KUMPULAN MAKALAH : 10/28/21

Thursday, October 28, 2021

MAKALAH PENGIKHTISARAN PADA PERUSAHAAN DAGANG

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Bagi perusahaan dagang, neraca lajur sangat dibutuhkan untuk mengetahui tentanginformasi laporan keuangan dengan lebih jelas. Neraca lajur perusahaan dagang mempunyaimanfaat yang besar untuk mengambil keputusan terkait dengan kebijakan perusahaan.

Kemudian, jurnal penyesuaian perusahaan dagang dibuat untuk mencatat seluruhinvoice atau tagihan yang diberikan kepada pelanggan. Selain itu, jurnal ini dirancang untuk melakukan pengkoreksian tagihan yang telah dicatat. Dengan kata lain, jurnal ini digunakanuntuk memeriksa kesalahan yang biasanya terjadi secara tidak sengaja (human error ).

 

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa itu neraca lajur perusahaan dagang?

2.      Apa itu jurnal penyesuaian perusahaan dagang?

 

1.3 Tujuan

1.      Mendeskripsikan neraca lajur perusahaan dagang.

2.      Mendeskripsikann jurnal penyesuaian perusahaan dagang.

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Neraca Lajur

2.1.1 Pengertian

            Neraca lajur merupakan lembaran kertas yang berlajur (berkolom) yang fungsinyauntuk melakukan kegiatan akuntansi dengan cara manual. Neraca lajur juga merupakansummary dalam proses penyusunan pada laporan keuangan. Neraca lajur dapat digunakansebagai alat bantu yang bisa mempermudah laporan keuangan manual untuk disusun. Namun,sebagai catatan, neraca lajur ini tidak lah menjadi bagian dari catatan akuntansi yang formal.

Sedangkan perusahaan dagang merupakan perusahaan dengan kegiatan utama bisnisnya adalah membeli, menyimpan, dan menjual lagi barang tersebut tanpa memberi nilaitambah pada barang. Nilai tambah di sini maksudnya adalah kuantitas maupun bentuknya.Sehingga, nilai jualnya menjadi tinggi.

Jadi, neraca lajur perusahaan dagang adalah lembar kertas berkolom untuk melakukankegiatan akuntansi pada perusahaan dagang. Sebetulnya, neraca lajur juga penting untuk dibuat pada perusahaan dagang maupun perusahaan jasa.

 

2.1.2 Komponen

Ada enam komponen yang harus disertakan padaneraca lajur  perusahaan dagang.Berikut penjelasan masing-masing komponennya:

1.      Nama Rekening Perkiraan

Pada kolom ini, isinya adalah nama semua kode akun perkiraan yang sudahdisusun terlebih dahulu. Pada kolom ini, maka bisa ditentukan apakah sebuah akunmemiliki nilai debet atau kredit untuk setiap lajurnya.

 

 

 

2.      Neraca Saldo

Kolom selanjutnya adalah neraca saldo. Dimana informasi yang tercantum dilajur ini disesuaikan dengan yang ada pada jurnal laporan neraca saldo. Nah, dalam halini, perusahaan bisa membuat neraca saldo sekaligus dalam neraca lajur karena isinyasama. Sehingga, Anda tidak perlu membuatnya secara terpisah.

3.      Penyesuaian

Pada kolom penyesuaian berisikan mengenai penyesuaian-penyesuaian. Nah, pada jurnal penyesuaian yang sudah dibuat, tentu saja telah menyesuaikan perkiraan neraca saldo yang ada. Yang mana apabila terdapat perkiraan baru, maka dapat ditulis di bawah perkiraan neraca saldo itu.

