KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bekasi,10 September 2018
Penyusun
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Teori
kinetik adalah teori yang menjelaskan
perilaku sistem –sistem fisis dengan
menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah
besar molekul yang bergerak sangat cepat.
Peristiwa
meltusnya balon diatas terkait dengan
hubungan tekanan ,suhu, dan volume gas. Teori kinetik gas adalah teori
yang digunakan untuk menjelaskan
sifat-sifat atau kelakuan suatu gas. Teori kinetik gas tidak
mengutamakan kelakuan sebuah partikel, tetapi meninjau sifat zat secara kesluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan
partikel tersebut .
Didalam
makalah ini juga ada tentang jenis-jenis gas seperti gas monatik, diatomic, dan
poliatomik. Dan sifat-sifat gas yang
sering kita dapati didalam kehidupan
kita.
B. Rumusan Masalah
1) Apa
itu teori kinetik gas ?
2) Sebutkan
Sifat-sifat gas ?
3) Sebutkan
Jenis-jenis gas ?
C. Tujuan Masalah
·
kita dapat mengenal
sifat-sifat
·
memahami teori kinetik
gas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Kinetik
Gas
Teori
kinetik adalah teori yang menjelaskan
perilaku system-sistem fisis denganmenganggap bahwa sejumlah besar
molekul yang bergerak sangat cepat .
Teori
kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel , tetapi meninjau sifat
zat secara keseluruhan berbagai hasil rata-rata kelakuan partikel tersebut.
Teori
Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan
komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa
tekanan tidaklah disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara molekul-molekul,
seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan
antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda.
B. Teori Kinetik dikenal
pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori
Tumbukan
atau Teori Kinetik pada Gas. Dengan demikian, teroi kinetika gas membahas
sifat-sifat gas yang berhubungan dengan gerakan translasi dari atom dan molekul
dalam bentuk gas, serta menguji bagaimana sifat-sifat gas tersebut dapat
dibahas berdasarkan pada gerakan translasi yang bebas dan kontinyu dari
komponen-komponennya. Untuk dapat membahas sifat-sifat gas dengan lebih
sempurna, maka dalam teori kinetika gas digunakan pendekatan gas ideal.
Perlu
diketahui bahwa pemahaman kita mengenai sifat mikroskopis gas sebenarnya
didasarkan pada teori kinetik gas. Teori kinetik gas merupakan pengembangan
dari teori kinetik. Teori kinetik mengatakan bahwa setiap zat terdiri dari atom
atau molekul dan atom atau molekul tersebut bergerak terus menerus secara
sembarangan. Dugaan teori kinetik ini cocok dengan situasi dan kondisi atom
atau molekul penyusun gas. Gaya tarik antara atom-atom atau molekul-molekul
penyusun gas sangat lemah, karenanya atom atau molekul bisa bergerak sesuka
hatinya.
Ketika
bergerak, atom atau molekul pasti punya kecepatan. Atom atau molekul juga punya
massa. Karena punya massa (m) dan kecepatan (v), maka tentu saja atom atau
molekul mempunyai energi kinetik (EK) dan momentum (p). Energi kinetik : EK = ½
mv2. Sedangkan momentum : p = mv. Kayanya bukan cuma energi kinetik (EK) dan
momentum (p) saja, tetapi gaya (F) juga. Atom atau molekul khan jumlahnya
banyak tuh. Ketika mereka bergerak ke sana kemari, pasti ada kemungkinan terjadi
tumbukan. Jadi gaya muncul karena adanya perubahan momentum ketika terjadi
tumbukan. Ingat lagi pembahasan mengenai impuls dan momentum. Energi kinetik,
momentum dan gaya merupakan inti pembahasan kita pada materi dinamika (hukum
newton, impuls dan momentum). Kita bisa mengatakan bahwa Teori kinetik gas
sebenarnya menerapkan ilmu dinamika pada tingkat atom atau molekul penyusun zat
gas.
C. Pengertian Gas Ideal
Kata kinetik berasal dari adanya anggapan bahwa molekul-molekul gas
selalu bergerak. Dalam teori kinetik gas, kita akan membahas tentang perilaku
partikel-partikel gas dalam ruang yg terbatas. Partikel-partikel gas ini kita
anggap sebagai sebuah bola yg selalu bergerak. Tiap-tiap partikel bergerak
dengan arah sembarang dan dimungkinkan terjadi tumbukan antar masing-masing
partikel atau antara partikel dengan dinding ruang. Tumbukan yg terjadi
tersebut berupa tumbukan lenting sempurna.
Dengan sifat tumbukan yg demikian, maka tidak ada proses kehilangan
energi yg dimiliki partikel gas pada saat terjadi tumbukan. Gas yg tersusun
atas partikel-partikel dengan perilaku seperti anggapan di atas pada
kenyataannya tidak ada. Dalam bahasan teoritik, diperlukan objek gas yg sesuai
dengan anggapan tersebut.
