KUMPULAN MAKALAH : Makalah Membership group dan Reference group, Kelompok Besar dan kelompok Kecil

Saturday, August 12, 2023

Makalah Membership group dan Reference group, Kelompok Besar dan kelompok Kecil

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari interaksi sosial. Interaksi tersebut membentuk hubungan dan keterikatan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu masyarakat. Salah satu bentuk interaksi sosial adalah keanggotaan dalam kelompok (membership group) dan pengaruh dari kelompok referensi (reference group). Selain itu, kelompok juga dapat diklasifikasikan menjadi kelompok besar dan kelompok kecil, masing-masing memiliki karakteristik dan pengaruh yang berbeda.

 

1.2 Rumusan masalah

·         Apa pengertian dan konsep dari keanggotaan kelompok (membership group) dan kelompok referensi (reference group)?

·         Bagaimana peran dan fungsi keanggotaan kelompok dalam membentuk identitas sosial individu?

·         Apa pengaruh kelompok referensi terhadap perilaku, sikap, dan nilai-nilai individu?

·         Apa perbedaan karakteristik dan dinamika antara kelompok besar dan kelompok kecil?

·         Bagaimana kelompok besar dan kelompok kecil mempengaruhi peran sosial individu?

·         Bagaimana kedua jenis kelompok ini dapat mempengaruhi pandangan dan tindakan individu dalam masyarakat?

·         Bagaimana individu memilih dan berinteraksi dengan kelompok besar dan kelompok kecil dalam kehidupan sehari-hari?

 

1.3 Tujuan

Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai konsep keanggotaan kelompok (membership group) dan pengaruh kelompok referensi (reference group). Selain itu, akan dijelaskan perbedaan antara kelompok besar dan kelompok kecil serta bagaimana kedua jenis kelompok ini dapat mempengaruhi perilaku dan pandangan individu dalam masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Keanggotaan Kelompok (Membership Group)

2.1.1 Definisi Keanggotaan Kelompok

Keanggotaan kelompok (membership group) mengacu pada status seseorang sebagai anggota atau bagian dari suatu kelompok sosial tertentu. Kelompok ini dapat berupa keluarga, teman sebaya, klub, organisasi, atau komunitas lainnya. Keanggotaan kelompok ini merupakan bagian penting dalam pembentukan identitas sosial individu dan sering kali mempengaruhi perilaku, sikap, dan nilai-nilai mereka.

 

2.1.2 Peran dan Fungsi Keanggotaan Kelompok dalam Masyarakat

Keanggotaan dalam kelompok memiliki beberapa peran dan fungsi dalam masyarakat, antara lain:

a.       Identitas Sosial: Keanggotaan kelompok membantu individu mengidentifikasi diri mereka dalam lingkungan sosial. Identitas kelompok ini menjadi salah satu komponen dari identitas sosial yang lebih luas.

b.      Norma dan Nilai: Kelompok memiliki norma dan nilai yang harus diikuti oleh anggotanya. Norma-norma ini membentuk tata tertib dalam kelompok dan membantu memahami bagaimana seharusnya berperilaku di dalam kelompok tersebut.

c.       Dukungan Sosial: Anggota kelompok sering kali memberikan dukungan emosional dan sosial satu sama lain. Dukungan ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok.

d.      Solidaritas dan Keterikatan: Keanggotaan dalam kelompok menciptakan rasa solidaritas dan keterikatan di antara anggota. Hal ini dapat menghasilkan rasa kebersamaan dan saling peduli di dalam kelompok.

e.       Pertumbuhan Pribadi: Kelompok juga dapat menjadi tempat di mana anggota dapat tumbuh dan berkembang, baik secara pribadi maupun sosial. Melalui interaksi dengan anggota lain, individu dapat belajar dari pengalaman dan pandangan yang berbeda.

 

2.1.3 Contoh Keanggotaan Kelompok dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh keanggotaan kelompok dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

a.       Keluarga: Keluarga adalah kelompok pertama yang menjadi keanggotaan seseorang sejak lahir. Keanggotaan keluarga mempengaruhi perkembangan awal individu dan memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai dan sikap mereka.

b.      Teman Sebaya: Teman sebaya atau teman sejenis usia juga merupakan kelompok yang memiliki pengaruh kuat terhadap individu. Mereka dapat mempengaruhi gaya hidup, minat, dan kegiatan individu.

c.       Sekolah atau Kampus: Sekolah atau kampus adalah contoh keanggotaan kelompok di mana siswa atau mahasiswa berinteraksi dan belajar bersama. Keanggotaan di institusi pendidikan ini juga dapat membentuk identitas akademis individu.

d.      Organisasi atau Klub: Anggota organisasi atau klub memiliki kesamaan minat atau tujuan tertentu. Keanggotaan di dalamnya memungkinkan individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan minat mereka.

e.       Komunitas Agama atau Sosial: Keanggotaan dalam komunitas agama atau sosial mempengaruhi nilai-nilai dan pandangan hidup individu. Komunitas ini juga dapat memberikan dukungan spiritual dan sosial.