4.      Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Apabila jurnal penyesuaian telah dilakukan, maka neraca saldo dapatmemperkirakan akun-akun tersebut. Serta saldo pada aljur ini akan terlihat di laporankeuangan. Perkiraan neraca saldo tidak dipengaruhi jurnal penyesuaian bisa langsungdipindahkan pada lajur tersebut. Namun, untuk perkiraan yang dipengaruhi jurnal penyesuaian, perlu dihitung terlebih dahulu saldo perkiraan dan pindahkan pada lajur tersebut.Pada akhirnya, lajur ini perlu dijumlah pada kedua sisinya. Dengan begitu, makaketelitian serta kebenaran pada neraca lajur perusahaan dagang bisa terjamin.

 

5.Neraca

Kolom ini berisi tentang semua perkiraan riil. Dimana merupakan perkiraan dariakun yang sebelumnya. Kolom ini mempunyai fungsi melihat apabila terdapatketidaksesuaian ketika penyusunan neraca saldo sesudah penyesuaian. Selain itu, dapatmemeriksa perhitungan apakah sudah tepat atau belum.

 

 

 

6.Laba-Rugi

Kolom selanjutnya berisi tentang perkiraan nominal. Pada kolom laba rugi ini,debit maupun kredit yang ada pada lajur laba rugi akan dijumlahkan. Jika pada sisi kreditlebih besar ketimbang debit. Artinya perusahaan memeroleh laba. Namun, jika sisidebitnya lebih besar ketimbang kredit, artinya perusahaan mengalami kerugian.

2.1.3 Cara Membuat Neraca Lajur

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk membuatnya.

1.      Pertama, Anda harus memindahkan saldo buku besar.

2.      Sebelum mencatat neraca lajur, Anda dapat melakukan jurnal penyesuaian terlebihdahulu.

3.      Setelah itu, sesuaikan juga buku besar agar nantinya neraca lajur bisa menghasilkanneraca yang saldonya sama dengan yang ada pada buku besar.

4.      Buku besar akan menjadi pembanding dalam menyusun neraca lajur. Apabilaterdapat selisih, maka periksa terlebih dahulu antara keduanya. Kesalahan bisa sajaterjadi pada buku besar ataupun neraca lajur.

5.      Selanjutnya, jumlahkan saldo akun sesudah proses penyesuaian.

6.      Pindahkan saldo akun laporan laba rugi mulai dari penjualan dan biaya. Pindahkandaftar saldo tersebut pada kolom laporan laba rugi.

7.      Pindahkan saldo akun neraca. Beberapa diantaranya utang, aset, serta modal.Pindahkan dari kolom daftar saldo setelah penyesuaian ke kolom-kolom pada neraca.

 

2.2 Jurnal Penyesuaian

Sejatinya, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam membuat jurnal penyesuaiandalam perusahaan dagang dan jasa. Akan tetapi, di dalam melakukan pencatatan di perusahaan dagang, ada 8 akun yang harus dibuat Namun, akun-akun tidak perlu diformat di perusahaan jasa.

1.      Persediaan Barang Dagang (PDB)Dalam melakukan penghitungan jurnal penyesuaian perusahaan dagang di PDB, ada duametode yang harus dilakukan, yakni:

          Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi

Laba rugi selalu identik dengan penjualan sebuah produk. Biasanya, hal inidipengaruhi oleh persediaan awal dan akhir terhadap harga jual sebuah produk yangakan dijual kepada pelanggan. Untuk mempermudah pembuatan ikhtisar laba rugi,Anda bisa mengingat “IPPI“. Sebagai contoh:

Di akhir periode, saldo persediaan barang awal adalah 5.000.000,- dan saldo persediaan akhir adalah 7.000.000,- bagaimana cara pembuatan ikhtisar laba ruginya?