D. Konsep Gas Ideal
(berdasarkan sifat makroskopis gas)
Pada
pembahasan mengenai hukum-hukum gas, gurumuda sudah menjelaskan secara panjang
lebar mengenai tiga besaran yang menyatakan sifat makroskopis gas riil (gas
riil = gas nyata. Contoh : oksigen, karbondioksida, dkk). Ketiga besaran yang
dimaksud adalah Suhu (T), volume (V) dan Tekanan (P). Hubungan antara ketiga
besaran makroskopis ini dinyatakan dalam Hukum Boyle, hukum Charles dan hukum
Gay Lussac. Perlu diketahui bahwa ketiga hukum ini hanya berlaku untuk gas riil
yang memiliki tekanan dan massa jenis (massa jenis = massa / volume) yang tidak
terlalu besar. Ketiga hukum ini juga hanya berlaku untuk gas riil yang suhunya
tidak mendekati titik didih.
Karena
hukum om Boyle, hukum om Charles dan hukum om Gay-Lussac tidak berlaku untuk
semua kondisi gas riil, maka kita bisa membuat model gas ideal alias gas
sempurna. Gas ideal tidak ada dalam kehidupan sehari-hari; yang ada dalam
kehidupan sehari-hari cuma gas riil alias gas nyata. Gas ideal hanya bentuk
sempurna yang sengaja dibuat untuk membantu analisis kita, mirip seperti benda
tegar dan fluida ideal. Jadi kita menganggap hukum Boyle, hukum Charles dan
hukum Gay-Lussac berlaku untuk semua kondisi gas ideal. Adanya model gas ideal
ini juga sangat membantu kita dalam meninjau hubungan antara ketiga hukum gas
di atas. Dengan kata lain, model gas ideal membantu kita meninjau hubungan
antara besaran-besaran makroskopis gas. Hubungan antara besaran-besaran
makroskopis gas telah dioprek dalam pembahasan mengenai Hukum-Hukum Gas dan
Hukum Gas Ideal.
Hukum
gas ideal dinyatakan dalam dua persamaan yang membuat diriku dan dirimu mabuk
kepayang — PV = nRT (hukum gas ideal dalam jumlah mol) dan PV = NkT (hukum gas
ideal dalam jumlah molekul). Kita menganggap bahwa gas ideal memenuhi kedua
persamaan ini. Dengan kata lain, hukum gas ideal berlaku untuk semua kondisi
gas ideal, baik ketika tekanan atau massa jenis gas ideal sangat besar maupun
ketika suhu gas ideal mendekati titik didih. Sebaliknya, hukum gas ideal tidak
berlaku untuk semua kondisi gas riil. Hukum gas ideal hanya berlaku ketika
tekanan dan massa jenis gas riil tidak terlalu besar. Hukum gas ideal juga
hanya berlaku ketika suhu gas riil tidak mendekati titik didih. Dari uraian
singkat ini, kita bisa mengatakan bahwa gas riil memiliki kemiripan sifat dengan
gas ideal hanya ketika massa jenis dan tekanan gas riil tidak terlalu besar +
ketika suhu gas riil tidak mendekati titik didih.
Konsep
gas ideal yang sudah gurumuda jelaskan panjang pendek di atas baru ditinjau
berdasarkan sifat makroskopis. Walaupun gas ideal hanya merupakan model ideal
saja, gas ideal tetap dianggap sebagai gas yang terdiri dari atom atau molekul
yang bergerak bebas hilir mudik ke sana kemari. Karenanya, alangkah baiknya
jika kita bahas juga konsep gas ideal ditinjau dari sudut pandang mikroskopis….
E. Konsep Gas Ideal
(berdasarkan sifat mikroskopis gas)
Berikut
ini beberapa uraian singkat yang menggambarkan kondisi mikroskopis gas ideal,
yang didasarkan pada teori kinetik gas :
1. Gas
ideal terdiri dari partikel-partikel, yang dinamakan molekul-molekul. Jumlah
molekul sangat banyak. Molekul-molekul gas ideal bisa saja terdiri dari satu
atom atau beberapa atom. Setiap molekul mempunyai massa (m) dan bergerak secara
acak/sembarangan ke segala arah dengan laju tertentu (v).
2. Jarak
antara setiap molekul lebih besar dari diameter masing-masing molekul.
3. Molekul-molekul
tersebut mematuhi hukum gerak (hukum mekanika warisan eyang Newton) dan saling
berinteraksi ketika terjadi tumbukan.
4. Tumbukan
antara molekul dengan molekul atau antara molekul dengan dinding wadah
merupakan tumbukan lenting sempurna dan setiap tumbukan terjadi dalam waktu
yang sangat singkat. Ingat ya, pada tumbukan lenting sempurna, berlaku hukum
kekekalan energi (energi sebelum tumbukan = energi setelah tumbukan) dan hukum
kekekalan momentum (momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan).
