BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari interaksi sosial.
Interaksi tersebut membentuk hubungan dan keterikatan antara individu dengan
individu lainnya dalam suatu masyarakat. Salah satu bentuk interaksi sosial
adalah keanggotaan dalam kelompok (membership group) dan pengaruh dari kelompok
referensi (reference group). Selain itu, kelompok juga dapat diklasifikasikan
menjadi kelompok besar dan kelompok kecil, masing-masing memiliki karakteristik
dan pengaruh yang berbeda.
1.2
Rumusan masalah
·
Apa pengertian dan konsep dari keanggotaan
kelompok (membership group) dan kelompok referensi (reference group)?
·
Bagaimana peran dan fungsi keanggotaan
kelompok dalam membentuk identitas sosial individu?
·
Apa pengaruh kelompok referensi terhadap
perilaku, sikap, dan nilai-nilai individu?
·
Apa perbedaan karakteristik dan dinamika
antara kelompok besar dan kelompok kecil?
·
Bagaimana kelompok besar dan kelompok
kecil mempengaruhi peran sosial individu?
·
Bagaimana kedua jenis kelompok ini dapat
mempengaruhi pandangan dan tindakan individu dalam masyarakat?
·
Bagaimana individu memilih dan
berinteraksi dengan kelompok besar dan kelompok kecil dalam kehidupan
sehari-hari?
1.3
Tujuan
Dalam
makalah ini, akan dibahas mengenai konsep keanggotaan kelompok (membership
group) dan pengaruh kelompok referensi (reference group). Selain itu, akan
dijelaskan perbedaan antara kelompok besar dan kelompok kecil serta bagaimana
kedua jenis kelompok ini dapat mempengaruhi perilaku dan pandangan individu
dalam masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Keanggotaan Kelompok (Membership Group)
2.1.1
Definisi Keanggotaan Kelompok
Keanggotaan
kelompok (membership group) mengacu pada status seseorang sebagai anggota atau
bagian dari suatu kelompok sosial tertentu. Kelompok ini dapat berupa keluarga,
teman sebaya, klub, organisasi, atau komunitas lainnya. Keanggotaan kelompok
ini merupakan bagian penting dalam pembentukan identitas sosial individu dan
sering kali mempengaruhi perilaku, sikap, dan nilai-nilai mereka.
2.1.2
Peran dan Fungsi Keanggotaan Kelompok dalam Masyarakat
Keanggotaan
dalam kelompok memiliki beberapa peran dan fungsi dalam masyarakat, antara
lain:
a. Identitas
Sosial: Keanggotaan kelompok membantu individu mengidentifikasi diri mereka
dalam lingkungan sosial. Identitas kelompok ini menjadi salah satu komponen
dari identitas sosial yang lebih luas.
b. Norma
dan Nilai: Kelompok memiliki norma dan nilai yang harus diikuti oleh
anggotanya. Norma-norma ini membentuk tata tertib dalam kelompok dan membantu
memahami bagaimana seharusnya berperilaku di dalam kelompok tersebut.
c. Dukungan
Sosial: Anggota kelompok sering kali memberikan dukungan emosional dan sosial
satu sama lain. Dukungan ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan
kesejahteraan anggota kelompok.
d. Solidaritas
dan Keterikatan: Keanggotaan dalam kelompok menciptakan rasa solidaritas dan
keterikatan di antara anggota. Hal ini dapat menghasilkan rasa kebersamaan dan
saling peduli di dalam kelompok.
e. Pertumbuhan
Pribadi: Kelompok juga dapat menjadi tempat di mana anggota dapat tumbuh dan
berkembang, baik secara pribadi maupun sosial. Melalui interaksi dengan anggota
lain, individu dapat belajar dari pengalaman dan pandangan yang berbeda.