                Ikhtisar Laba Rugi                          : Rp. 5.000.000,-

                Persediaan Barang Dagang Awal   : Rp. 5.000.000,-

                Persediaan Barang Dagang Akhir  : Rp. 7.000.000,-

               Ikhtisar Laba Rugi                           : Rp. 7.000.000,-

 

 

 

     Metode Harga Pokok Penjualan (HPP)

Berbeda dengan PDB sebelumnya, Harga Pokok Penjualan itu tidak hanyamenghitung persediaan barang dagang tetapi juga empat akunlainnya, yaitu pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian & pengurangan harga (PH) serta potongan pembelian. contohnya:

 

Diketahui persediaan barang dagang awal sebesar Rp. 8.000.000,- denganmelakukan pembelian sebesar Rp. 20.000.000,-retur pembelian dan PH sebesar Rp.800.000,-. Beban angkut yang dibayarkan sebesar Rp. 400.000,- dandengan potongan pembelian Rp. 150.000,-. Persediaan barang dagang akhir mencapaiRp. 10.000.000,-. Bagaimana cara menghitungnya?

HPP                                               : Rp. 8.000.000

Persediaan Barang Dagang Awal : Rp. 8.000.000

HPP                                               : Rp. 20.000.000

Pembeliann                                    : Rp. 20.000.000

HPP                                               : Rp. 400.000

Beban Angkut Pembelian             : Rp. 400.000

Returr Pembelian dan PH             : Rp. 800.000

 HPP                                             : Rp. 800.000

 Potongan Pembelian                   : Rp. 150.000

HPP                                              : Rp. 150.000

          Persediaan Barang Dagang AkhirHPP   Rp.10.000.000

 

2.      Perlengkapan

Dalam konteks jurnal penyesuaian perusahaan dagang, perlengkapan kerap kalidianggap sebagai harta lancar atau biasa disebut sebagaicurrent assets. Jika Anda inginmembuat catatan mengenai perlengkapan ini, Anda harus mengetahui nominal perlengkapan yang digunakan ataupun sudah digunakan sebelumnya.

Sebagai contoh, misalkan saldo akun perlengkapan perusahaan Anda pada bulanJuni 2018 lalu berjumlah Rp. 1.500.000,- akan tetapi di akhir periode, sisa akunnyamencapai Rp. 500.000,-. Lantas, berapakah jumlah perlengkapan yang seharusnyadicatatkan?

 

Rp. 1.500.000- Rp. 500.000=Rp. 1.000.000

 

Di dalam jurnal tersebut, nominal perlengkapan tertera merupakan sisa akun yangdigunakan. Jadi, Anda bisa menulisnya dengan nominal Rp.1.000.000,-

 

3.      Beban Dibayar di Muka

Beban yang dibayar pada awal periode sebuah peminjaman atau pembelian barang dan produk untuk mempermudah pekerjaan. Biasanya, seorang pelaku usahamelakukan hal ini ketika akan menyewa atau membeli gedung. Beban dibayar dimuka dapat diklasifikasikan ke dalam dua hal, yaitu Harta dan Beban. Agar lebihmudah, silahkan cek contoh di bawah ini.

Pada awal bulan Agustus 2018, perusahaan A menyewa sebuah ruko untuk  bekerja selama setahun dengan nominal Rp. 3.000.000/bulannya. Namun, karenahanya digunakan hingga akhir tahun 2018, biaya sewa yangdikeluarkan hanya 5 bulan. Bagaimana cara menghitung bebannya?

Dihitung hanya 5 bulan (Agustus – Desember).

5 x (Rp. 3.000.000: 12 (bulan dalam tahun)) =Rp. 1.250.000,-

 

4.      Pendapatan Diterima di Muka

Jika Anda mencatat sebagai pendapatan, perhitungannya dilakukan selama sisa bulantanpa pemakaian jadi dari awal Januari hingga September, 9 bulan.