Penerapan Hukum-Hukum Gas Ideal pada Persoalan
Fisika Sehari-hari
Berikut ini beberapa contoh penerapan hukum-hukum
gas ideal dalam kehidupan sehari-hari.
a. Ban atau Balon Dapat Meletus di Bawah Terik
Sinar Matahari
Sepeda yang diparkir saat matahari terik, gas di
dalam ban akan mengalami kenaikan suhu. Jika suhu gas di dalam ban meningkat
maka tekanan gas dalam ban juga akan naik. Lama-kelamaan J ban tersebut tidak
dapat menahan tekanan gas sehingga ban meletus.
b. Gelembung pada Minuman Bersoda
Pada minuman bersoda yang dituang ke dalam gelas,
akan tampak adanya gelembung- gelembung udara. Gelembung tersebut merupakan
inti molekul-molekul C02. Ketika minuman dituangkan, temperatur relatif tetap.
Namun, tekanan hidrostatis minuman bersoda saat dituang di dalam gelas sedikit
berubah. Oleh karena itu, gelembung yang naik dari dasar permukaan minuman
semakin besar.
c. Balon Udara Panas Dapat Mengudara
Balon udara bekerja berdasarkan pemuaian udara
akibat pemanasan. Pemanasan pada balon dapat meningkatkan suhu udara dalam
balon. Pemanasan tersebut juga menyebabkan volume dan tekanan gas berubah.
Udara yang memuai menyebabkan massajenis udara dalam balon mengecil, nilainya
lebih kecil dari massa jenis udara iuar, akjbatnya balon akan naik ke udara.
Rmus yang berlaku:
Contoh Soal !
1. Tentukan massa jenis gas 02 (M =
16 kg/kmol) pada suhu 27°C dan tekanan 2 atm!
Penyelesaian:
Diketahui:
Mo2 =16 kg/kmol
Mo2 =16 kg/kmol
T 2 = 27 +
273 = 300 K
p =2 atm = 2
x 105 Pa
R =8.314
J/kmol K
Ditanyakan: r
Jawab:
Jadi, massa jenis gas sebesar 1,28 kg/m2
2. Gas pada ruang tertutup mempunyai tekanan 2 atm
dan volumenya 2 liter. Tentukan banyaknya partikel gas pada suhu 47°C!
Penyelesaian:
Diketahui :
P = 2 atm = a x 105 N/m2
V = 2 liter = 2 x 10-3 m3
T = 47 + 273 = 320 K
P = 2 atm = a x 105 N/m2
V = 2 liter = 2 x 10-3 m3
T = 47 + 273 = 320 K
Ditanyakan : N
Jawab :
Jadi, banyaknya partikel gas pada suhu 47°C sebesar
9,03 x 1022 molekul.
3. Sebuah bejana berisi gas He yang memiliki volume
2 L, tekanan 1 atm dan suhunya 27`C. apabila suhunya dinaikkan menjadi 127`C
dan ternyata tekanannya naik 2 kalinya. Hitunglah volumenya!
Cara Penyelesaian:
Terdapat sebuah tangki bervolume 3000 cm3 berisi
gas O2 pada suhu 20`C dan tekanan relatif pada alat 25 atm. apabila massa molar
O2=32 kg/kmol, tekanan udara luar 1 atm, jadi berapakah massa O2 yang ada di
dalam tangki tersebut ?
Cara penyelesaian:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori
kinetik gas adalah yang menjelaskan perilaku system-sistem fisis dengan
menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah besar
molekul yang bergarak sangat cepat.
Teori
ini didasarkan atas 3 pengandaian:
1) Gas
terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa henti.
2) Ukuran
molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan, maksudnya
garis pusatnya lebih kecil daripada jarak purata yang dilaluinya antara
perlanggaran.
3) Molekul-molekul
gas tidak berinteraksi antara satu sama lain. Perlanggaran sesama sendiri dan
dengan dinding bekas adalah kenyal yaitu jumlah tenaga kinetik molekulnya sama
sebelum dan sesudah perlanggaran.
Dapat
kita ketahui bahwa sifat gas itu terdiri atas partikel dalam jumlah banyak yang
disebut molekul. Partikelnya bergerak secara acak atau sembarang tidak ada gaya
tarik-menarik antara partikel yang satu dengan partikel yang lain, selang waktu
tumbukan antara satu partikel dengan partikel yang lain berlangsung sangat
singkat. Macam-macam gas yaitu monatomik,diatomik,dan poliatomik.
3.2 Saran
Dalam
penulisan makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan oleh
kurangnya Referensi yang dimiliki oleh penulis, maka untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-teman demi kesempurnaan
dimasa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment