamatan kerja karena lilin bisa membahayakan. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas kompor.

1.2 Perumusan masalah
·         Apa itu Kerajinan Bahan Lilin?
·         Bagaimana Sejarah Lilin?
·         Bagaimana Teknik Kerajinan Bahan Lilin?
·         Apa saja jeni-jenis kerajinan Lilin?

1.3 Tujuan
·         Agar Mengetahui Kerajinan Bahan Lilin.
·         Agar Mengeathui Sejarah Lilin.
·         Agar Mengetahui Jenis-jenis Lilin.
·         Agar Mengetahui Teknik dari kerajinan Lilin.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.

2.2 Sejarah Lilin
Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi (yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin. Dengan menyebarnya penerangan listrik, saat ini lilin lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya dalam upacara agama, perayaan ulang tahun, pewangi ruangan, dan sebagainya. Catatan lainnya memperlihatkan bahwa pada abad I, orang-orang Romawi menggunakan lilin yang sumbunya berupa alang - alang.
Di abad berikutnya, orang-orang Mesir Kuno mengganti batang alang-alang dengan sumbu serat yang dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelup sampai ketebalan tertentu. Diduga, lilin langsing itulah nenek moyang lilin batangan modern seperti yang ada sekarang ini.
Namun, lilin di zaman itu belum sesempurna sekarang. Sering, ketika dinyalakan lilin mengeluarkan asap kehitaman. Atau, kerap juga mengeluarkan semacam gas dan aroma tak sedap yang membuat mata jadi pedih.
Biasanya, lilin terbuat dari malam, lemak padat, atau materi lain yang terbakar secara lambat.Saat terbakar, panas api akan mencairkan lilin dekat pangkal sumbu. Di abad pertengahan, lilin lemak banyak digunakan masyarakat Eropa. Namun harganya yang lebih mahal dibandingkan lampu lemak, menjadikan lilin sebagai benda mewah. Tak heran, saat itu pengguna lilin hanyalah kaum bangsawan.
Penelitian tentang lilin terus berlanjut, hingga lemak bersumbu digantikan lilin dari malam lebah yang beraroma wangi tanpa disertai bau lemak. Puncaknya, pada abad XIX, ahli kimia Prancis, Michel Eygene Chevreul, berhasil memisahkan asam lemak dari gliserin lemak sehingga menghasilkan asam stearat, bahan penting untuk menghasilkan lilin bermutu baik. Stearat bersama dua bahan yang ditemukan selanjutnya, yaitu spermaceti dan malam parafin, menjadi bahan baku utama lilin.
Spermaceti terbuat dari lemak ikan paus. Kelebihan spermaceti adalah tidak menimbulkan bau pedas dan rasa pedih di mata saat lilin menyala selain itu, batang lilinya tidak mudah lembek dan bengkok.
Zaman sekarang lilin mempunyai bentuk, ukuran dan keunikan tersendiri dan mempunyai aroma harum tertentu.





2.3 Teknik Yang digunakan untuk Kerajinan Bahan Lilin
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak contohnya seperti lilin. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lilin antara lain membentuk dan mengukir.
1. Membentuk
Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.

·         Teknik Coil (Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.

·         Teknik Cetak
Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.

2. Mengukir
Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.






2.4 Alat dan Bahan

1.      Kompor.
2.      Panci dengan bahan stailess steel.
panci stainless steel merupakan alat bantu membuat lilin hias
saladmasterhealthycookware.blogspot.com
3.      Pengaduk dari kayu.
4.      Cetakan (gelas, mangkok dan lainnya).
wadah plastik sebagai pencetak bentuk lilin.
restplast.blogspot.com
5.      Sumbu.
6.      Plastisin atau isolasi.
7.      Parafin.
parafin salah satu bahan utama pembuatan lilin
candleboom.com
8.      Stearin.
stearin bahan pengeras lilin
www.amazon.co.uk
9.      Pewarna.
pewarna lilin untuk memperindah lilin hias
indonesian.alibaba.com
10.  Basir berwarna atau manik-manik.

 

2.5 Cara Membuatnya

  1. Panaskan parafin padat hingga meleleh.
  2. Taburkan stearin ke dalam cairan parafin, aduk hingga merata. perbandingan antara stearin dan parafin adalah 1(parafin) : 2 (stearin). Perbanyak stearin agar menentukan keras atau tidaknya lilin.
  3. Jika sudah tercampur, tuangkan kedalam gelas yang telah diberi sumbu dengan mengarah ke atas. Pada bagian bawahnya direkatkan dengan plastisin atau isolasi.
  4. Tunggu beberapa menit hingga mengeras kemudian jadilah lilin hias. Jika ingin terlihat lebih indah agar ditabur dengan pasir warna-warni atau pernak-pernik ke dalam gelas.
2.6 Jenis-jenis Kerajinan Lilin
·         Lilin Hias Aroma Terapi
Hasil gambar untuk lilin hias

·         Lilin Hias
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpu5TlhCqmmYjgV24J2rFgH2EImnfbeAKi_SrXXj6BoGW0fxD8iTa89PkIycNF9esD0XmiWSsB7qvlaAVfRYNQzut_pP3mAYI6nA1Zp0PHP95cTAVHdw0SSHqlI6yP_WN8qzZini5zTWHM/s320/lilin+hias.gif

·         Lilin Hias Cantik
https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-1/2015/5/8/298626/298626_9103edba-f578-11e4-a760-fba164efb121.jpg

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajinan bahan lunak merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi wirausahanwan sejak dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana. Salah satunya ialah kerajinan bahan lunak dari Lilin. Lilin merupakan perlengkapann sehari – hari yang dibutuhkan oleh semua manusia, oleh karenanya Lilin dapat kita temui diberbagai tempat dengan banyak varian dan harga yang terjangkau, sehingga kita tidak menemukan kesulitan ketika mulai membuat kerajinan ini. Asalkan kita memiliki tekad yang kuat serta tidak mudah putus asa dalam memulai usaha ini maka kita akan menjadi irausahawan yang sukses.

3.2 Saran
Kerajinan bahan lunak dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macan kerajinan bahan lunak. TInggal dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan kerajinan bahan lunak yang digemari oleh banyak orang.