9 X (Rp. 5.000.000 : 12 (bulan dalam tahun))=Rp. 3.750.000

 

5.      Beban yang Harus Dibayar

Beban yang harus dibayar biasa juga disebut sebagai hutang merupakantunggakan yang dimiliki seorang pengusaha dan dibayarkan setiap akhir periodenya.Misalkan, Anda memiliki 5 karyawan, jadi anda mempunyai beban pembayaran gaji yangharus dibayarkan contoh:

Sebuah perusahaan mempunyai 100 karyawan. Perusahaan tersebut harusmembayar gaji mereka dengan rincian 5 orang pemimpin Rp. 15.000.000/bulan dan 95orang staff dengan gaji Rp. 7.000.000/bulan. Lantas, berapa beban yang harus dibayar setiap bulannya oleh perusahaan itu?Penghitungan:

5 (Pemimpin) x 1 bulan x Rp. 15.000.000   =Rp. 75.000.000,-

95 (staff) x 1 bulan x Rp. 7.000.000             =Rp. 665.000.00,-

Jika dijumlah, beban yang harus dibayarkan setiap bulannya

Adalah Rp.740.000.000

 

 

6.      Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Ini merupakan sebuah pendapatan yang akan diterima oleh sebuah perusahaan dimasa mendatang lantaran mereka belum mendapatkan bayaran dari pelanggannya.Dengan kata lain, pendapatan ini merupakan sisa hutang yang belum dibayarkan namunakan didapatkan kemudian hari. Biasanya, para pelaku usaha juga menyebut ini sebagai piutang pendapatan. Contohnya:

Klien X membeli 10 ton beras terhadap pengusaha A dengan jumlah nominalharga mencapai Rp. 200.000.000,- namun ia membayarnya dalam 5 tahap dengannominal yang serupa. Berapa biaya yang dibayarkan olehnya?

Rp. 200.000.000 : 5 (tahap) =Rp. 40.000.000

Jadi, piutang pendapatan yang dapat ditulis di dalam jurnal penyesuaian perusahaan dagang adalah Rp.40.000.000,-

 

7.      Penyusutan dalam Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

Penyusutan merupakan kerugian yang mana dialami sebuah usaha karenamenurunnya harga nilai aktiva tetap. Biasanya, benda-benda yang mengalami penyusutanadalah kendaraan bermotor (mobil, motor), mesin untuk pekerjaan dan harga gedung.Lihat contoh di bawah untuk mempermudah pemahaman Anda.

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, menetapkan penurunan7% setiap tahunnya terhadap sebuah mobil yang akan dijual di sana dengan hargarata-rata Rp. 150.000.000,-. Jadi, berapakah nilai penyusutannya?

 

Rp. 150.000.000 x 7% =Rp. 10.500.000,-

Jadi, biaya penyusutan yang akan dicatat adalahRp.10.500.000,-

 

8.      Piutang Tak Tertagih

Piutang tak tertagih merupakan sejumlah tunggakan pembayaran yang tidak dibayarkan oleh pihak pelanggan terhadap pelaku usaha. Biasanya, hal ini juga dianggapsebagai beban perusahaan. Dalam konteksnya, hal ini mengacu kepada pembayaran yangdilakukan dengan cara mencicil dalam beberapa periode tertentu. Lihat contoh agar lebih jelasnya.

Sebuah perusahaan telah menetapkan sejumlah 3% piutang tidak tertagih dari jumlah total tunggakan yang mencapai Rp. 20.000.0.00,-. Berapakah jumlah yang akandituliskan di dalam jurnal?

 

Rp. 20.000.000 x 3%=Rp. 600.000,-

Jumlah yang harus dituliskan di dalam jurnal adalah sebesar Rp. 600.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Demikianlah penjabaran mengenai jurnal penyesuaian perusahaan dagang. Semoga dapat membantu Anda dalam menangani usaha bisnis di kemudian hari. Jika Anda membutuhkan mitra terbaik dalam melakukan penagihan terhadap pelanggan, kenapa tidak coba Paper.id saja?

Neraca lajur perusahaan dagang adalah lembar kertas berkolom untuk melakukankegiatan akuntansi pada perusahaan dagang.

Neraca lajur dan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang tidak jauh berbedahanya saja ada akun akun yang perlu ditambhkan seperti persediaan barang dagang, perlengkapan , beban dibayari dimuka, pendapatan diterima dimuka, dan beban yang harusdibayar.