2.1.3
Contoh Keanggotaan Kelompok dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh
keanggotaan kelompok dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
a. Keluarga:
Keluarga adalah kelompok pertama yang menjadi keanggotaan seseorang sejak
lahir. Keanggotaan keluarga mempengaruhi perkembangan awal individu dan
memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai dan sikap mereka.
b. Teman
Sebaya: Teman sebaya atau teman sejenis usia juga merupakan kelompok yang
memiliki pengaruh kuat terhadap individu. Mereka dapat mempengaruhi gaya hidup,
minat, dan kegiatan individu.
c. Sekolah
atau Kampus: Sekolah atau kampus adalah contoh keanggotaan kelompok di mana
siswa atau mahasiswa berinteraksi dan belajar bersama. Keanggotaan di institusi
pendidikan ini juga dapat membentuk identitas akademis individu.
d. Organisasi
atau Klub: Anggota organisasi atau klub memiliki kesamaan minat atau tujuan
tertentu. Keanggotaan di dalamnya memungkinkan individu untuk berpartisipasi
dalam kegiatan yang sesuai dengan minat mereka.
e. Komunitas
Agama atau Sosial: Keanggotaan dalam komunitas agama atau sosial mempengaruhi
nilai-nilai dan pandangan hidup individu. Komunitas ini juga dapat memberikan
dukungan spiritual dan sosial.
Keanggotaan
dalam kelompok dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan
identitas dan perilaku individu. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk
memilih kelompok yang sehat dan positif untuk bergabung demi perkembangan
pribadi yang baik.
2.2
Kelompok Referensi (Reference Group)
2.2.1
Definisi Kelompok Referensi
Kelompok
referensi (reference group) mengacu pada kelompok sosial atau individu tertentu
yang menjadi patokan atau acuan bagi seseorang dalam menilai perilaku, sikap,
nilai, dan aspirasi. Anggota kelompok referensi ini tidak selalu berada dalam
interaksi langsung dengan individu yang mengambil mereka sebagai acuan. Namun,
mereka memiliki pengaruh yang kuat dan seringkali tidak langsung terhadap
pandangan dan tindakan individu.
2.2.2
Pengaruh Kelompok Referensi terhadap Individu
Pengaruh
kelompok referensi terhadap individu dapat terjadi dalam beberapa cara, di
antaranya:
a. Penilaian
Sosial: Individu menggunakan kelompok referensi sebagai standar untuk menilai
diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka dapat merasa puas atau tidak puas
dengan pencapaian mereka berdasarkan perbandingan dengan kelompok referensi.
b. Identitas
dan Aspirasi: Kelompok referensi dapat membentuk bagian dari identitas
seseorang. Individu mungkin mengadopsi nilai-nilai, tujuan, dan aspirasi
kelompok referensi sebagai bagian dari pandangan hidup mereka.
c. Pengaruh
Konsumsi: Kelompok referensi dapat mempengaruhi keputusan konsumsi individu.
Misalnya, pilihan produk atau gaya hidup tertentu dapat dipengaruhi oleh apa
yang dianggap populer atau diakui oleh kelompok referensi.
d. Pemenuhan
Kebutuhan Psikologis: Keterkaitan dengan kelompok referensi dapat memberikan
rasa afiliasi dan penerimaan sosial yang dibutuhkan oleh individu.
e. Pengaruh
pada Norma Sosial: Kelompok referensi dapat membentuk dan mempengaruhi norma
sosial dalam masyarakat. Perilaku dan pandangan kelompok referensi dapat
menjadi acuan untuk tindakan yang dianggap benar atau salah dalam lingkungan
sosial tertentu.
2.2.3
Jenis-jenis Kelompok Referensi
Kelompok
referensi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
a. Kelompok
Referensi Primer: Kelompok referensi primer terdiri dari individu atau kelompok
yang memiliki interaksi langsung dan intens dengan individu. Contohnya adalah
keluarga, teman dekat, dan rekan kerja. Kelompok referensi primer memiliki
pengaruh yang kuat dalam membentuk nilai-nilai dan perilaku individu karena
interaksi yang lebih langsung.
b. Kelompok
Referensi Sekunder: Kelompok referensi sekunder adalah kelompok sosial atau
individu yang tidak memiliki interaksi langsung dengan individu, tetapi tetap
memiliki pengaruh signifikan. Contohnya adalah selebriti, tokoh publik, atau
kelompok-kelompok yang hanya dikenal melalui media sosial atau televisi.