Keanggotaan dalam kelompok dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan identitas dan perilaku individu. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memilih kelompok yang sehat dan positif untuk bergabung demi perkembangan pribadi yang baik.

 

2.2 Kelompok Referensi (Reference Group)

2.2.1 Definisi Kelompok Referensi

Kelompok referensi (reference group) mengacu pada kelompok sosial atau individu tertentu yang menjadi patokan atau acuan bagi seseorang dalam menilai perilaku, sikap, nilai, dan aspirasi. Anggota kelompok referensi ini tidak selalu berada dalam interaksi langsung dengan individu yang mengambil mereka sebagai acuan. Namun, mereka memiliki pengaruh yang kuat dan seringkali tidak langsung terhadap pandangan dan tindakan individu.

 

2.2.2 Pengaruh Kelompok Referensi terhadap Individu

Pengaruh kelompok referensi terhadap individu dapat terjadi dalam beberapa cara, di antaranya:

a.       Penilaian Sosial: Individu menggunakan kelompok referensi sebagai standar untuk menilai diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka dapat merasa puas atau tidak puas dengan pencapaian mereka berdasarkan perbandingan dengan kelompok referensi.

b.      Identitas dan Aspirasi: Kelompok referensi dapat membentuk bagian dari identitas seseorang. Individu mungkin mengadopsi nilai-nilai, tujuan, dan aspirasi kelompok referensi sebagai bagian dari pandangan hidup mereka.

c.       Pengaruh Konsumsi: Kelompok referensi dapat mempengaruhi keputusan konsumsi individu. Misalnya, pilihan produk atau gaya hidup tertentu dapat dipengaruhi oleh apa yang dianggap populer atau diakui oleh kelompok referensi.

d.      Pemenuhan Kebutuhan Psikologis: Keterkaitan dengan kelompok referensi dapat memberikan rasa afiliasi dan penerimaan sosial yang dibutuhkan oleh individu.

e.       Pengaruh pada Norma Sosial: Kelompok referensi dapat membentuk dan mempengaruhi norma sosial dalam masyarakat. Perilaku dan pandangan kelompok referensi dapat menjadi acuan untuk tindakan yang dianggap benar atau salah dalam lingkungan sosial tertentu.

 

2.2.3 Jenis-jenis Kelompok Referensi

Kelompok referensi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:

a.       Kelompok Referensi Primer: Kelompok referensi primer terdiri dari individu atau kelompok yang memiliki interaksi langsung dan intens dengan individu. Contohnya adalah keluarga, teman dekat, dan rekan kerja. Kelompok referensi primer memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk nilai-nilai dan perilaku individu karena interaksi yang lebih langsung.

b.      Kelompok Referensi Sekunder: Kelompok referensi sekunder adalah kelompok sosial atau individu yang tidak memiliki interaksi langsung dengan individu, tetapi tetap memiliki pengaruh signifikan. Contohnya adalah selebriti, tokoh publik, atau kelompok-kelompok yang hanya dikenal melalui media sosial atau televisi. Meskipun tidak ada interaksi langsung, kelompok referensi sekunder dapat mempengaruhi preferensi dan tren dalam masyarakat.

Pengaruh kelompok referensi dapat menjadi faktor penting dalam membentuk identitas dan perilaku individu. Kesadaran akan kelompok referensi yang mempengaruhi kita dapat membantu kita menjadi lebih kritis terhadap nilai-nilai yang dianut dan memilih kelompok referensi yang sesuai dengan nilai dan aspirasi pribadi.

 

2.3 Perbedaan antara Kelompok Besar dan Kelompok Kecil

2.3.1 Karakteristik Kelompok Besar

Kelompok besar adalah kelompok sosial yang terdiri dari anggota yang jumlahnya besar dan tersebar di berbagai wilayah atau lokasi. Karakteristik kelompok besar antara lain:

a.       Ukuran yang Besar: Jumlah anggota kelompok besar bisa mencapai ribuan atau bahkan jutaan individu.

b.      Kompleksitas Struktur: Struktur organisasi kelompok besar cenderung kompleks dengan lapisan-lapisan hierarki yang berbeda.

c.       Hubungan Antarpersonal yang Terbatas: Interaksi antara anggota mungkin terbatas karena ukuran kelompok yang besar.

d.      Identitas yang Kabur: Identitas individu dalam kelompok besar mungkin tidak selalu terdefinisikan secara jelas karena banyaknya anggota.

e.       Tujuan yang Luas: Kelompok besar sering memiliki tujuan yang luas dan beragam.

 

2.3.2 Karakteristik Kelompok Kecil

Kelompok kecil adalah kelompok sosial yang terdiri dari anggota yang jumlahnya terbatas, biasanya kurang dari 50 orang, dan memiliki interaksi yang lebih intens. Karakteristik kelompok kecil antara lain:

a.       Ukuran yang Terbatas: Jumlah anggota kelompok kecil relatif sedikit dan memungkinkan interaksi yang lebih intens antara anggota.

b.      Interaksi yang Lebih Intens: Anggota kelompok kecil cenderung memiliki interaksi yang lebih sering dan mendalam satu sama lain.

c.       Identitas yang Jelas: Identitas individu dalam kelompok kecil cenderung lebih jelas dan dapat dikenali dengan baik oleh anggota lainnya.

d.      Tujuan yang Spesifik: Kelompok kecil biasanya memiliki tujuan yang lebih spesifik dan fokus.