Meskipun tidak ada interaksi langsung, kelompok referensi sekunder dapat
mempengaruhi preferensi dan tren dalam masyarakat.
Pengaruh
kelompok referensi dapat menjadi faktor penting dalam membentuk identitas dan
perilaku individu. Kesadaran akan kelompok referensi yang mempengaruhi kita
dapat membantu kita menjadi lebih kritis terhadap nilai-nilai yang dianut dan
memilih kelompok referensi yang sesuai dengan nilai dan aspirasi pribadi.
2.3
Perbedaan antara Kelompok Besar dan Kelompok Kecil
2.3.1
Karakteristik Kelompok Besar
Kelompok
besar adalah kelompok sosial yang terdiri dari anggota yang jumlahnya besar dan
tersebar di berbagai wilayah atau lokasi. Karakteristik kelompok besar antara
lain:
a. Ukuran
yang Besar: Jumlah anggota kelompok besar bisa mencapai ribuan atau bahkan
jutaan individu.
b. Kompleksitas
Struktur: Struktur organisasi kelompok besar cenderung kompleks dengan
lapisan-lapisan hierarki yang berbeda.
c. Hubungan
Antarpersonal yang Terbatas: Interaksi antara anggota mungkin terbatas karena
ukuran kelompok yang besar.
d. Identitas
yang Kabur: Identitas individu dalam kelompok besar mungkin tidak selalu
terdefinisikan secara jelas karena banyaknya anggota.
e. Tujuan
yang Luas: Kelompok besar sering memiliki tujuan yang luas dan beragam.
2.3.2
Karakteristik Kelompok Kecil
Kelompok
kecil adalah kelompok sosial yang terdiri dari anggota yang jumlahnya terbatas,
biasanya kurang dari 50 orang, dan memiliki interaksi yang lebih intens.
Karakteristik kelompok kecil antara lain:
a. Ukuran
yang Terbatas: Jumlah anggota kelompok kecil relatif sedikit dan memungkinkan
interaksi yang lebih intens antara anggota.
b. Interaksi
yang Lebih Intens: Anggota kelompok kecil cenderung memiliki interaksi yang
lebih sering dan mendalam satu sama lain.
c. Identitas
yang Jelas: Identitas individu dalam kelompok kecil cenderung lebih jelas dan
dapat dikenali dengan baik oleh anggota lainnya.
d. Tujuan
yang Spesifik: Kelompok kecil biasanya memiliki tujuan yang lebih spesifik dan
fokus.
2.3.3
Pengaruh Kelompok Besar dan Kelompok Kecil terhadap Individu
Pengaruh
kelompok besar dan kelompok kecil terhadap individu memiliki perbedaan yang
signifikan:
a. Pengaruh
Kelompok Besar: Kelompok besar cenderung memiliki pengaruh yang lebih luas
dalam masyarakat karena jumlah anggotanya yang besar. Kelompok besar dapat
mempengaruhi norma dan nilai-nilai sosial yang lebih luas karena banyaknya
orang yang terlibat.
b. Pengaruh
Kelompok Kecil: Kelompok kecil memiliki pengaruh yang lebih mendalam pada
anggotanya karena interaksi yang lebih intens. Dalam kelompok kecil, norma
sosial dan pandangan kelompok memiliki pengaruh yang lebih langsung terhadap
anggota.
2.3.4
Perbedaan dalam Dinamika Kelompok
Kelompok
besar dan kelompok kecil juga memiliki perbedaan dalam dinamika internalnya:
a. Kelompok
Besar: Dalam kelompok besar, komunikasi dan koordinasi antaranggota bisa
menjadi lebih sulit karena ukuran yang besar. Struktur hierarki mungkin
diperlukan untuk mengatur kelompok dengan anggota yang banyak.
b. Kelompok
Kecil: Dalam kelompok kecil, komunikasi lebih mudah terjadi dan keputusan dapat
diambil dengan cepat karena jumlah anggota yang terbatas.
2.3.5
Peran Sosial Individu
Keanggotaan
dalam kelompok besar dan kelompok kecil juga dapat mempengaruhi peran sosial
individu:
a. Kelompok
Besar: Dalam kelompok besar, individu cenderung memiliki peran yang lebih
spesifik dan terkadang bisa menjadi anonim karena banyaknya anggota.
b. Kelompok
Kecil: Dalam kelompok kecil, individu mungkin memiliki peran yang lebih beragam
dan memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam kelompok.
Dalam
masyarakat, kedua jenis kelompok ini memiliki peran dan pengaruh yang berbeda
terhadap individu. Pengertian tentang perbedaan karakteristik dan dinamika
kelompok besar dan kelompok kecil penting untuk memahami bagaimana
kelompok-kelompok ini dapat membentuk pandangan, perilaku, dan identitas sosial
individu.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam
kehidupan sosial, keanggotaan dalam kelompok (membership group) dan pengaruh
kelompok referensi (reference group) memiliki peran penting dalam membentuk
identitas sosial individu. Kelompok besar dan kelompok kecil memiliki
karakteristik dan pengaruh yang berbeda terhadap anggotanya.
1. Keanggotaan
kelompok mempengaruhi perilaku, sikap, dan nilai-nilai individu, serta
membentuk identitas sosial mereka dalam masyarakat.
2. Kelompok
referensi menjadi patokan bagi individu dalam menilai diri mereka sendiri dan
orang lain, serta mempengaruhi aspirasi dan pilihan konsumsi.
3. Perbedaan
antara kelompok besar dan kelompok kecil terletak pada ukuran, kompleksitas
struktur, interaksi antar anggota, dan fokus tujuan.
4. Kelompok
besar cenderung mempengaruhi norma dan nilai sosial yang lebih luas, sementara
kelompok kecil memiliki pengaruh yang lebih mendalam dan langsung terhadap
anggotanya.
5. Keanggotaan
dalam kelompok besar bisa membuat identitas individu kabur, sementara kelompok
kecil memiliki identitas yang jelas dan terdefinisikan.
6. Kelompok
besar sering mengharuskan struktur hierarki untuk mengatur anggotanya,
sementara kelompok kecil dapat membuat keputusan dengan cepat karena interaksi
yang lebih intens.
7. Individu
dalam kelompok besar mungkin memiliki peran yang lebih spesifik, sedangkan
individu dalam kelompok kecil dapat berperan lebih beragam.
Dengan
memahami peran dan pengaruh dari kedua jenis kelompok ini, individu dapat lebih
bijaksana dalam memilih kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai dan aspirasi
pribadi, sehingga dapat berkontribusi pada perkembangan pribadi yang positif
dan integrasi sosial yang sehat dalam masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Macionis, J. J., & Plummer, K. (2018).
Sociology: A Global Introduction (7th ed.). Pearson.
McLeod, S. A. (2008). Reference Group.
Simply Psychology. https://www.simplypsychology.org/reference-groups.html
Schaefer, R. T. (2016). Sociology: A Brief
Introduction (12th ed.). McGraw-Hill Education.
Turner, J. H. (2018). The Structure of
Sociological Theory (10th ed.). Cengage Learning.
Henslin, J. M. (2018). Essentials of
Sociology: A Down-to-Earth Approach (13th ed.). Pearson.
Kendra Cherry. (2020). What Is a Reference
Group in Psychology? Verywell Mind.
https://www.verywellmind.com/what-is-a-reference-group-2795232
No comments:
Post a Comment