 

2.3.3 Pengaruh Kelompok Besar dan Kelompok Kecil terhadap Individu

Pengaruh kelompok besar dan kelompok kecil terhadap individu memiliki perbedaan yang signifikan:

a.       Pengaruh Kelompok Besar: Kelompok besar cenderung memiliki pengaruh yang lebih luas dalam masyarakat karena jumlah anggotanya yang besar. Kelompok besar dapat mempengaruhi norma dan nilai-nilai sosial yang lebih luas karena banyaknya orang yang terlibat.

b.      Pengaruh Kelompok Kecil: Kelompok kecil memiliki pengaruh yang lebih mendalam pada anggotanya karena interaksi yang lebih intens. Dalam kelompok kecil, norma sosial dan pandangan kelompok memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap anggota.

 

2.3.4 Perbedaan dalam Dinamika Kelompok

Kelompok besar dan kelompok kecil juga memiliki perbedaan dalam dinamika internalnya:

a.       Kelompok Besar: Dalam kelompok besar, komunikasi dan koordinasi antaranggota bisa menjadi lebih sulit karena ukuran yang besar. Struktur hierarki mungkin diperlukan untuk mengatur kelompok dengan anggota yang banyak.

b.      Kelompok Kecil: Dalam kelompok kecil, komunikasi lebih mudah terjadi dan keputusan dapat diambil dengan cepat karena jumlah anggota yang terbatas.

 

2.3.5 Peran Sosial Individu

Keanggotaan dalam kelompok besar dan kelompok kecil juga dapat mempengaruhi peran sosial individu:

a.       Kelompok Besar: Dalam kelompok besar, individu cenderung memiliki peran yang lebih spesifik dan terkadang bisa menjadi anonim karena banyaknya anggota.

b.      Kelompok Kecil: Dalam kelompok kecil, individu mungkin memiliki peran yang lebih beragam dan memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam kelompok.

Dalam masyarakat, kedua jenis kelompok ini memiliki peran dan pengaruh yang berbeda terhadap individu. Pengertian tentang perbedaan karakteristik dan dinamika kelompok besar dan kelompok kecil penting untuk memahami bagaimana kelompok-kelompok ini dapat membentuk pandangan, perilaku, dan identitas sosial individu.

 


BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Dalam kehidupan sosial, keanggotaan dalam kelompok (membership group) dan pengaruh kelompok referensi (reference group) memiliki peran penting dalam membentuk identitas sosial individu. Kelompok besar dan kelompok kecil memiliki karakteristik dan pengaruh yang berbeda terhadap anggotanya.

1.      Keanggotaan kelompok mempengaruhi perilaku, sikap, dan nilai-nilai individu, serta membentuk identitas sosial mereka dalam masyarakat.

2.      Kelompok referensi menjadi patokan bagi individu dalam menilai diri mereka sendiri dan orang lain, serta mempengaruhi aspirasi dan pilihan konsumsi.

3.      Perbedaan antara kelompok besar dan kelompok kecil terletak pada ukuran, kompleksitas struktur, interaksi antar anggota, dan fokus tujuan.

4.      Kelompok besar cenderung mempengaruhi norma dan nilai sosial yang lebih luas, sementara kelompok kecil memiliki pengaruh yang lebih mendalam dan langsung terhadap anggotanya.

5.      Keanggotaan dalam kelompok besar bisa membuat identitas individu kabur, sementara kelompok kecil memiliki identitas yang jelas dan terdefinisikan.

6.      Kelompok besar sering mengharuskan struktur hierarki untuk mengatur anggotanya, sementara kelompok kecil dapat membuat keputusan dengan cepat karena interaksi yang lebih intens.

7.      Individu dalam kelompok besar mungkin memiliki peran yang lebih spesifik, sedangkan individu dalam kelompok kecil dapat berperan lebih beragam.

Dengan memahami peran dan pengaruh dari kedua jenis kelompok ini, individu dapat lebih bijaksana dalam memilih kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai dan aspirasi pribadi, sehingga dapat berkontribusi pada perkembangan pribadi yang positif dan integrasi sosial yang sehat dalam masyarakat.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Macionis, J. J., & Plummer, K. (2018). Sociology: A Global Introduction (7th ed.). Pearson.

McLeod, S. A. (2008). Reference Group. Simply Psychology. https://www.simplypsychology.org/reference-groups.html

Schaefer, R. T. (2016). Sociology: A Brief Introduction (12th ed.). McGraw-Hill Education.

Turner, J. H. (2018). The Structure of Sociological Theory (10th ed.). Cengage Learning.

Henslin, J. M. (2018). Essentials of Sociology: A Down-to-Earth Approach (13th ed.). Pearson.

Kendra Cherry. (2020). What Is a Reference Group in Psychology? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-a-reference-group-2795232

No comments:

Post a Comment